Powered by Blogger.

Sedih Itu Menyambar Lagi,

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    Selalu begitu.

    Awalnya bisa tertawa,

    Lalu setelahnya sedih itu menyambar lagi. Dalam.

    Dia menelpon,

    Dan semuanya menimbulkan tsunami yang awarasa.



    Nggak tahu deh kalau gini.

    Datang nggak yah?



    Hanya takut jadi ‘aneh’ di acara itu, nanti.

    Anyway, semoga dia bahagia





    (Oh dear ucu, he'll always feel happy with or wothout your sweetest pray.

    Just take care of u. Be in sorrow, but don't take a long time, there)







Post Title

Sedih Itu Menyambar Lagi,


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/12/sedih-itu-menyambar-lagi.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Bag.3: Senyum & John (Ini Tentang 3 Hal: Kecewa, Sedih dan Sebuah Senyum di Penghujung Siang)

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    3. Senyum & John...



    Awalnya adalah sebuah sms:

    "Undangan untuk warga jakarta: DOA untuk korban bencana Tsunami. Rabu, 29/12/04 jam 19 di Bund.HI. Bawa lilin. Tolong bantu sebarkan. koalisi masyarakat sipil untuk korban. Riris."



    Dan tak lama kemudian telpon gue berdering.

    Panggilan dari seseorang. Nama itu nampak di display HP nokia gue. "Is it true?"

    Gue pandang-pandangan sama amitri. Beberapa waktu sebelumnya kita baru ngomongin oscar yang "ada sesuatu" dengan amitri dan sebuah pernyataannya di koran tempo edisi minggu. Tapi ini bukan telpon dari oscar, tentu. Bukan. Ini sebuah telp dari nama lain yang belakangan kerap bikin gue norak dan senyum-senyum sendiri.



    "Hay john, Hallow!"

    Dan sebuah suara di seberang sana langusng memberondong gue dengan pertanyaan, "Jadi lu akan ke Bundaran HI nanti malam?" Tanyanya. Dengan suara seperti biasa, lembut.

    Gue bilang, "Kayaknya iya, dikau?"

    Dan tawa itu pecah dari ujung telepon, "Gue sih kalau do'a gak perlu jauh-jauh lah yah. Cukup di rumah aja. Bikin macet jalan," begitu katanya. Jelas gue harus tertawa juga dong. Semua yang dia bilang sama dengan apa yang selalu gue pikirkan tentang ambiguitas sebuah demonstrasi atau cara kita menyatakan suatu sikap: haruskah diperlihatkan? Cukupkah hanya menitik-beratkan pada hal yang berkenaan dengan value-nya saja? Toh sama kan? Yang penting kita berdoa? Di mana pun itu...



    Hhhm...

    Kali itu meski mulut gue bilang, "Gue setuju John, sama dikau," tapi kepala gue bilang: bila dari caranya saja sudah beda, jelas tujuan dan hasilnya juga akan beda.

    Tentu semua cuma cara. Tentu semua punya nilai. Tentang cara apa yang nilainya lebih tinggi, itu tergantung siapa yang menilai. Yang jelas, ini bukan sebuah tes ujian semester sehingga nilai hasil sksnya akan dijadikan acuan tentang siapa yang lebih benar dengan caranya menyatakan sesuatu yang dipilihnya. Tidak. Dan yang lebih jelas lagi, saat itu sebagai tambahan gue bilang ke John, "Hehehe, gue kan kirim sms itu cuma buat cari perhatian dikau aja, John." Dan lagi-lagi kita berdua tertawa.



    John. Brother John.

    Hhm...



    everybody knows that John is a gay! No need to argue.

    Tapi kalau gue pernah terpukau beberapa kejap sama dia dan agak-agak cari tahu tentang dia di webnya atau di google, gak apa-apa juga kan? Termasuk sms-in dia hal-hal gak perlu atau hal-hal yang gue pikir, dia juga gak akan tertarik untuk balas. Ha ha ha... hak gue dong. Asal gue gak ganggu dia, tentu saja (ih norak deh, ucu agustin... hahaha)



    Gue tahu semua orang pasti akan suka kalau tahu ada seseorang yang menyukainya. Ini nggak berhubungan dengan artist syndrome, or whatever yang berkenaan dengan popularity addict. Tapi memang logika standar saja. Bila ada seseorang yang suka kita, maka nikmatilah saja, selama itu tak merugikan. Berpikir terlalu serius tentang hal-hal yang tak harus dipikirkan serius (terlebih bila kita nggak suka orangnya, gitu), cuma bikin bete aja. Ngapain diri dibikin bete? Mendingan ambil yang happynya saja. Nikmati dan berbahagialah karena masih ada yang suka sama kita. Hehehe, iya nggak? Itu tandanya kita masih laku. Itu adalah sebuah warning dari Tuhan kalau kita ternyata masih punya pesona. jangan sedih. Never frown, because you never know who is falling in love with your smile. To the world you may be one person, but to one person you may be the world. Hehehe...



    Tapi sebenarnya ya gak gitu-gitu amat siy gue ke John. Gue tipe orang yang penasaran tentang sesuatu dan mengapa sesuatu bisa begitu. Dalam beberapa kejap, John pernah berhasil memukau gue, dan gue penasaran tentang sesuatu apa yang dibalik dia yang berhasil memukau gue (gue sering melihat dia berkelebat di acara-acara budaya dan seni di penjuru jakarta, meski gak saling kenal kita pernah bertemu beberapa kali, dan sebelumnya gue gak tertarik sama sekali. Biasa saja). Maka ketika tiba-tiba dari yang biasa itu gue jadi terpukau alias jadi tidak biasa, ya tentu gue cari tahu sebabnya. pertama, pastinya gue cari tahu dari diri gue sendiri. Dan yang gue lakukan kemudian adalah....



    Gue telusuri belakang kepala gue dan kemudian gue terbengong karena akhirnya gue menemukan alasan phisofis versi bawah sadar gue tentang mengapa John yang gay itu, tampak indah dan kenapa menyukai dia rasanya seperti menyukai sebuah benda seni. (Hahaha, sorry dude!)



    Ini berkenaan dengan konstruksi gender di kepala gue, ternyata.



    Sebagai perempuan kerap gue merasa banyak hal yang timpang dan berlaku nggak adil bagi jenis seks yang gue dan saudara-saudara perempuan gue miliki. Perempuan selalu dijadikan second sex, second citizen dengan beberapa piranti hukum yang sengaja memang dibikin buat mendiskreditkan kita, para perempuan. Banyak! banyak banget! Dan itu masih berlaku sampe sekarang. Entah berkenaan dengan hal yang sifatnya sosial, ketenagakerjaan, politik, mau kultur.



    Dalam budaya patrilinear yang dianut bangsa kita, perempuan jarang tidak menjadi barang, “property”. kayak lu punya lemari aja, maka gue kerap melihat kalau perempuan sering dianggap tidak memiliki hak dalam apapun (sorry kalau ini terdengarnya agak klise dan termehek-mehek. tapi kalau lu mau jalan ke desa atau lihat di beberapa wilayah pedalaman di mana teman-teman aktivis perempuan bekerja, itulah yang masih terjadi!). Perempuan itu sering dianggap sebagai benda yang bisa diwariskan. Setelah menjadi kanak yang adalah milik bapaknya, perempuan lantas menjadi milik suaminya, lalu menjadi milik anak-anaknya. Dulu gue pernah berpikir, cuma ketika mati saja barangkali, perempuan baru benar-benar bisa menjadi dirinya. Namun pikiran itu langusng terbantah pas gue baca mitologi Yunani. Konon katanya, sejak dilahirkan, perempuan sudah mendapat kutuk Dewi Artemis, seluruh hidupnya adalah melulu untuk mengorbankan dirinya (OOh Shit!! What the fuck!), dan dari situlah gue menafsir ulang pendapat gue tentang perempuan yang baru mendapat kemerdekaannya setelah mati. Tentu ini dikonjungsikan dengan beberapa bacaan gue tentang ayat-ayat yang ada di kitab suci, tentang bidadari dan surga. Ah..., bahkan ketika mati pun perempuan tidak pernah menjadi miliknya sendiri, tetapi menjadi milik Tuhan, dia dikutuk menjadi bidadari penghias surga, pemenuh kebutuhan nafsu pria.



    Tapi John dan jenisnya (kaum gay) pasti gak butuh perempuan. Mereka dalam kehidupannya, pasti melulu hanya mendambakan lelaki kan? Bahkan dari sejak dilahirkan, orang-orang semacam dia itu dengan sendirinya telah indah. Karena tidak digariskan untuk membawa takdir yang kelak bersentuhan dengan perempuan. Gue pikir, Setidaknya sebuah tali/lingkar kekerasan yang biasa ada atau dilakukan satu jenis seks terhadap jenis seks lainnya telah ditinggalkan atau secara illahiah, dihilangkan dari jenis seks ini. Jenis kelamin yang secara ajaib, justru mencintai orang-orang dari jenis kelaminnya sendiri. terdengar agak narsist memang (gue sih demen ya orang-orang narsist, gue juga narsist, psycho malah ;). Tapi sungguhh, bagi gue justru terberkahilah kalian!! terberkatilah kaum gay! Halleluyah! Maha suci Allah... how beautiful you are...



    Dan bahkan sampai saat setelah mati sekalipun. Lelaki-lelaki dengan preferensy seksual seperti John, bahkan tidak akan pernah menjadi konsumen dari para bidadari yang nota bene adalah konon dibuat tuhan dari perempuan (ini bila surga ada lho...).

    Itulah pointnya, sampai kapanpun, kalian tak akan pernah menjahati perempuan.

    If I were man, I'll be a gay! :)



    So, jelas saja...

    Di sebuah dunia yang secara konspriratif tidak berpihak pada perempuan, bagi gue, Lelaki-lelaki gay (terutama yang kayak John ini. Gue nggak tahu dia, dan nggakpenting juga tahu dia) adalah suatu keindahan tersendiri. Suatu fakta yang memukau.



    Bagi gue, Jatuh cinta itu ternyata urusan kepala. Bukan masalah hati. Entah kenapa selama ini gue selalu jatuh cinta pada bayangan-bayangan di kepala. Bukan pada fisik, bukan pada kenyataan seseorang itu apa. I’m always fall in love with a beautiful mind. With a beautiful thing. Dan kepala gue bilang, John is one of that beauty, one of those beautiful things.



    Hehehe, tentu saja gue nggak ingin membuat John yang gue hormati jadi jijik karena sudah tahu keadaannya kayak gitu, tapi kok masih ada perempuan aneh yang suka sama dia. hahaha. Tentu saja gue nggak mau do'i berpikir begitu. Dan gue memang tidak begitu.



    Gue suka kisah jatuh cinta yang terjadi di dunia mereka para gay (tentu yang penuh lika-liku dan perjuangan dan yang tidak gampangan dan murahan asal ganti pasangan kayak ganti pakaian. everybody suck with that stories!!).



    Gue suka mendengar semua kisah perjuangan para gay untuk mendapat hak yang sama dengan manusia berjenis seks hetero.



    Ini seperti mengingatkan gue akan perjuangan kaum perempuan untuk mendapatkan hak-haknya.



    Ini seperti perjuangan manusia melawan kekuasaan. Sebuah perjuangan ingatan melawan lupa.



    Sebuah perjuangan untuk memberantas kekhilafan manusia akan sebuah kenyataan,

    kalau awalnya kita semua dilahirkan sama dan setara.

    Kita semua adalah bentuk-bentuk ciptaan alam yang mempesona....



    That's why I love to smile when remember John.

    And it happened again.

    I Smile again when he phoned me.



    Aduhhh....

    :)















Post Title

Bag.3: Senyum & John (Ini Tentang 3 Hal: Kecewa, Sedih dan Sebuah Senyum di Penghujung Siang)


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/12/bag3-senyum-john-ini-tentang-3-hal.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Bag. 2: Sedih & Aceh (Ini Tentang 3 Hal: Kecewa, Sedih dan Sebuah Senyum di Penghujung Siang)

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com





    2. Kesedihan & Aceh



    Setelah semalam nonton BOla dan diredam keriaan yang berakhir dengan kekecewaan, ketika bangun gue di dera sedih. Sedih itu tiba sewaktu lagi-lagi, ketika menyalakan televisi, Derita Acehlah yang gue lihat terpampang dilayar mungil tivi 14 inch gue.



    Ada yang menjerit di dalam hati. Entahkenapa rasanya hati gue sobek melihat semua yang terjadi di Aceh. Mayat yang bergelimpangan, korban yang terus bertambah, bangunan-bangunan yang roboh, jembatan patah dan kesedihan serta rasa ngeri yang meski gue nggak berada di sana, tapi bau dan ruapannya bisa tercium melalui gambaran visual di televisi, mendengung di rambatan frekuensi di radio, menggapai hati gue dan secara ajaib membuat gue dengan sendirinya menggali air di sumur kepedihan hati, mengucurkannnya melalui mata.



    Lagi-lagi gue harus menarik nafas panjang di depan kemauan alam yang begitu tak bisa diajak berkompromi. Siapa yang bisa diajak diskusi kalau sudah begini? Siapa yang harus dipersalahkan kalau sudah begini? Siapa yang harus ditanyai tentang seluruh pertanyaann ini, kalau sudah begini? Jangan kasih gue jawaban dari pertanyaan yang di atas gue lontarkan. Karena gue sendiri sudah tahu jawabnya: tak ada. Tak ada.

    Tapi semua kesedihan ini bukan gue persembahkan pada ketiadaan.

    Rasa sesak yang mengganjal dan masih terus merayap di hati gue bahkan ketika gue menuliskan ini di blog ini. Kesedihan yang lagi-lagi hanya bisa membuat gue menarik nafas panjang....



    Sebelumnya, ada hal-hal besar yang tak berkenaan langsung dengan gue tapi gue bisa merasakannya sebagai masalah gue. Hal-hal yang terkait dengan kita secara entah, tapi saat salah satu tombolnya ditekan, dampaknya nyata nian.



    Ada beberapa pengalaman sedih universal seperti itu, setidaknya dari yang gue rasakan:



    1. sewaktu Lady Diana meninggal. Ini mungkin tolol, tapi entah kenapa gue ikutan ikutan nangis sewaktu masyarakat Britania mengucurkan airmata untuk lady nya. Gue kayak orang bego yang berusaha nyari tahu kondisi mental anak-anaknya sepeninggal mommy-nya dan apa sepak terjang yang dilakukan pangeran Charles dengan Camila Parker Bowle nya. waktu sang lady dengan doddy alfayed tubuhnya ditemukan tak bernyawa, rasanya hati gue ikut-ikutan hampa. Saat penguburan diana yang disertai lagu elton john, rasanya gue hadir di Wales, berada di antara deretan rakyat inggris yang kehilangan seorang putri kerajaannya.





    2. Sewaktu Amerika menegaskan rencananya untuk menginvansi Irak.

    Gue benci bukan main sama Bush. rasanya gue ingin mematikan tivi setiap kali melihat muka dia. Gue langusng kebayang anak-anak yang bakal mati, perempuan-perempuan yang bakal kelaparan dan tubuh-tubuh yang bakal jadi mayat tapi itungan jumlahnya akan sengaja dikecohkan oleh Amerika. Perasaan benci Bush itu tentu saja tidak membuat gue jadi orang yang jahat. mendiskriminasi orang ameriak yang gue temui, nggak lah! karena yang gue tahu, orang-orang amerika yang ada di sini, yang gue temui, juga benci sama bush dan segala policy nya yang kolot. Tapi sumpah, meski gue bukan orang Irak, gue merasakan bahaya yang datang dengan cepat menuju gue saat gue lihat di tivi secara pongah Bush menegaskan niatnya.



    3. Tragedi penyanderaan di Beslan school Rusia Selatan. Ini menewaskan lebih dari 300 orang yang kebanyakannya adalah anak-anak sekolah. Dimana para sandera disuruh minum air kencingnya sendiri, diminta membunuh dan menembak setiap ada sandera yang bergerak mencurigakan. Meski sebenarnya gue geram dan marah plus ikutan sedih meski tidak ada saudara gue yang di sana, tapi jelas, gue juga berada dalam dilema. para gerilyawan atau kerap dengan sebelah mata disebut sebagai teroris Chechen itu, jelas-jelas adalah sekelompok orang yang terintimidasi sama kebijakan Vladimir Putin. Mereka menuntut merdeka dari soviet. Mereka menganggap, Putin dan sekutunya Amerika lah yang teroris dan bukan mereka. Gue inget, sebelum kejadian Beslan ini, ada kejadian yang bikin gue geram, karena ternyata ratusan korban yang terdiri dari para sandera dan gerilyawan/teroris/whatever Checehn juga mati akibat para polisi soviet yang begitu sembrono mengatasi aksi penyanderaan para teroris itu. Seperti jaman Nazi jerman, mereka begitu saja memasukkan selang-selang besar untuk menyalurkan gas beracun ke tempat penyanderaan. Tujuannya, supaya para teroris keluar dan menyerah. Al hasil, bukan hanya menyerah, tapi ratusan tubuh sudah tak bernyawa, ditemukan setalah aksi gas beracun tersebut. SHIT!!!!



    4. Peristiwa Aceh.

    ***menghela nafas*** ini gak perlu lagi gue ceritakan kayaknya.

    1600 mayat dikubur massal, tadi gambarnya gue lihat sendiri di tivi.

    What can I say but the tears?

    Being human is suck!!



    yup!

    kesedihan kerap bikin gue marah.



    kali ini gue menepuk dada gue, karena gue marah. Marah yang bermuara pada sedih yang tak dimengerti kepada siapa segala pertanyaan yang berkecamuk di kepala gue harus gue tanyakan buat mencari tahu jawabnya. ***



Post Title

Bag. 2: Sedih & Aceh (Ini Tentang 3 Hal: Kecewa, Sedih dan Sebuah Senyum di Penghujung Siang)


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/12/bag-2-sedih-aceh-ini-tentang-3-hal.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Bag.1: Kecewa & Sepakbola (Ini Tentang 3 Hal: Kecewa, Sedih dan Sebuah Senyum di Penghujung Siang)

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com





    Ini Tentang 3 Hal: Kecewa, Sedih dan Sebuah senyum di Penghujung Siang



    1. Kecewa & Sepakbola (28 Desember, pukul 19.30 - 22.45)



    Gema itu rasanya masih bisa terdengar di telinga. Riuh pekik menyerukan kalimat “Indonesia” yang terpantul dari teriakan lebih dari 100.000 orang yang memenuhi stadion utama senayan Jakarta, bunyi genderang yang ditabuh tidak ritmis, serta tiupan terompet yang memekakkan telinga (Tahun baru sepertinya datang lebih dulu di Senayan). Itulah riuh dari gema teriakan para supporter Indonesia yang kerap kecewa, karena permainan tim indonesia semalam sangat tidak cantik, karena tendangan bola pemain bernomor kaos punggung 10 : Kurniawan Hendri (?) berkali-kali "nyaris" bersarang di gawang lawan tapi selalu gagal, karena indonesia semalam kalah dalam permainan bola semalam.



    Indonesia vs Malaysia.



    Ini liga Tiger Cup yang dibikin federasi bola seluruh dunia untuk kawasan asia.

    gue di sana. Bersama beberapa teman wartawan olahraga dari tempat di mana gue dulu pernah bekerja: Radio 68H.



    Ini kali kedua gue nonton bola seumur hidup gue. Dulu gue pernah ada di sana juga. Stadion utama senayan, entah di tribune sebelah mana. waktu itu tahun 1999, kayaknya. Iseng. jalan sama teman sehabis pulang kuliah dan sama sekali nggak nyangka kalau "keriuhan di tempat ramai" itu akan membekas menjadi "kegempitaan di jalan lengang" kenangan gue.



    Swear! Gue selalu inget moment itu. Gue inget, gue ada di tribune para bonek waktu itu. Sengaja. Si Juli, temen gue yang bareng ke sana bilang, "kita pilih tempat di mana orang-orang brutal duduk. kita sama arek-arek suroboyo aja. pasti aman. mereka akan melindungi kita. jangan ikut duduk di tribune orang medan." Waktu itu pertandingan liga indonesia: persebaya VS PSMS Medan. Putaran final.



    Temen-temen gue bilang, gue nekad. tapi gue bilang, "lu akan lihat atau dapet apa sih kalau lu nggak nekad? Jaman gene gitu loooooooooohhh... please, deh!" so gue tetep aja jalan ke senayan. Dan memang benar, hura-hara terjadi. Hehehe, gue kadang pikir manusia itu lucu: dikasih bahagia harus ada sarana peluapannya, di kasih kecewa juga kudu ada sarana peluapannya. Padahal jelas-jelas persebaya menang! masa bonek-bonek itu masih juga ngelemparin toko-toko di sekitar senayan? Gilaa!!! Apalagi kalau kalah! Ancur kali itu RRI! Gue inget banget, ketika PSMS medan berhasil menggolkan satu bola di Persebaya, bonek-bonek itu langsung melemparkan botol aqua yang isinya air kencing ke para pemain PSMS medan! Mereka juga ngelemparin bola api dan aduuuuuuh... bener-bener nggak bisa ditolerir deh! Mereka mencoba membobol kawat pembatas antara tribune penonton dengan lapangan bola. Dan, you know what?! mereka berhasil dan langsung tancap ngelemparin para pemain PSMS MEdan dengan batu. GILAAAAAA!!!!



    Tapi mungkin kegilaan itu yang membekas di kepala gue dan membuat gue ingin menyesapnya lagi. Ya mungkin gue berharap kegilaan yang lebih atau setidaknya sama, akan gue temui lagi tadi malam saat gue memutuskan untuk ikut nonton bola dengan teman-teman gue. Ketemu beberapa teman sewaktu liputan dulu, menyiapkan air minum sebelum masuk pintu masuk dan berjejal sampai akhirnya naik pagar karena semua orang jadi pada beringas dan tak beradab sambil saling berdesakan sikut kiri-kanan menjelang pintu masuk. Dan begonya , karcisnya masih diperiksa dengan ketat oleh polisi pula!!! (sumpeh man! ini bukan bioskop. please deh! yang bener ajah, kagak perlu diliatin satu-satu. yang penting kita punya tiket, gitu lho!) Dan Halllllow... gue ada lagi di tribune itu. menghadap lapangan besar hijau yang gemerlap dengan lampu ribuan watt, di antara kepala-kepala para penonton yang hanya tampak seperti ribuan pentul korek api berwarna hitam.



    Dan Indonesia kalah! 2-1, man! Awalnya sih pada jam pertama babak awal, Indonesia menang (mungkin begitu cara kerja kekalahan, memperlihatkan kemenangan dulu, lantas membuat para pemainnya di atas angin dan lupa cara kerja tim yang bagus)tapi lantas pada menit berikutnya di babak yang sama, Malaysia bisa menyamakan score, untuk kemudian pada putaran dua, Malaysia berhasil mengkandaskan satu bola kemenangan mereka di gawang Indonesia. 2-1.



    Teman gue sedih!

    Gue biasa aja.

    para suppertor dari jakmania, anak cileduk doyan bola (gitu yang ada di kaos oblong mereka), sampe macan jakarta dukung indonesia, dll... mereka teriak-teriak sambil ngelemparin aqua isi kencing ke polisi saking kecewanya...

    Tapi hilang!

    Semua yang kegilaan dan keberingasan yang dulu sempet terrekam di kepala gue, kini purna. Tak ada lagi. Semuanya tak sama lagi. Segala hal yang berkenaan dengan tetekbengek sepak bola itu kini terasa hambar dan biasa saja. Pasti semua kehambaran itu bukan semata hanya karena pepatah Herakleiotos yang klise itu, premis tentang bahwa kita manusia tidak akan pernah kembali mengarungi arus sungai yang sama untuk yang kedua kalinya. Bukan. Pasti segala hambar itu lebih karena sedih yang ditularkan teman gue pendoyan bola yang tak habis-habisnya menepuk dada.



    Maka gue bilang sama dia," Hilman, itu kamu pasti marah. BUkan sedih".

    Dia bilang, "Nggak Cu, sumpah gue sedih!"

    Terus gue usap punggungnya, "Hilman, kesedihan bersemayam di punggung. Kemarahan berlabuh di dada. Bila sedih, yang kamu rasakan harusnya adalah punggung yang sakit. Namun bila marah, maka akan terasa benar kalau dadamu sesak."

    Dan dia terheran menatap gue, "Masa sih?"

    Gue cuma menganggukkan kepala sambil menatap dia yakin.

    "yup! Gue pernah belajar ilmu capacitar. Dan lu marah sekarang."

    "Iya kali yah. Mungkin gue amat kecewa. Indonesia kalah euy!"



    Lalu percakapan itu berbaur dengan dengung suara para supporter yang keceewa sambil wara-wiri mengelilingi satdion yang gedenya selaihim gambreng.

    Ya! dari mulut mereka gue mendengar beberapa omelan panjang, beberapa kesedihan, beberapa penyesalan. HHHmmm........























Post Title

Bag.1: Kecewa & Sepakbola (Ini Tentang 3 Hal: Kecewa, Sedih dan Sebuah Senyum di Penghujung Siang)


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/12/bag1-kecewa-sepakbola-ini-tentang-3-hal.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Jus My Imagination

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    There was a game we used to play

    We would hit the town on Friday night

    And stay in bed until Sunday

    We used to be so free

    We were living for the love we had and

    Living not for reality



    It was Just my imagination



    There was a time I used to pray

    I have always kept my faith in love

    It's the greatest thing from the man above

    The game I used to play

    I've always put my cards upon the table

    Let it never be said that I'd be unstable



    It was Just my imagination



Post Title

Jus My Imagination


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/12/jus-my-imagination.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Pathetic Senses

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    Time is an illusion baby, I'm on your side.

    Love is a confusion baby, You'll never hide.

    Come to the conclusion baby, Your love has died.

    Time is an illusion baby, I'm on your side.



    I want to jump on your head, Until I get blisters,

    I will drop bombs on your bed, You'll be calling your sisters



    Cause Time is an illusion baby, I'm on your side.

    Love is a confusion baby, You'll never hide.

    Life was an attraction baby, but you never tried.

    Now it's an attraction maybe, You should have died.



    Pathetic senses, I'm on your side.

    Pathetic senses, I'm on your side.

    Pathetic senses, I'm on your side.

Post Title

Pathetic Senses


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/12/pathetic-senses.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

My Testimony For John...

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    John is so beautiful.

    Like Cassiopeia in Pleades constelation

    Like Gabriel who never meet Michael (that’s what make her always be “perawan abadi” in seraphim, the highest level of angels)

    Like a city wrotes in Red Hot Chili Peppers “ Under The Bridge” lyrics,

    The city I live In

    The city of angel

    Lonely as I am

    Together we cry…



    He he he, padahal kita nggak pernah bareng yah, John?

    Apalagi sampai nangis bombay bersama gara-gara kesepian. Kenal aja baru, kok.

    Tapi gue sok tahu ajah ah.



    Di balik semua yang dibilang orang tentang segala kehebatan John di testimony friendsternya dia, di balik segala apa yang John lakukan dalam kegempitaan detak jarum jam per harinya, gue kok menangkap kelebat sepi dan kelelahan yang tebal dalam diri papa John ini yah?

    Ah… Hehehe, itu pasti cuma gue doang yang salah lihat dan salah tangkap kan yah?



    Tapi sungguh, demi Galadriel dan Legolas Grean Leaf, dua peri terindah dalam LOTR, John ini adalah salah satu lelaki terindah di dunia “nyata” yang pernah gue lihat.

    Ihiks jadi malu ;-)

    Ihiks jadi malu ;-)

    Ihiks jadi malu lagiiiih… ;-)



    semua keindahan yang kerap muncul itu, pasti bukan karena fisik, tapi pasti ada sesuatu yang beyond John yang membuat pria ini kerap tampak memukau. Sebuah dimensi yang baru bisa dikuak kalau seseorang mengenal dekat seseorang yang lainnya. (I seen it, in u, JOhn! I swear!)



    John, andai hatimu masih terbuka buat perempuan,

    aku boleh naksir kamu gak?!

    Hahahaha ;)





Post Title

My Testimony For John...


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/12/my-testimony-for-john.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Jatuh cinta sama gay?

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    In my friendster Bulletin Board, I wrote:





    Jatuh Cinta sama gay or lesbi?



    Message: Kalau suatu hari lu tercekam karena ada moment yang bikin lu merasa dunia berhenti di bawah kaki lu dalam lima menit, dan semua gara-gara seseorang yang mempesona lu. Apa yang akan lu lakukan?

    Terutama kalau lu tahu bahwa dia adalah seorang gay atau lesbi, sedangkan elu adalah

    hetero?



    ____________________



    UCU:



    Jam 01.47 hari kamis, tanggal 13 Desember 2004, lima menit sebelum gue meninggalkan wonder bar, gue jatuh cinta sama seorang gay. Lima menit terindah dalam hidup gue di bulan penghujung di akhir tahun ini, Hihihi.



    Ya udah,

    Gue buka hati gue.

    Gue ambil kamera memorabilia gue yang biasa gue simpen di rak katup hati.

    Gue potret dia yang lagi bercanda-canda sama temannya di bawah gemerlap lampu disko.

    Gue photo perasaan gue sendiri saat itu (begitu saja gue jadi tak henti memperhatikan dia dan senyum-senyum sendiri sambil terus terheran-heran kenapa seseorang yang awalnya sudah kita kenal, bisa tiba-tiba jadi terlihat istimewa dalam sekejap, entah karena apa. Sekejap yang mebuat dia jadi tampak tak sama lagi dengan cara gue melihat dia sebelumnya).

    Gue bidik dia dan gue di suasana malam itu (tak ada sapa: gue asyik ngelihatin dia, dia asyik dengan teman-temannya, joged dan mungkin "cuci mata" melihat para tamu malam itu).

    Gue abadikan juga lima menit perasaan bahagia gue saat itu.

    perasaan yang jarang-jarang gue punya.



    Dan semua suasana itu gue photo dengan bukaan diafragma yang paling tepat.

    untuk kemudian buru-buru gue cetak di atas kertas ingatan dengan kualitas yang paling bagus (semoga indahnya bisa bertahan, setidaknya satu bulan. sumpah! gue susah banget suka sama cowok euy! tahu niy. Jadi kalau ada yang berhasil menarik perhatian gue, itu aja sudah sukurnya minta ampun... gue senengnya amit-amit banget deh, pokoknya, hehehe)



    So,

    Begitu gue keluar dari wonder bar,

    gue tahu gue bisa lihat lagi seluruh hasil jepretan gue saat itu.

    photo wajah, suasana, dan segenap eskalasi perasaan batin gue serta gejolaknya yang penuh dengan sensasi perasaan malu sendiri.

    sudah tahu dia gay! (godmothernya gay jakarta, malah! ;)

    kok bisa-bisanya gue jatuh hati, gitu loh!!!!

    Hahahaha....



    Please deh!

    Gue kelejotan kayak apa juga, dia nggak bakal naksir cewek! (sigh)



    Ya wiss...

    gue simpen aja seluruh hasil photo fantasi gue itu dalam file program kejadian "yang bikin malu tapi bahagia". Dan teteb bow! gue senyum-senyum sendiri.



    Aih, kalau kebetulan nggak sengaja ketemu sama dia lagi nantih, bagaimana ya?

    Aduuuhhhhhh.... ;-)



    Ah John, If Only....

    Hahahaha

    tuluuuuuuuuuuuuuuungs! Ekke jatuh cinta selama lima menit, bow! ;)













Post Title

Jatuh cinta sama gay?


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/12/jatuh-cinta-sama-gay.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

My Night Light...

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    I Finally found the light, that night.

    Not in the darks sky nor in stars away upon the heaven.

    It is in him...

    Shine like a jewell, bright like an angel's hallo appeare on his head.

    Invite my smile, make me glossy.

    I won't move from that corner. And dear Johny, please just stay there, beneath the lamps shines above you.



    You are the forbid passion, I knew it.

    But I have no doubt...

    you are my night light

    come to make me, WWOOOUUUUUw...

    in this rainy desember



    :-)



    thanks 4 make me smile, dude.







Post Title

My Night Light...


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/12/my-night-light.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

UNDER THE BRIDGE

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    UNDER THE BRIDGE





    Tak ada jembatan itu di kota tempat aku tinggal. Sebaliknya, yang ada adalah jembatan-jembatan runtuh yang terus berdebam saling bersusulan menuju titik rendah tanah. Jembatan-jembatan dalam kota bernama "ucu" yang selalu memiliki rute terputus antara dua jalan yang kadang kerap bersimpangan.



    Ya, di kota dalam diriku, selalu ada banyak jembatan yang roboh dalam rute perjalanan antara hati dan akal, antara logika dan perasaan....



    Tapi semalam, di antara lengang dan sunyi dingin jalanan dalam rute cikini - Jl. Tanjung Menteng, aku menemukan lirik itu. Lagu lama yang membuat aku merasa memiliki teman berbagi. Adalah parah merasa sunyi tanpa kehadiran teman, seseorang... adalah lebih parah, memiliki seseorang tapi seperti tak memiliki seseorang.

    "untuk apa.....?"



    (oh ya, dua orang teman mengunjungiku di internews semalam. Salah seorangnya bilang; "menerima kekurangan pasangan jauh lebih mudah dari pada menerima kelebihan yang mereka miliki". Hhhm... sepertinya banyak benarnya. thx zein buat quote tadi malam ;)



    Tapi semalam suasananya memang sepi dan liris.

    suasana gelap dan dingin seperti berada dekar dengan kematian

    seperti mencium udara yang tak hidung kita kenal

    bau asing yang kerap menyambangi secara samar dalam waktu-waktu di mana noktah hidup kita seolah menjadi "blur" untuk sementara.

    Blur....

    hhhh (mneghela nafas panjang)





    inilah lagu itu

    _____________________________





    UNDER THE BRIDGE

    (Red Hot Chili Peppers)







    Sometimes I feel

    Like I don’t have a partner

    Sometimes I feel

    Like my only friend

    Is the city I live in

    The city of angel

    Lonely as I am

    Together we cry



    I drive on her streets

    ’cause she’s my companion

    I walk through her hills

    ’cause she knows who I am

    She sees my good deeds

    And she kisses me windy

    I never worry

    Now that is a lie



    I don’t ever want to feel

    Like I did that day

    Take me to the place I love

    Take me all the way



    It’s hard to believe

    That there’s nobody out there

    It’s hard to believe

    That I’m all alone

    At least I have her love

    The city she loves me

    Lonely as I am

    Together we cry



    I don’t ever want to feel

    Like I did that day

    Take me to the place I love

    Take me all the way



    Under the bridge downtown

    Is where I drew some blood

    Under the bridge downtown

    I could not get enough

    Under the bridge downtown

    Forgot about my love

    Under the bridge downtown

    I gave my life away







Post Title

UNDER THE BRIDGE


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/12/under-bridge.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Rasanya Lega.....

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com





    Seperti baru melahirkan, mungkin.

    Rasanya lega

    Lega yang lengkap meski belum sempurna



    semua kegiatan itu,

    merenda malam dengan kata-kata yang berlarian dari tiap paragraph dalam halaman novel,

    mengejar maksud yang tak tertangkap pada teks dan mendudukkannya dalam bahasa yang tepat,

    menggunting kalimat tak perlu,

    menempelkan data yang seharusnya ada tapi justru tak ditulis,

    membuat jembatan antara alur cerita dengan logika,

    memperlembut transisi tiap jalinan kisah dengan jalinan kisah lainnya,

    tetap menjaga orisinalitas dan gaya si penulis,

    meleburkan diri dalam karakter dan mencoba memahaminya,

    mengikuti dengan cermat penempatan baris-baris kata dalam lay out yang dikerjakan dengan sangat terampil oleh seorang teman,

    mencoba membuat jeli mata dan terus-terusan berusaha tetap "kritis" pada ejaan supaya tidak kecolongan titik koma dan hurup kecil besar,

    berlari-lari dalam taksi antara utan kayu dan kantor koran tempo pada malam rintik hujan untuk kemudian berusaha tak terlihat takut saat mencegat taksi di daerah Velbak yang terkenal rawan...



    Tapi ah...

    akhirnya selesai juga



    Editing yang melelahkan telah tuntas meski berakhir pada hasil yang tak begitu sempurna

    Masih ada kesalahan pada beberapa tempat

    baris-baris kalimat yang tidak menjorok ke dalam padahal seharusnya, iya.

    titik yangtak muncul ketika page maker di printe dalam mesin cetak laser

    sandi-sandi aneh yang muncul saat file dicetak tapi sama sekali tak terdeteksi dalam tampilan teks komputer, dan lain-lain hal yang terpaksa bikin kelimpungan.



    Satu margin saja terketuk ke bawah

    satu huruf saja berubah

    maka perubahan global akan menggelombang dan merubah seluruh rancangan buku yang telah disusun.



    Bukan karya tulisanku yang diterbitkan

    karya orang yang diterbitkan oleh penerbitan kami yang dibikin atas modal gotong royong dan sedikit uang.

    tak banyak berharap

    hanya mencoba bekerja

    mewujudkan ide

    merealisasikannya menjadi nyata



    kerja keras itu,

    semoga akan terbayar kelak

    meski sekarangpun telah terbayar oleh kelegaan yang mendera saat prosesnya terasa hampir ramping sempurna.





    Hhhm...

    Novel "Ini Dia, Hidup" tinggal menunggu keluar dari percetakan dan kemudian diluncurkan

    bagian paling beratnya, menentukan label harga jual

    bagian paling mendebarkan, menunggu tanggapan dari public (semoga ada)

    bagian paling komersil: menunggu laba bisa menutup dan syukur-syukur menambah modal penerbitan



    Sumpah,

    rasanya seperti orang yang baru melahirkan

    (mungkin ye, gue kan belum pernah hamil and punya baby)







    :)







Post Title

Rasanya Lega.....


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/11/rasanya-lega.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Melamun di Siang Mendung

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com





    Gue mau dong mati di dekat orang yang gue cintai, setelah buat beberapa film, beberapa buku, beberapa persahabatan manis, beberapa anak, beberapa perjalanan ke negeri orang, beberapa pencapaian hebat dalam hidup....



    He he he,

    sekedar menuliskan mimpi utopis sambil menyanyikan lagu group musik "PeterPan", di siang yang mendung ;)



    ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

    Aku menunggumu,

    menunggumu,

    menunggumu,



    Mati di dekatmu,

    di depanmu,

    bersamamu.....



    (is there someone for me? Who walks in the sky and ready to pick me up for the journey to the saturnus; Our home)

    ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~







    ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

    Dan bila esok nanti

    kita kan bertemu lagi

    satu pintaku jangan kau coba

    tanyakan kembali

    rasa yang kutinggal mati

    seperti hari kemarin

    saat semua di sini....



    (selama masih ada kemarin, masa lalu akan teringat

    selama masih ada esok, harapan akan selalu terbit

    selama masih ada hari ini, aku akan selalu menikmati tiap detiknya :)

    ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



Post Title

Melamun di Siang Mendung


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/11/melamun-di-siang-mendung.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Sebuah SMS Untuk 32 Recipients

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    Lagi ngedit novel orang di kamar, tiba-tiba semuanya begitu nyata dan gue merasakan kalau betapa selama ini gue telah menyia-nyiakan waktu untuk sesuatu yang entah! Tak bisa menyublim meski telah mencari pelarian kemana-mana.



    Rasanya banyak hal yang hilang dari ingatan akan waktu yang gue buang selama 4 tahun itu. dan yang muncul kemudian adalah pertanyaan tentang apa yang seharusnya bisa gue lakukan selama 4 tahun masa yang hilang itu? Dari desember 2000 sampai Oktober 2004?

    Gilaaaa...!!

    So little things. I Do nothing!!

    Shittt!!!



    maka sms ini kubuat,

    untuk orang-orang yang kuanggap bisa "menangkap":

    __________________________________________________



    "Lagi nepuk-nepuk dan nampar pipi sendiri. Kemana saja aku selama 4 tahun ini?

    Melangkah di tempat dan menjadi orang yang menyedihkan.

    Do nothing.

    Full of emptiness

    Stupid!!!!"

    __________________________________________________



    Ricipients respons:





    1. Edith Jerman:

    Melangkah di tempat? Kenapa dikau say? Email dong.

    Ay baru tangis-tangisan karena data PC ilang semua, tapi imelan sih masih bisa.



    2.Yanuar:

    do'i langsung telpon,

    "hei, kenapa? Kok gitu sih? he he he... ucapan lu sama dengan yang dibilang Ide, mantannya dime. Katanya, kemana aja ya gue selama sembilan tahun ini?"

    dan seterus-dan seterusnya...

    (gue minta yanuar baca blog ini biar dia tahu gambaran keping hati gue yang terberai. he he he...)



    trus dia juga sms: I luv u tooo...



    3. Alim Sudio :

    Sori, siapa ya ini?



    4. Alim Sudio:

    (layar kosong tanpa kalimat, balasan sms untuk yang kedua kali)



    5. Teguh Vivi:

    Who r u?



    6. MUhib:

    Berubahlah jika merasa tak nyaman.



    7.Fitri, Women radio:

    Hoi hoi hoi!! Kenapa lu mereh-mereh sendiri?

    get stuck is normal, that shows that u want more. Kadang-kadang kita udah do much things tapi back to square one. Don't give up so easy, my dear. Do what u have in mind. NOWWW!

    Ok, I hope everything Ok with u. Met puasa ya. Awas aja kalo gila lo nggak abis-abis.



    8. Lisa IAIN

    Ada dan tiada sebetulnya tak pernah berlawanan, cuma kita saja yang sering melawannya, begitu juga kebodohan. Sesekali berterimakasihlah padanya. Karena dengannya, kegundahan kita, ada. :-)



    9. Ayu 68H:

    Don't ever think like that!

    U have to realize many things you did.

    U made money.

    U contribute ur productivity to people who listen to the radio drama... and so on.

    C'mon girl... just a little people who get that chances like u do.

    happy for that! Do better and better

    love your self!



    10. Atun:

    Kenapa baru sekarang, nepuk-nepuk pipinya? Dah terlalu gembil ya?

    Lu yang udah punya banyak karya aja ngeluh gitu!

    Come on... gimana gue yang nggak pernah bikin apa-apa?



    11. TS PInang:

    Mungkin perlu melihat diri dari arah yang lain supaya lebih bersyukur.



    12. Linda:

    Tan, ayak naon?

    menepuk air di dulang ajah atuh, Tan.

    Jangan bermuram durja! Puput kurang 4 blok. Huhuhuhu...



    13. Nurzaen Hae:

    Menulis ceu, menulis.

    Elu punya bakat di situ. jangan sedih! bangun!

    Jangan bengong terus...



    14.Hanny:

    ini merendahkan diri untuk menaikkan mutu. He he he...



    15. Cindy:

    Kenapa lo? Salah nomor? Latihan teater? atau masuk masa PMS? He he he... becanda Bu!

    Tapi bukannya lo puasa? Kok ngutuk sih? Walau ke diri sendiri.

    saran gue satu: Jangan ngobrol terus sama bintang.



    16. Em ali:

    Kau sedang di ambang semesta sunyi.

    renangilah dan putuskan yang akan kau lakukan.

    Selamat mengembarai semesta sunyi.



    17. Nong:

    Wah, eksistensialis banget Cu...



    18. Mia:

    jangan terlalu keras sama dirimu say.

    Ada hal yang penting tapi dikau lupa nggak itung.

    you mades a lots of friends! Not friend yang kenal-kenal aja tapi real friend yang sayang dikau. that worth more than anything else in the world.

    jobs, career, Fame, bisa ilang, tapi friends will stay with u forever.

    Luv u sis.



    19. LUvi MetroTV :

    Cu, nggak usah sedih. aku juga sering memikirkan hal yang sama.

    anggap saja ini bagian dari sebuah proses panjang.



    20. Anto :

    Ucu Agustinus



    21. Arief:

    Piye kabare?

    Sudah tidak nampar-nampar pipi lagi atau masih merasa sia-sia dengan empat tahun yang hilang? he he... semoga kamu sudah baik-baik saja.



    22. peter:

    "Lagi nepuk-nepuk dan nampar pipi sendiri. Kemana saja aku selama 4 tahun ini?

    Melangkah di tempat dan menjadi orang yang menyedihkan.

    Do nothing.

    Full of emptiness

    Stupid!!!!"

    NGGAK SALAH KIRIM SMS, BU?















Post Title

Sebuah SMS Untuk 32 Recipients


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/10/sebuah-sms-untuk-32-recipients.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Sajak Untuk Dmitri

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com





    Kau pasti telah paham benar, Dmitri

    Adalah karena engkau aku mau membatang arang jadi sisa-sisa api yang hendak padam

    Aku mau bersia-sia susuri langit hingga ke tepi-tepinya

    Aku mau bersia-sia susuri labirin-labirin tua yang tak pernah ada ujungnya

    Aku mau bersia-sia susuri lautan yang tak pernah ada penghuninya



    Tapi hendak kemanakah langkahku, Dmitri?

    Kaki-kaki ini semakin tua dan tak sabar

    Geram untuk segera jumpa akhir perjalanan



    Tak bisa lagi aku nikmati luka perih yang tak tertawarkan

    Tak bisa lagi aku nikmati hambar sebuah kesendirian

    Yang aku ingin ternyata bukanlah sepi yang kesepian



    Dmitri, aku mau pulang saja

    Tak ada merpati yang datang padaku tadi malam

    Tapi karena engkau yang mengirimiku tiket untuk pulang

    Diam-diam, telah lama kau tinggalkanku jauh dalam sumur kepedihan

    Tanpa bilang-bilang…***





Post Title

Sajak Untuk Dmitri


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/10/sajak-untuk-dmitri.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Utuh?

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com





    ada yang tandas dan usai kini

    segalanya telah kembali ke debu

    aku tak memiliki masa lalu

    tak pernah ingin pergi mencari lagi tempat berlari

    aku penuh dan kosong di diriku



    utuh?



    serupa itulah....





Post Title

Utuh?


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/10/utuh.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Eighth Day (shakira)

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com





    Eighth Day





    On the eighth day, god, after working so hard

    in order to relieve his tension after his revision

    said, "everything looks great, it's time to rest

    and went to talk a walk through space



    who would have thought that same god, upon returning

    would find everything in hellish mess

    and that he would become just another unemployed person

    among the number that is growing yearly, nonstop?



    since then, there are those who have seen him

    pass alone streets

    he walks as he waits patiently for someone

    with whom he can at least hold a pleasent conversation



    Meanwhile, this worls spins round and round

    and can't be stopped

    and here below, a few manipulate us like chess pieces

    I'm not the kind of idiot that lets himself be fooled

    but I'am telling the truth

    and even the blind man can see it



    if for lack of employment or from excessive loneliness

    god couldn't stand it any more and he left for another place

    it would be our ruin we would have no other choice

    but to worship michael jackson, Bill clinton or tarzan



    it's more difficult to be a king without a crown

    than to be more ordinary person

    poor god, he dosen't appear in magazin

    he isn't a model, or an astis, or royalty...











Post Title

Eighth Day (shakira)


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/10/eighth-day-shakira.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

lirik lagu!

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    Ada yang bisa aransemen musik?

    gue bikin lirik lagu nih!



    _______________________________







    bila ini tentang pengakuan,

    kuakui hari-hariku adalah trilyunan gelembung sedih yang tak kunjung pecah

    ribuan lembar halaman diary yang terisi cerita sendu

    gelas kaca kosong yang di dalamnya terisi nelangsa







    dan bila ini masalahnya tentang pengakuan

    bukan saja aku tak bisa bangun pagi sebelum jam delapan

    bukan saja aku alergi pada bulu kucing

    atau kerap mematikan tipi saat sinetron tayangan misteri tak masuk akal muncul di layar

    tapi semuanya adalah tentang dunia dan kamu...







    pengemis yang tertidur di emper stasiun cikini itu,

    mungkin sedang dicari keluarganya, saat ini.

    Begitu katamu dulu.

    suara nyaring pukulan gelas tukang sekoteng, semalam

    bukan aku tak mau memanggilnya dan berbagi sedikit rezeki.

    tapi karena rasanya terlalu sepi...

    bila minuman hangat itu harus ku habiskan sendiri







    karena kamu yang memperkenalkanku pada semua itu

    segala kasihan pada sesama

    sebuah kenikmatan dalam segelas minuman...







    Dan saat kau pergi…

    kuakui hari-hariku adalah trilyunan gelembung sedih yang tak kunjung pecah

    ribuan lembar halaman diary yang terisi cerita sendu

    gelas kaca kosong yang di dalamnya terisi nelangsa











Post Title

lirik lagu!


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/10/lirik-lagu.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

pengakuan

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com









    Bila ini tentang pengakuan,

    Saat ku tulis obrolan kita di internet

    Ada hujan mengguyur mataku

    Kalimat-kalimat yang ditulis jadi kabur

    Ada yang keluar dari rongga dada

    Tapi aku tak mau mengejarnya

    Mungkin dinding perasaanku pecah

    Tapi tak apa, semuanya nanti akan baik-baik saja

    Beberapa bulir harapan, terbakar, memang

    Tapi beberapa waktu lagi juga pasti bisa berkembang

    Jangan tanya sekarang, itu akan terjadi kapan



    Bila ini masalahnya tentang pengakuan

    Aku juga tak sanggup bila harus mencintaimu

    Terlalu rumit dan sulit

    Terlalu indah dan menggetarkan

    Terlalu berbadai dan menantangku untuk hancur didalamnya

    Tapi aku mencintaimu

    Ini pertama kalinya kuucapkan untuk seseorang

    Dan aku tahu ini terlambat

    Meski tak kusesali sama sekali



    Hatiku sejati

    Rasanya semua yang ku rasakan padamu demikian juga

    Segalanya melampaui ruang, jarak, waktu dan hubungan

    Segalanya kutahu, kau juga bisa terka dan rasakan

    Semuanya tak terbatas dan seolah akan selalu tetap begitu adanya

    Hanya bermuara pada keinginan engkau bahagia



    Tapi bila ini adalah sebuah pengkuan,

    Aku pasti tak mampu makan nanti malam

    Mungkin tiga atau empat tangis lagi akan pecah dalam beberapa hari ke depan

    Tapi tenanglah,

    Setelahnya semoga aku bisa baik-baik saja

    Karena aku mencintaimu

    Ini pertama kalinya ku ucapkan untuk seseorang

    Dan aku tahu ini terlambat

    Meski tak kusesali sama sekali

    Karena aku mencintaimu

    Segala yang terbaik buatmu

    Akan membuatku tersenyum selalu

    Aku bahagia untukmu….





Post Title

pengakuan


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/10/pengakuan.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Pulang Ke Dunia Yang terbelah...

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    Pernahkah kalian bertanya tentang "pulang" dan merasa aneh bahwa kalimat itu bisa berdampak sangat beda bagi setiap orang?



    Pernahkah merasa sangat tak ingin pulang tapi pada waktu bersamaan amat sangat rindu untuk berada di suatu tempat yang disebut "rumah"? Meski anehnya, justru ketika kita

    sampai di sana, tiada ada "rumah" yang kita tuju yang menjadi alasan utama kepulangan.



    Seberapa seringkah merasa perlu pulang?

    seberapa parahkah membenci kalimat "pulang"?

    Dan apakah yang kalian lakukan untuk meluangkan rindu pulang

    Dan bagaimanakah cara merespon dirindukan dan merindukan orang rumah tapi saat kita pulang ternyata kita tidak merasakan apa-apa selain perasaan hampa yang biasa saja?



    Dan tentu saja satu pertanyaan lagi yang terlalu remeh sekaligus juga tak kurang penting untuk diajukan; apakah yang kalian rasakan saat pulang dan bagaimana kalian menyebut perasaan tersebut?





    Tiada yang istimewa pada perjalanan pulangku yang kesekian, kali ini.

    Semuanya masih tetap sama. Route yang itu-itu juga.

    Polisi yang masih tetap berdiri di ruas jalan namun tak melakukan apa-apa. Kemacetan pada tempat-tempat yang sudah bisa diperkirakan. Pedagang-pedagang yang selalu sibuk menawarkan barang dari makanan sampai mainan untuk keponakan yang --bila mau jujur--

    sebenarnya tak terlalu mereka butuhkan. Pengamen yang menyanyikan lagu dengan mendayu. Pohon-pohon yang seperti raksasa hijau diam berlarian tapi tak saling kejar. Jalanan yang tak pernah menjadi semakin lebar (tambah lebar suatu jalan, tambah banyak jenis kendaraan yang berlalulalang). Perkiraan di kepala tentang hari-hari apa saja yang ramai dan dipadati kendaraan dan tentu saja strategi di benak untuk memperandaikan pada jam berapa serta saat apa, waktu yang tepat untuk pulang; ke dan dari rumah tanpa dihadang kemacetan? Phuih...



    Selalu begitu! Ya! Tetap saja sama setiap waktunya.



    Seolah semua itu adalah sebuah ritual yang selalu terjadi setiap dalam "prosesi" perjalanan menuju atau kembali dari "pulang". Ritual yang sangat akrab dan saking

    akrabnya, membuatku kerap terlupa dan tak pernah berminat untuk mencatatnya. kecuali hari ini. Ya! hari ini.



    Hari ini. Sejak alarm di HP yang kupasang pada jam 06.00 semalam menyala tepat pada pukul tersebut. Sejak pertama kali membuka mata dan langsung mendapati wajah mama yang kebetulan tertidur kembali di sebelahku setelah subuh dingin dilaluinya dengan shalat yang khidmat. Aku tahu, aku akan mencatat tentang kepulanganku kali ini. Kepulangan yang

    kesekian ratus kali dari saat aku pertama kali pergi meninggalkan rumah dan lantas dalam beberapa kali kepulangan dan perpindahan, aku menjadi bingung dan kemudian menjadi tak pernah tahu lagi yang mana yang sebenarnya lebih menjadi rumah bagiku di antara

    rumah-rumah yang pernah ku singgahi dan kujadikan tempat pulang setiap waktunya.



    Entahlah,

    Sepertinya kini aku tak tahu lagi apa artinya pulang. Tampaknya aku sudah tak mengerti lagi apa itu makna pulang yang sesungguhnya? Rasanya, pulang bagiku kini hanya sebuah perjalanan menuju suatu dunia yang membuatku terbelah, tambah bingung dan kerap menjadikanku seperti orang gila yang tak bisa membedakan lagi yang mana yang riil dan yang mana yang fiksi. Yang mana yang fakta dan yang mana yang fantasi.





    Kadang aku ingin bertanya pada orang lain.

    Apakah kita memang mempunyai banyak kehidupan?

    Lantas dalam kehidupan yang banyak itu, apakah setiap mereka itu (kehidupan tersebut) adalah riil? Lalu, adakah kehidupan yang tidak riil? Dan mengapa saat satu kehidupan bertubrukan dengan kehidupan yang lain, kita merasa kita berada dalam suatu

    realitas yang sangat nyata dan realitas diluar kehidupan yang kita jalani saat itu menjadi tampak kabur dan seolah tidak nyata?



    Mengertikah apa maksudku?

    Ah, masih bingung ya?



    Oke... begini maksudku.

    Katakan saja, aku memiliki kehidupan dalam diriku sendiri. Aku kerap bertengkar dan berdialog serta berkompromi dengan aneka kehidupan yang ada dan terpelihara dalam diriku

    sendiri (lengkap! Kehidupan tubuh dan pikirannya. kehidupan jasmani dan rohaniku).



    Di luar "kedirianku" sebagai manusia yang personal, aku mempunyai kehidupan sosial di jakarta. Menghadiri diskusi dan pemutaran film dengan cecil dan Mia. Membicarakan sastra dengan linda. ketemu dan makan mie rebus di Bu bambang dengan Agus. Sms-an menyapa

    selamat pagi atau bertanya kabar dengan arief. chatingtiap hari dengan dmitri. Membaca di gramedia dan menyadari bahwa pembuat cover bukunya adalah temanku sendiri. Main bulu

    tangkis minggu pagi dengan Dodi, hani, wildan, Irvi, atik dan Matthew. Cekikian di tengah percakapan antar teman, bicara banyak hal dengan pandangan yang ada di kepala. Menghina orang dan memujinya bila memang layak, ya.... yang semacam itulah. Kehidupan yang

    penuh dengan ritmenya.



    Dan di luar itu, beberapa ratus kilometer dari jakarta, aku juga memiliki kehidupan yang kerap ku kunjungi dan memang menjadi sumber awal keberadaanku; lingkungan keluarga di

    sukabumi.



    Aku memiliki seorang ibu genetis yang juga membesarkanku dengan caranya yang baru ku sadari beberapa waktu belakangan, sangat penuh dengan kasih sayang. Aku memiliki kakak-kakak dengan karakter yang beraneka dan seorang adik yang pemalu namun judes bila belum kenal. Adik yang menjadi pasangan bertengkarku ketika aku masih kecil.



    Dan jauh sebelum kehidupanku di jakarta pasca lulus kuliah, aku juga mempunyai kehidupan dengan teman-teman yang berbeda dan situasi yang berbeda pula.



    Jauh sebelum itu lagi... aku juga mempunyai kehidupan yang sekarang kusadari, ternyata tidak kusadari (gila! Aku tak mempunyai kesadaran tentang apa yang ku lakukan dari

    sejak aku lahir sampai aku menginjak umur 4 tahun. Sumpah! Aku tidak ingat sama sekali apa yang terjadi pada waktu itu). Dan aku juga bertanya...

    apakah sebelum kehidupan masa bayi yang tak kusadari itu, adakah aku mempunyai kehidupan lain lagi yang jauuuuuhhhhh.... sangat tak kusadari dan tak kuketahui?



    Tapi oke! Kita batasi saja kehidupan yang bermasalah ini, menjadi 2 kehidupan saja;

    kehidupan jakarta dan kehidupan sukabumi!



    Sungguh! jangankan dengan banyak kehidupan yang aku sebut di atas. Dengan dua kehidupan saja aku sudah bingung dan kadang merasa frustasi. Yang mana yang sebenarnya lebih riil? Kehidupan di sukabumi dan permasalahannya? Ataukah kehidupan di jakarta dan permasalahannya?



    Manakah yang lebih layak kujadikan tempat pulang? Sukabumi yang hanya aku berada di sana sampai umur 13 tahun dikurangi 4 tahun masa balita yang tak ku sadari atau Jakarta di mana aku telah hidup dan menjadi bagian darinya selama 14 tahun meski masih kerap aku merasa tidak begitu akrab dan aku menyadari dengan pasti, kota ini bukanlah kotaku. Tidak! kota ini sama sekali bukan kotaku....

    Aku tidak seperti jakarta, tapi sumpah! Aku juga merasa aku tidak seperti sukabumi.



    Dan kepulangan kali ini...

    Sungguh!kepulangan kali ini membuatku berpikir lebih banyak tentang banyak hal.



    Saat aku di rumah di sukabumi, aku berpikir, inilah kehidupan yang sebenarnya itu; ada masalah yang kongkret. Tetangga pergi menjadi tkw karena di kampung susah kerjaan. Sepupu ada yang bercerai karena suaminya menikah lagi. Keponakanku akan pindah ke pelabuhan ratu lalu terjadi perselisihan antara kakakku dan istrinya tentang pendidikan anak mereka. Rental Play station, usaha rumahan salah seorang kakakku sekarang sepi bener karena

    anak-anak nggak lagi main di sana tapi lebih suka ke cisaat sekalian jalan-jalan ke kota, dll, dst, dsb. Dan dengan segala kenyataan itu, tiba-tiba saja aku berpikir; inilah realitas itu! Bukan seperti yang aku hadapi di jakarta!



    Tapi kalau begitu...

    apakah yang terjadi di kehidupanku di jakarta tersebut apakah itu bukan realitas? Padahal kehidupan itu ada dan bukan rekaan. padahal mereka teman-temanku itu, begitu nyata dan begitu hidup. Kehidupannya di sana sering kurenangi dan kerap membuatku menangis juga

    terpingkal-pingkal. Kalau begitu, tangisanku tak nyatakah? Tertawaku adalah mimpikah?



    Dan sebaliknya,

    saat aku di Jakarta, aku merasa yang di sukabumi itu bukan kehidupan! Yang di jakarta inilah kehidupanku! Pergi bersama teman-teman dan menikmati sisa hari yang masih bisa dinikmati. Menonton sendiri film-film di kamarku yang membuat aku berpikir dan menikmati hidup. tersenyum juga menangis tergantung ceritanya. Mengejar bus, membekapi hidung menahan buruknya udara jalan saat naik bajaj atau kala naik taksi dan membiarkan panas tak bisa menyentuhku ketika aku berangkat ke kantor setiap hari kerja. Menghabiskan malam di depan internet gratis milik kantor sambil meratap dalam hati... betapa menyedihkannya menghabiskan sabtu malam di depan internet sendiri (hi hi, ini sih nasib jomblo! :)

    ya... aku menerima saja deh keadaan ini) Dan aku menjadi begitu sangat individual dan merasa bahwa inilah hidupku! Inilah kehidupan itu!



    Tapi bila tiba-tiba kesadaranku menyergap, aku langsung bertanya sendiri. Lantas bila ini yang disebut kehidupan itu, apa namanya yang terjadi di sukabumi sana? Apakah sebenarnya keluargaku itu, kalau mereka bukan kehidupan juga? Apakah mereka bagiku

    cuma seonggok hubungan yang fungsinya cuma menghubungkanku dengan segepok kesadaran akan asal-usul fakta genetisku saja? Tapi bila memang begitu adanya mereka bagiku, mengapa sentuhan sapa mereka kadang terasa begitu hangat dan terasa sayangnya. Senyum dan sentuhan mereka begitu nyata, dan begitu pula saat kesalnya. Terasa sekali kemarahannya. Dan dalam beberapa banyak kejadian, saat aku begitu lelah di jakarta, kerap di sukabumi aku merasa mendapat kehidupan....



    So...

    Apakah aku yang kurang kerjaan karena menjadi bingung untuk hal yang tak perlu dibingungi oleh kebanyakan orang? Apakah lagi-lagi aku cuma memperumit diri dengan segala pertanyaan pulang yang kuajukan di atas?



    Sumpah! Seharian sejak kemarin aku benci kalimat itu.



    Aku benci Pulang! Aku tak mau pulang! Aku tak ingin pulang kemanapun dan tak mau pulang dari manapun. Bila harus berdiam di suatu tempat, biarlah tempat itu yang menjadi tempat ku tanpa ada kata pulang atau pergi. tanpa ada kata rumah kedua atau tanah kesekian. Dua saja tempat yang membelah aku menjadi dua orang yang berbeda, sudah cukup membingungkan. Apalagi kalau empat atau lima, atau harus menjadi petualang yang rumahnya adalah seluruh tempat penjelajahannya. Aku pasti nggak kuat. Aku mungkin tak mampu. Meski tentu bagiku yang suka dengan banyak hal baru, petualangan dan penjelajahan pastilah suatu hal yang sangat menarik dan menggiurkan. Tapi Aku nggak suka dibelah-belah, aku ingin tetap menjadi diriku di manapun aku berada. Tidak di jakarta, tidak di sukabumi.



    Tapi keinginan, memang kadang mempunyai cara kerjanya sendiri. Sama seperti kenyataan. Kenyataan menyatakan cara kerjanya melalui realitas. Realitas adalah yang dihadapi saat itu dengan segala yang terjadi di sana beserta segenap konsekuensinya dan semua tindakan yang sedang kita lakukan. Dan aku ... ah, Ck, ini pasti karena aku bego saja.



    Aku kerap tidak siap menghadapi realitas yang amat berbeda dari realitas sebelumnya. atau mungkin dengan kata lain, aku tidak mampu melakukan suatu loncatan yang bersinar dan penuh persiapan. Sehingga ketika memasuki kembali keadaan baru yang sebenarnya tidak baru juga karena sering aku masuki keadaan itu, aku tidak perlu kaget lagi.



    Phuiiiiiih....

    PUlang ke dunia yang terbelah bagiku adalah siksaan berat. Menghadapi orang yang berbeda, ternyata membuat kita menjadi orang yang berbeda pula. Lantas di manakah diri kita yang sebenarnya? yang manakah diri kita yang sebenarnya?



    Jangan beritahu aku tentang kenyataan yang berbeda. jangan jawab pertanyaanku di atas dengan pernyataan bahwa kehidupan yang ku hadapi itu adalah yang kehidupan yang berbeda dengan realitas yang berbeda dan cara menyikapi yang harus juga berbeda. Tapi Beritahu aku tentang mengapa bingung itu kerap hinggap? tentang yang apakah itu rumah? dan mengapa aku benci bila disuruh pulang? serta mengapa kita bisa membelah diri seperti mahluk yang berspora? (semoga jawabannya tidak karena kita sebenarnya adalah sejenis alien ;)



    yang ku tahu...

    aku tak suka kalau sudah menetap di suatu rumah, aku diminta untuk keluar. seperti tidak sukanya aku harus pulang ke jakarta kalau sudah di sukabumi dan betapa bencinya aku kalau sudah di jakarta lantas disuruh pulang ke sukabumi.



    Dari semua yang kutumpahkan ini, aku merasa sepertinya aku butuh rumah...

    Tapi untuk apa? bukankah selama ini aku juga sudah punya rumah? dua malah. Dan ku ingin kalian tahu, aku membenci perjalanan itu. perjalanan pulang yang selalu membawaku menuju dunia yang terbelah dan sebagai konsekuensinya membuat aku menjadi orang yang terbelah juga.





    TIdak kah kalian merasakan hal yang sama?





    Ah, mungkin aku sedangp using sajah....







Post Title

Pulang Ke Dunia Yang terbelah...


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/10/pulang-ke-dunia-yang-terbelah.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Pernah merasa ingin terbang?

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com





    Pernah merasa ingin terbang tapi tak tahu arah tuju, lantas terbang sesukanya dan kemana-mana yang kita dapati hanya dinding kaca. Tak

    kelihatan awalnya tapi ketika terjadi, tubrukan benturannya terasa nian. Sakit, kecewa, dingin, ngerasa sendirian, takut, tak ada teman... itulah yang terjadi kemudian.



    Kebanyakan, bila masalah datangnya dari luar, berbekal pengalaman yang

    sudah dilalui, segalanya bisa diatasi. Proses mengatasinya bisa

    bermacam-macam; ada yang lama ada yang cepat, tapi pasti selesai. Dan

    penyelesaiannya bisa juga bisa macam-macam. Tapi kalau problem yang datangnya dari dalam diri.... itulah yang sulit



    dan kadang kalau itu terjadi sama aku, aku ingin lari.... (pasti lu =

    nanya, kenapa nggak ikut lomba marathon ajah?) lari ke tempat yang =

    suwung yang kadang juga ternyata bukan tujuan.



    ya gitu lah kurang lebih kejadin yang kemarin itu.

    Hiks! memalukan yah!







Post Title

Pernah merasa ingin terbang?


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/10/pernah-merasa-ingin-terbang.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

About Men

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com







    God, I have a problem."



    "What's the problem, Eve?"



    "I know you created me and provided this beautiful garden and all of

    these wonderful animals, as well as that hilarious comedic snake,

    but I'm just not happy."



    "And why is that Eve?"



    "God, I am lonely and bored and I'm sick to death of apples!"



    "Well, Eve, in that case, I have a solution. I shall create a man

    for you."



    "Man? What is that, God?"



    "A flawed, base creature, with many bad traits. He'll lie, cheat and

    be vain. He will be witless and will revel in childish things. He'll

    be bigger than you and will like fighting, hunting and killing

    things. He won't be too smart, so he will need your advice to think

    properly. He will have a very limited emotional capacity and will

    need to be trained. He will loook silly when he is aroused, but

    since you've been complaining, I'll create him in such a way that he

    will satisfy your physical needs. And most certainly will never be

    bored agian!"



    "Sounds great", says Eve, with ironically raised eyebrows, "but

    what's the catch, God?"



    "Well... you can have him on one condition."



    "And what's that God?"



    "As I said, he'll be proud, arrogant and self-admiring... so you'll

    have to let him believe I made him first. And it will be our secret.

    You know, woman to Woman





Post Title

About Men


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/09/about-men.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Tentang Tuhan Dan Perempuan

    www.ucuagustinprosa.blogspot.com





    Kala Tuhan mencipta mahluk yang kelak diberi nama perempuan, dia bekerja overtime lebih dari dua minggu. Seorang malaikat yang merasa aneh, muncul mendekatinya dan dengan keheranan bertanya,



    “Mengapa Anda meluangkan waktu begitu banyak untuk membuat mahluk ini?”.

    Dan Tuhan pun lantas bilang.



    “Pernahkah kau melihat rincian detail hal-hal yang kubuat untuk dia dan harus bisa dia lakukan? Mahluk ini harus mampu melakukan diet pepsi tapi harus juga bisa makan tanpa meninggalkan sisa. Dia harus memiliki ciuman yang tak bisa menyembuhkan apapun semisal cedera lutut atau patah hati. Dia juga harus bisa merawat dirinya sendiri saat sakit dan harus bisa bekerja selama 18 jam sehari.”



    Sang malaikat kemudian mengulurkan tangannya dan menyentuh pipi sang Mahluk. “Oops, “ Tiba-tiba malaikat itu menarik tangannya, begitu saja.



    “Sepertinya Anda membuat suatu kebocoran pada model ini” katanya.

    “Anda mencoba meletakkan terlalu banyak hal pada dia” .



    “Itu bukan kesalahan atau serupa tiris di atap rumah yang kebocoran” Tuhan lantas mengkoreksi. “Itulah airmata.”



    “Airmata itulah yang kelak akan menjadi cara mahluk ini untuk mengekspresikan kebahagiaan yang dia rasakan, kesedihan yang dia alami, kepedihan yang dia peram, kekecewaan yang dia pendam, perasaan cinta yang dia punya, kesepian yang dia rasa, keberanian yang dia miliki dan juga harga diri yang dia punyai.”



    “Hhm… Mengagumkan sekali mahluk perempuan ini!” Malaikat bergumam



    “Begitulah! Perempuan memang mempunyai kekuatan yang mengherankan dan mampu membuat kagum para lelaki. Mereka mampu menanggung hal-hal berat dan bisa memikul beban namun mereka tetap bisa memeluk kebahagiaan, cinta dan keceriaan. Mereka tersenyum saat mereka ingin berteriak. Mereka bernyanyi kala mereka ingin menangis. Mereka menangis ketika mereka bahagia dan mereka tertawa saat mereka gugup.”



    “Dan bukan hanya itu, mereka juga sudi memperjuangkan apa yang mereka percayai dan menentang ketidakadilan yang menimpanya. Saat tertimpa masa sulit, mereka tidak mengatakan “tidak” sebagai jawaban, terlebih ketika mereka percaya bahwa selalu ada jalan keluar.”



    “Mereka pergi ke dokter dengan teman yang ketakutan. Mereke mencintai tanpa memperhitungkan kondisi. Mereka menangis saat anak-anak mereka sempurna, dan ceria saat teman-teman mereka mendapat penghargaan. Mereka Berbahagia saat mendengar berita kelahiran atau pernikahan. Dan hati mereka patah saat seorang teman meninggal. Mereka berduka saat kehilangan salah satu anggota keluarga, namun mereka menjadi kuat saat mereka berpikir tak ada kekuatan lagi yang tertinggal. Mereka tahu, bahwa peluk dan cium bisa membantu menyembuhkan hati yang terluka dan patah.”



    “Para perempuan itu datang dalam segala ukuran, semua warna, segala bentuk. Mereka akan menyetir, terbang, berjalan, berlari atau mengirimimu e-mail untuk menunjukkan betapa mereka perduli. Hati perempuanlah yang membuat dunia tetap berputar. Mereka membawakan pada dunia kebahagiaan dan harapan. Mereka memiliki semangat dan hal-hal ideal. Mereka memberi dukungan moral kepada keluarga dan temannya. Dan para perempuan itu memiliki hal-hal penting untuk diucapkan dan segala yang bagus untuk diberikan.”



    “Apakah mereka sama sekali tak memiliki cacat?” Malaikat bertanya.



    “Tentu saja, sebab tidak ada apapun yang sempurna. Setiap perempuan akan memiliki kecacatannya sendiri yang unik. Tapi hanya satu kekurangan yang secara umum mereka miliki. Aku telah mencoba untuk mengeluarkan kekurangan itu dari mahluk ini, tapi sepertinya aku belum bisa memperbaikinya”



    “Apakah itu?”



    “Mereka, para perempuan itu, mempunyai kecenderungan untuk melupakan bahwa mereka layak mendapat hal yang setimpal”. ***









Post Title

Tentang Tuhan Dan Perempuan


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/09/tentang-tuhan-dan-perempuan.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Dan Dia membuka kartunya....

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com







    Tak ada yang bisa membaca masa depan.

    Seperti tak ada yang mampu menghitung jumlah bintang atau mengetahui 50% misteri dari kehidupan lautan.



    Tak ada yang mampu melihat kehidupan bahkan andai kehidupan itu terserak demikian nyata pada seseorang, seperti saat kita menemukan pasangan dan merasa sangat kenal tapi nyatanya bahkan tak pernah mampu meraba lelikuan sifatnya yang menakjubkan...





    Dan dia membuka kartunya...



    semua pasti telah tahu kalimat basi tentang "yesterday is history, Tomorrow is mystery and today is present..." Tapi aku baru tahu, kalau kedermawanan sejati pada masa depan adalah dengan melakukan yang terbaik pada saat ini dan mencurahkan segalanya untuk apa yang kita miliki kini....



    So....



    Dia membuka kartunya...



    mengatakan padaku hal-hal yang telah aku tahu

    mengucap padaku sesuatu yang telah bisa ku raba...

    memberi aku "clue" tentang apa yang mungkin akan terjadi di hari-hari depan yang akan kutemui...



    Sepersis burung yang sering bernyanyi tapi masih merasa asing saat mendengar suaranya sendiri, aku tahu si peramal tahu bahwa aku tak terlalu percaya pada apa yang diramalkannya. Bukan karena isi ramalannya tak menyenangkan, tapi lebih karena si peramal juga tahu bahwa yang dimilikinya sebagai peramal adalah keahlian. Dan si peramal tahu dengan persis bahwa hidup bukanlah keahlian. Tetapi untuk hidup adalah membutuhkan keahlian. Dan hidup adalah keahlian mengolah kehidupan. Dan hidup yang dipertaruhkan lembarannya di atas kartu ramalan? yup! entah kenapa aku melihatnya seperti mendengar sebuah lagu pilu tentang perpisahan?

    Dear friends...

    hidup semacam itu amatlah Menyedihkan....



    Dan mengepaklah seluruh keingintahuan, justru saat ada yang menawarkan keajaiban kalau dia bisa memberitahu apa yang ingin diketahui; bisa disibak sedikit, bisa diraba jalurnya, mampu diketahui garis tujunya. Dan tentu... dengan kalimat penutup: Ini hanya cara baca saja yah... "belum tentu benar adanya".



    Lalu...

    APAKAH ITU YANG SUNGGUH-SUNGGUH BENAR ADANYA?

    ADAKAH ITU YANG SUNGGUH-SUNGGUH BENAR ADANYA?

    SIAPAKAH ITU YANG SUNGGUH-SUNGGUH BENAR ADANYA?

    BAGAIMAKAH ITU SEHINGGA MENJADI SUNGGUH-SUNGGUH BENAR ADANYA?

    KAPANKAH ITU TERJADI YANG SUNGGGUH-SUNGGUH BENAR ADANYA?

    DIMANAKAH ITU AKAN TERJADI YANG SUNGGUH-SUNGGUH BENAR ADANYA?



    Maka semuanya seperti investigasi,

    sepersis saat seorang wartawan merepotase sebuah peristiwa untukmengkonstruksi sebuah berita. Menggali cerita dengan pertanyaan standar: 5W1H.



    Adakah yang benar-benar ada?

    Tak adakah yang benar-benar ada?

    adakah yang benar-benar tidak ada?

    tidak adakah yang benar-benar tidak ada?



    Dan dia membuka kartunya....

    Katanya,

    aku terlalu merumitkan diriku sendiri.



    Apakah itu ramalan?

    Sepertinya itu adalah lirik dari sebuah lagu lama yang ku kenal dan kini diputar ulang.





    HHHmmm......





    Maka aku dan si peramal tertawa-tawa.

    menertawakan kekonyolan "kita".

    Menyadari kalau semua itu hanyalah permainan...



    Tetapi kita tahu... APA ITU HAKIKAT PERMAINAN...

    permainan adalah seni bermain... dengan pola yang telah kami kenali bersama...



    "Bermainlah dalam permainan

    tetapi janganlah bermain-main

    bermainlah dengan sungguh-sungguh

    tetapi permainan janganlah dipersungguh



    kesungguhan permainan

    terletak dalam ketidak sungguhannya

    permainan yang dipersungguh

    bukanlah permainan lagi.



    Bermainlah dengan eros

    tetapi jangan mau dipermainkan eros

    bermainlah dengan agon

    tetapi janganlah mau dipermainkan agon



    bermainlah dalam permainan

    tetapi jangan mau dipermainkan permainan

    bermainlah untuk bahagia

    tetapi jangan sekali-kali mempermainkan bahagia..."



    Ya...

    jangan sekali-kali mempermainkan bahagia...



    Dan aku dengan si peramal,

    tertawa bahagia...

    berdua...





    (RADIO DIMATIKAN, KLIK!)





    Ini pagi yang aneh:

    Ucu agustin-Agustine...



    :-)





Post Title

Dan Dia membuka kartunya....


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/09/dan-dia-membuka-kartunya.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

See...? (Dido, Roswell, ...)

    BlogItemURL> www.ucuagustin.blogspot.com







    gue sebelumnya gak suka banget sama Dido. Biasa ajah. Tapi pas kemarin gue nonton serial Roswell di DVD yang gue tonton sendiri karena nggak ada yang nemenin nonton (sedih nggak seh? nonton film bagus sendiri? hiks...) tiba-tiba saja gue jadi suka Dido. Terutama lagunya di album pertama yang berjudul "HERE WITH ME"



    gilee...

    relepan gitu lho, lirik sama soundtrack musik sama filmnya. Bener-bener nempel pel pel pel deh pokoknya... sama sekali tidak sekedar tempelan.



    Roswell itu kan serial yang nggak begitu laku di Amerika. Karena nggak gitu booming, maka stasiun TV nya cuma nayangin satu sesion aja. hingga dvd nya cuma ada satu seri doang...



    ceritanya tentang 4 orang anak manusia yang ternyata dia adalah keturunan dari alien yang dulu pernah jatuh di Roswell New Meksiko tahun 1947.



    Menurut keterangan si Max (salah satu karakter dalam film tsb, ketua knight of young alien yang sekarang menghuni bumi) konon mereka adalah

    species yang menetas. bukan lahir berdasarkan regenarasi. Si Max ini naksir berat sama Liz, tapi liz, cewek yang suka dengan lab, pelayan

    paruh waktu di sebuah kafe --yang mengharuskan dia pake seragam pelayan tolol dengan gambar alien (karena memang obyek pariswisata di Roswell

    ya itu tadi, wisata UFO dan Alien)-- agak tecengang-cengang juga saat dia sadar dia mulai jatuh cinta sama Max.



    Tapi liz merasa agak ganjil. "is it true? that my firs love is an alien?" begitu gumamanya di dalam hati. Si Liz ini jadi deket sama Max, gara-gara Max pernah bikin suatu tindakan yangluar biasa. yang membuat Liz bisa hidup padahal dia tertembak tempat di jantung. Max, untuk pertama kalinya dalam hidup, showing his power as an alien untuk

    menyelamatkan nyawa Liz. (Aduh... mau dong gue ada penyelemat kayak gitchu... hehehe)



    Nah, kok gue jadi ngalor ngidul gitu yah? Ya pokoknya lirik lagu yang dinyanyiin Dido itu menyentuh gue banget dah.



    masa katanya,



    "Aku tak ingin memindahkan benda-benda, karena takut hal itu bisa mengubah ingatanku. Aku tak ingin memanggil temanku, mereka mereka

    bisa membangunkanku dari mimpi ini. Dan aku tak bisa meninggalkan tempat tidur ini, karena aku ngeri bisa lupa apa yang pernah terjadi di

    atasnya"



    menyentuh gak seeeeeeeh?

    hehehe, jawabnya pasti sambil pada teriak...

    "Ngggggggggggaaaaaaaaaaaaakkkkkkkk....."



    Bodo!



    heheh,

    btw, otw, eniwe,



    ini dia nih liriknya: Judulnya sih, ya Here with

    me...



    I didn't hear you leave,

    I wonder how am I still here,

    I don't want to move a thing,

    it might change my memory

    Oh I am what I am, I'll do what I want,

    but I can't hide



    I won't go, I won't sleep, I can't breathe,

    until you're resting here with me

    I won't leave, I can't hide, I cannot be,

    until you're resting here with me



    I don't want to call my friends,

    they might wake me from this dream

    And I can't leave this bed,

    risk forgetting all that's been



    Oh I am what I am, I'll do what I want

    but I can't hide



    I won't go, I won't sleep, I can't breathe

    until you're resting here with me

    I won't leave, I can't hide, I cannot be,

    until you're resting here with me.



    ****



    Begitulah saudara-saudari

    kisah cinta alien dan anak manusia yang menyentuh ini (hehehe,padahal gue juga nonton sampai 24 episode. baru sampe tiga. hihihihi. Hiks!)





Post Title

See...? (Dido, Roswell, ...)


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/09/see-dido-roswell.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Dim, ini tentang mawar-mawar aneh!

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com





    Dim,



    masih inget jalan diponegoro kan?

    beberapa minggu yang lalu, ruas tengah jalan di sepanjang jalan diponegoro dibongkar. Biasalah, kerjaan para pengerat yang make uang rakyat untuk bongkar pasang hal tak berguna yang hanya bermanfaat bagi orang kaya.



    Ada saluran gas yang bocor, kalau nggak salah. Alasannya sih gede banget ya? Untuk keselamatan umum Bo! dan bisa jadi juga memang bener untuk keselamatan umum. Bisa berbahaya kalau dibiarkan terus bocor tanpa diperbaiki. Pasti itu alasannya. Tapi siapa pengguna gas? (Di Jakarta sih iya, orang pada pake gas. Tapi tetep tuh, yang produksi kompor juga pada laku!)



    So, dibongkar lah itu ruas jalan tengah yang asalnya ditanami rumput jepang dan bohlam-bohlam jepang yang aneka warna itu.



    Berantakan banget! Itu jalan utama jadi amburadul deh!

    Tanah coklatnya ketika tertimpa air hujan jadi ngleber kemana-mana. Bikin jalanan jadi becek dan kotor. Kalau hujan lagi turun dan kebetulan ada genangan, kasihan deh para pejalan kaki. KEna cipratan air kotor yang nbebete'in banget. Tiga mingguan lebih, itu pekerjaan dilakoni. Para pekerjanya juga kasihan, nggak tahu mereka pada masih kerja apa nggak, pas lebaran. Tapi yang jelas.... Gue sering melihat mereka lagi terkapar tiduran di tengah jalan. keleleran gitu deh dim, kalau pake bahasa lagu "genjer-genjer", he he he. makan pake nasi bungkus yang sampahnya dibiarkan berantakan di trotoar. Minum pake air yang diplastikin dan langsung diteguk tanpa peduli itu plastik udah ditaruh di jalan apa belum. Ya... gitu deh. Dan yang jelas...



    Tadi pagi gue naik bus 502 (lu tahulah, gue bus lover sejati. Meski suka juga naik taksi, tapi kalau ada waktu dan nggak lagi terburu-buru, gue lebih suka naik bus sebenarnya. Banyak cerita bisa terjadi di atas bus, bo! Banyak yang bisa gue lihat langsung tanpa ada jendela penghalang seperti kalau kita naik taksi. Kalau di taksi, bau realitas sama sekali nggak kecium ke dalam taksi dan membuat kita seperti ikan dalam akuarium, sedang di luar adalah lautan di mana ikan-ikan pada menari dan bergerak. Kita aman dan nyaman di dalam, dan itu perlu banget. perasaan aman nyaman inside itu perlu banget sesekali, tapi membaui dunia luar juga perlu banget, meski kadang kalau terlalu sering juga jadi membosankan. Eh, sampai di mana tadi? GUe kok jadi melantur sih....)



    Oh ya, barusan gue naik bus jurusan kp.melayu-tanah Abang. Kopaja 502. Dan ketika gue lewat jalan diponegoro....



    Dim, sekarang jalan itu sudah nggak becek lagi. Sudah kembali rapi dengan timbunan tanah coklat kering. Tapi ada satu hal yang mengganggu gue. DI atas ruas tengah jalan Diponegoro itu kini tak ada lagi rumput jepang, jadi nggak ada lagi warna hijau di sela warna abu-abu batu jalan yang dilapisi aspal. Mungkin rumputnya belum ditanam, mungkin yah... Tapi yang jelas, di atas ruas tanah itu sekarang seperti diselimuti warna merah yang kerap. Kerap maksudnya agak lebat, meski nggak rimbun benar.

    Tahu nggak warna merah dari apa?



    iTu mawar, Dim!

    Harusnya jadi indah, karena sepertinya semua orang pasti suka mawar. Dan logika itu pula yang mungkin di pake penata taman di jalan itu. Tapi gue nggak habis pikir. Bagaimana mungkin akan tampak indah, bila pohon mawarnya kecil-kecil dan ditanam serampangan terserak tanpa aturan. Seolah ditaroh begitu saja. Nggak ada penataan. Nggak ada pengelompokan. Kayak ditabur begitu saja Dim!



    Bagi gue mawar-mawar itu menimbulkan suatu perasaan aneh yang ganjil. Perasaan yang nggak bilang itu pemandangan adalah indah, meski bunga-bunga itu sebenarnya juga tampak cantik disela warna merahnya. Perasaan yang aneh saja. Karena meski cantik, mawar-mawar itu jadi terlihat aneh. Terlalu kecil untuk menghiasi jalan yang besar. Terlalu tanggung untuk menjadi tanaman penghias. Terlalu rapuh untuk bisa menahan debu dan kerontang jalan dari dua ruas di mana ditengah-tengahnya mereka di tanam.



    Aneh aja dim!

    Setidaknya bagi gue itu semua terasa aneh!

    Apa memang gue yang aneh? Apa hari ini akan menjadi hari yang aneh bagi gue? Nggak tahulah...



    Oh ya,

    gue pake baju hitam-hitam. Ntar sore jam 6 mau nonton House of Angel. Film dari Swiss, kalau nggak salah. Ada festival Film Eropa di jakarta Dim.



    Gitu ajah cerita tentang mawar aneh gue.







    Salam,

    ucu



    (bulan puasa, tahun 2003)





Post Title

Dim, ini tentang mawar-mawar aneh!


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/09/dim-ini-tentang-mawar-mawar-aneh.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

KE MOnas Dan KIsah Tentang BUs Antar Kota

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    KE MOnas Dan KIsah Tentang BUs Antar Kota









    Kami pergi bertiga,

    jalan-jalan nyusur jakarta

    pake kaki dan kadang naik taksi.



    Dan kamipun tibalah di monas



    ngantri satu jam setengah,

    naik lift dan ketemu angin



    Dia tanya kabar kami,ku bilang sedang flu. Temanku bilang, "udaranya enak juga kok,". Dan temanku yang satunya lagi menjawab, "aku pernah ke sini setahun yang lalu, keadaannya masih sama saja. Aku juga nggak berubah sih" lantas dengan tersipu dia tertawa mengajak angin bercanda.



    Maka kami turun ke cawan. Dan tiba-tiba di sela percakapan seorang malaikat kecil memintai kami uang. Dia datang dikirim guntur dan mengaku sedang dikejar sepasukan tentara kegelapan (penjaga yang memakai seragam biru gelap maksudnya). Dia pun lantas bercerita tentang kampungnya yang jauh di Citayam, pergi cari makan di jakarta pusat, sekolah seingatnya, "tapi aku nggak nge-lem lho kak," Begitu katanya.



    Dan perbincangan kami tentang mengolah tenaga menjadi "Chi" terhenti. kisah anak malaikat itu menganggu selera mengobrol kami.



    Tungkai kaki malaikat kecil itu borok, sayapnya yang sebelah kanan sedikit sobek, dan berpuluh cakaran menjejakkan bekas yang susah hilang pipinya.



    "ini bekas cakaran makatiel," ucapnya. Makatiel itu adalah seorang malaikat yang tugasnya menguber malaikat tersesat. Dia jugalah malaikat yang jago mencabut nyawa dan kemana-mana bawa jarum yang isinya racun kematian dan lebih tajam dari sepuluh ribu pisau. Anak malaikat itu mengaku kalau selama ini ia selalu diselamatkan oleh bus.



    Dan temanku yang perempuan tercengang, yang dikatakan malaikat kecil itu tak masuk akal.



    "Diselamatkan bus?"

    "He'eh!" Si malaikat kecil menjawab polos.

    "Nggak ada makanan ya kak?"

    Teman lelakiku yang satu lagi mengorek tasnya.

    "Ya, habis. Tinggal aqua, mau?"

    "nggak ah! Kalau minum doang sih aku selalu punya" Dan dia membuat mata kami terbelalak. Dari matanya tiba-tiba keluar air dan begitu saja airmata itu berkumpul di kelopak matanya, menggumpal dan menunggu dipetik jari-jari kecil sang malaikat borok.

    "Tuh kan! Nggak percaya sih..." malaikat itu menggigit airmatanya sendiri seolah ia tengah menggigit buah pear yang kulitnya telah dikupas bening.



    "Trus tentang bus itu?" Aku bertanya penasaran.

    "Ya begitu... bus nya harus bus antar propinsi. Kalau nggak, ya aku ketangkap juga."

    "Maksudnya?" Aku menyusul cepat

    "Ya kalau kita cuma tinggal di tempat itu-itu juga. Nggak ada yang berubah, Makatiel akan dengan mudah mendapati saya. Ya saya sih gampang aja, pindah kota ganti propinsi bukan perkara sulit. saya nggak punya keluarga, nggak kayak manusia. Makanya bukan masalah besar kalau cuma harus menumpang bus antar propinsi" Dia menggigit lagi airmatanya. Tenggorokannya tampak bergerak.



    "Ya sudah ya, saya takut ketahuan sama penjaga. Tadi masuk ke monas ini nggak pake tiket. He he he" dia tertawa. Dan bagai anai-anai yang terbawa angin, dia pun menghembus hilang terbungkus udara ringan yang menimbulkan sepoi besar, merusakkan tatanan rambutku yang tiap helainya besar dan kasar-kasar.



    Dan teman lelakiku tiba-tiba berdiri. Seolah terilhami, dengan lantang ia pun berkata.

    "Saat ini aku juga harus mencari bus antara kota!"

    Dan dua orang perempuan; aku dan temanku, saling bertatapan.

    "Maksudnya?" Ucap kami berbarengan.

    "Lusa aku akan mencari bus antar kota!"



    Dan tiga hari kemudian, lelaki teman kami itu memang pergi, menumpang bus ke lain propinsi....



    "selamat jalan, kami akan menyusul ke sana untuk berpelesiran...."



    Dan hari ini memang ada yang pergi, entah kapan akan kembali***





    19 September 2003























Post Title

KE MOnas Dan KIsah Tentang BUs Antar Kota


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/09/ke-monas-dan-kisah-tentang-bus-antar.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Orkestra Anarchy 99 Feat Ally Mcbeal

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    Orkestra Anarchy 99 Feat Ally Mcbeal

    (Usaha kecil seorang penonton awam untuk mencoba berkomunikasi dengan “dunia” besar)





    “Hanya sedikit orang yang berani bertindak. Kebanyakan orang hanya bisa omong besar! Selamat datang di Anarchy 99” (yorgi)

    “kau tahu apa arti kebebasan?”

    “Semua yang ada di anarchy burger!” (Xander)

    keduanya tertawa sambil menuruni tangga.



    “Bila kau ingin merasakan kebebasan, ambillah burgernya, kencingilah kemudian” Lelaki botak dan lelaki berrambut panjang itu kemudian tertawa terpingkal, keduanya saling melebarkan tangan untuk kemudian membuat toast diudara yang berakhir pada kepalan yang menyimbolkan kebersatuan.



    Seorang gadis, Yelena, hampir saja aku batal jatuh cinta. Namun ketika pada akhirnya aku memang jatuh cinta pada dia, cintaku terasa biasa, tak ada yang terlalu istimewa tentangnya selain fakta bahwa dia adalah agen perempuan yang memang sering berada di layar lebar semacam demikian. “Tak ada perempuan yang Istimewa melebihi aku! ( ini sih jeritan ego setiap perempuan--redaksi; berdasarkan banyak curhat yang disaring, kemudian diklaim sebagai aneka pengalaman perempuan )



    Secara subyektif, kelompok anarchy 99 yang sejak awal pembuka screen telah dijadikan sign hook oleh si sutradara dan si penulis script, adalah hal yang sangat istimewa. Nama itu terdengar ‘asyik’ dan keren di telinga (Baca: telinga saya). Anarchy 99 Terasa keren Mungkin karena saat itu secara tak sengaja alam bawah sadar dan emosi saya ingin mengaitkannya dengan pemberontakan terhadap kemapanan, segala yang beda dan bertentangan dengan yang ada. Sesuatu yang sampai saat ini masih ada dalam banyak mimpi saya . Pencurian mobil mahal milik salah satu pejabat yang melarang peredaran videogame dan jenis mainan anak yang dikenai pelabalen “mainan negatif”, adalah angle yang juga cukup menarik. Namun bahwa ada sekelompok orang yang menginginkan “malam sunyi” dan dunia yang hanya jadi milik orang-orang yang tak berkonflik karena politik, adalah ide besar yang lebih menarik lagi.



    Meski dengan cara yang berbeda, kenyataan itu ada….

    Diantaranya adalah para pemberontak dan teroris chechen yang ditangani dengan konyolnya oleh polisi-polisi rusia…. Pengamanan yang diidealkan adalah untuk “menjaga” pada akhirnya menjadi jagal yang menggorok banyak nyawa (penduduk sipil dan penyandera yang telah sangat pesimis dengan berhasilnya misi meraka, mati karena gas racun yang disebar anjing yang mengklaim dirinya sebagai “penjaga”)



    Itulah mengapa pada bagian ini anarchy 99 lebih melekat di kepala ketimbang cerita bagian lainnya di film XXX ini (gue menonton film ini dulu, dengan seorang teman) . anarchy 99 meski jahat tapi berkarakter dan tidak sembarang. bahkan dibanding si jagoan yang cenderung provokatif memamerkan kemaskulinannya, anarchy 99 adalah orchestra lembut yang mungkin simponinya hanya bisa terdengar menyayup. Gerakan semacam itu tak pernah kentara, jarang bisa diendus kecuali oleh tidak sembarang polisi dunia. Orchestra anarchy 99 tidak tebal seperti tanggo, tidak ingin terlihat tangguh atau tampak memperdaya seperti salsa, tidak juga memiliki pengusung yang jelas seperti breakdance atau aliran-aliran musik cadas, alternatif dan populer sekalipun. Gerakan orchestra seperti pada kelompok anarchy 99 adalah lebih mirip dengan orkestra perkabungan yang bisa jadi… suatu hari mampu meledak dan menjagal dunia yang sekuat tenaga telah susah payah dibangun oleh para pengusung yang mengklaim diri sebagai demokrat dan sosialis sejati….



    Seru, ada sesuatu yang mau dibilang, brutal, tidak begitu indah karena ada ruang yang cenderung eksploitatif dan melecehkan perempuan, banyak effect, akting pemain-pemainnya tidak begitu meyakinkan. Namun apapun itu…… “I like anarchy 99”.





    Pada film yang lain,



    Seorang perempuan penggugup namun pintar tengah kelimpungan. Profesor yang pernah diselingkuhinya sewaktu kuliah dulu dikabarkan telah meninggal. Istri profesor meminta Ally memberi pidato pada acara persemayaman sesaat sebelum sang profesor dikuburkan. Perempuan itu resah, dalam hatinya ia tahu ia merasa gundah; perempuan atau istri mendiang profesor yang mendatanginya tak tahu sama sekali kalau dialah yang dulu telah menyebabkan keretakan rumah tangga dan percintaan kedua orang yang telah menikah itu.



    “suamiku selalu bercerita tentangmu. Kamulah anak murid kesayangan dan yang paling dekat dengannya. Aku melihat sinar kekaguman sering terbersit pada matanya saat ia bercerita tentang kau. Aku berharap kau bisa memberi sedikit ucapan menjelang penguburannya”.



    Ally gugup, dan hal itu tak bisa disingkirkan bahkan ketika ia menjenguk pada wajah mendiang selingkuhannya yang telah terbujur kaku diatas peti jenazah. Namun semua kegugupan itu berubah jadi kecemasan. Dia bersiborok dengan pandang itu…. Tatapan dari seorang gadis kecil yang dulu pernah diajak selingkuhannya berjalan-jalan bersama Ally, mengunjungi kebun binatang. Gadis kecil itu kini telah agak besar, tapi Ally tahu, gadis kecil itu bisa mengingatnya sebagai teman ayahnya yang dulu bersama dia melancong melihat-lihat badak. Terkikik menretawakan ulah kera dan aneka biawak. Gadis kecil itu ingat, perempuan yang kini ada di hadapannya itulah yang dulu pernah dicium papanya pada keningnya, pernah dirangkul papanya semesra dia merangkul mamanya.



    Lalu kebenaran terungkap, Ally Mcbeal tak bisa mengelak. Istri Mendiang profesor datang, bertanya ada apa dengan suaminya sehingga lelaki itu bisa berselingkuh dengan Ally? Apakah hanya seks? Ataukah ada cinta? Si Istri berujar



    “Terasa ada sesuatu yang bolong, seperti lubang hitam besar yang mengangga dan tak tahu bisa melihat apa di sana. Semuanya baik-baik saja. Aku tahu ia berselingkuh, namun tak pernah berusaha mempertanyakannya. Aku masih memberinya ruang kesempatan untuk bercerita. Suatu hari nanti, aku yakin suamiku pasti bercerita. Hingga waktu merenggutnya dan kesempatan itu hilang. Kini ia telah meninggal. Kesempatan bagiku untuk tahu apa yang sebenarnya terjadi saat itu kini lenyap. Hanya engkaulah Ally yang bisa memberitahu yang sebenarnya! Mengapa suamiku memilihmu? Apa yang kurang dariku?”



    Ally tahu, saat itu Istri Mendiang profesor selingkuhannya pasti ingin mencari kebenaran. Tapi Ally membohonginya. Ally bilang, itu hanya puber paruh baya, Cuma seks biasa. “Suami anda adalah seorang yang baik, seorang yang sangat cinta pada keluarga” Ally tak ingin memberi kenangan akhir yang buruk tentang si profesor di benak istrinya sendiri. Demi itu, ia rela berbohong.



    Istri profesor kecewa, merasa masih ada sesuatu yang belum terungkap. Tapi Ally meyakinkan cerita tentang perselingkuhannya dengan mendiang profesor yang harus dituturkannya sudah habis. “Sekarang tinggal pilihan anda: Percaya pada apa yang diucapkan olehku atau penasaran dan ingin mencocok-cocokkan kejelekan profesor yang telah ‘kadung’ terukir dalam benak Ibu?” Dengan pahit Ally Mcbeal mengantar perempuan yang bersedih itu dengan tatapan gontai.****



    ______________________

    Pesan moral:

    -pada anarchy 99 (tak ada)

    -Pada Ally Mcbeal (tak ada)



    Karena moral nggak ada tokonya, nyaris nggak pernah ada yang memesannya. Pernah sih dulu, saya coba pengen beli moral. tapi yang terjadi, saat dipakai ia menjerat badan saya, membuat daging dan tulang saya risih dan nggak bisa bergerak. Nafas saya jadi sesak. Belakangan, saya buang ukuran moral, adapun sekarang, saya lagi berusaha nyari ukuran lewat sanubari, menilai bahkan tidak melalui nurani. Dan sorry, terus terang saya nggak suka konsistensi…..







Post Title

Orkestra Anarchy 99 Feat Ally Mcbeal


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/09/orkestra-anarchy-99-feat-ally-mcbeal.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Tentang Rahasia Yang Tak Terbagi…..

    BlogItemURL> ucuagustinprosa.blogspot.com









    Tahukah kau apa yang dilakukan orang zaman dulu saat ia mempunyai rahasia tapi enggan membaginya dengan orang lain sementara ia sangat butuh untuk bercerita?

    Suatu petang seusai meneguk secangkir teh hijau, Kakek pernah bertanya padaku.



    Ia akan pergi ke hutan. Mencari batang-batang pepohonan dan lantas memilih salah satu dari pohon tersebut, melubangi batang pohon itu dan membisikkan rahasianya pada lubang pohon. setelah semua rahasianya terbagi dengan pohon itu, ia pun menutup lubang di pohon dengan lumpur atau sebangsa tanah basah lainnya. Dan rahasianya aman bersama pohon itu....



    *** pertanyaanku...



    akan dibutuhkan berapa banyak pohonkah untuk mampu menampung seluruh rahasia umat manusia di dunia, bila mereka semuanya begitu ber-rahasia dan tak mau membaginya pada orang lain? dan pertanyaan susulan yang cukup penting, apakah yang akan terjadi bila suatu hari pohon itu mati, tumbang karena taifun atau terpaksa ditebas karena pohonnya akan dijadikan rumah atau furniture atau perkakas lainnya?

    akankah rahasia itu mati bersama dengan kematian sang phon?

    akankah rahasia itu tetap menempel di pohon dan ada di situ selamanya, selama daging pohon itu ada, tak perduli apapun bentuknya?



    maka pesanku...

    janganlah heran, bila suatu saat kau mendengar suara seumpama bisik yang datang dari rak bukumu. siapa tahu itu adalah suara dari rahasia seseorang yang sama sekali tak kau kenal.

    Dan janganlah pula kau terkejut bila suatu hari kau mendengar isak seumpama tangisku, datang dari salah satu sudut meja atau kursi di rumahmu...

    karena mungkin saja, mungkin sekali....

    pada suatu hari yang tak kau tahu,

    aku telah berbagi rahasia dengan cara yang telah dilupakan orang....

    cara-cara lama seperti yang dilakukan orang-orang jaman dahulu...

    membisikkan rahasia milikku, pada lubang pohon di sebuah hutan yang kemudian menjadi salah satu perkakas di rumahmu...***



    I miss U all.

    kalian kawan yang baik....



    salam,









Post Title

Tentang Rahasia Yang Tak Terbagi…..


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/09/tentang-rahasia-yang-tak-terbagi.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls
Cpx24.com CPM Program

Popular Posts

My Blog List

Blog Archive

Total Pageviews