Powered by Blogger.

What Would you ask if you meet god?

    Link www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    iman : why don't you reply my e-mail?



    KeKe: is marilyn manson a satanist?



    kumbang : why ... do you love me so sweet and tenderly, i'll do anything to make you happy ... do do do do do do do do do do do ?



    rio : GOD kasih gw kerjaan lagi donk...hiks bt nehh nganggur ...dah mulai bokek

    lagi...huaaaaaaaa...



    Lydia : kapan g kawin n dapet cowo tajir n soleh gaaa??? ;)



    Vicky_Bach : What is your favourite song, God?? I'll sing it for you.



    GueR : God, where is the toilet? I'm so nervous to meet U..



    Ryo: what is the meaning of life?



    Shenny: Why you created this world?



    a-i: God, here's a glass of wine, let's toast for this crazy world. Will ya?



    yas - rumplestiltskin: why do the chickens cross the street? ato what comes first, the egg or the chicken?



    JeSsLyM : Tuhan, napa ada Dosa?



    Louisa : God, bantuin Sa jadi terang tiap ari yahhh..



    Hanna: Um.. bs jadiin aku org yg ga punya dengki?



    Gatot :Tuhan.. bole liat ga apa2 ajah yg bakal terjadi ma saya?? (bole request2 ga yg saya ga suka??) :)



    Andre : Why do You create so much suffering in this world?



    anton : GOD, what is your position when playing basketball, will u be my coach?



    Andy_Beka: God,Ni how ma?



    Easter: How cud u be that precious to me??? ^_^



    Wilmar : God,Why you are my father? not my mother ? so we can go shopping together huehuehue..



    De Ja Vu: Hey G dude!! why u create such a man like me!! and put my ass back in heaven please!!



    LidwiNA : GOD..who is my Mr. RIGHT?



    SuN: r u gay? ^^



    Krystal: why do you create tears? what is it for? and why people can feel? when people realize they exist? when & where the first existence of every human begin? ^__________________________^



    fendy: are ya really God? where have you been? why do ya create human beeing?



    Ira : God please give me everything that i want...



    abi : Ya Allah, selamatkanlah saya dunia akhirat.. huehuehuehue.. berat nih.. (dosa gw

    banyak..)



    Phasya : Allah masukkanlah saya ke surga



    ayo : boleh ga gue jadi tuhan elo jadi gue? kayanya asik... kalo ga boleh jadi malaikat

    juga gapapa deh



    BEVERLY: Tuhan, no hape nya berapa? biar kita bisa sms-an atau telpon2an, ntar aku cerita

    banyak deh...



    Amsal Polla: teach me to rest and dwell in You, Jesus!



    -gentonk- : siapa aku?



    + idlo + : Gue abis berantem sama nyokap ma kakak gue... mau kan tuhan maafin gue ?



    Adam: Kenapa saya dilahirkan menjadi anak semata wayang? I feel so lonely... hiks.. :'(



    A N T O N Y :Misteri seputar G30S/PKI, GESTOK, & SUPERSEMAR.



    TiKa : Can u put me in heaven?



    christi: "Jesus, would You give all people around me an ultimate happiness?"



    tio: ya allah, forgive me, i've done a lotta sin, pliz bring back the happiness in my whole life...amien



    ::goose:: ya Allah...Engkau maha segalanya...bless for someone that i still care and who's i really love...i love you GOD!!!



    fretty/o-Ren: Lord, please be with me at all times, and take care of me and specially of those who I love and whom loved me. And those who come and gone within my life...hiks..hiks.. jadi sedih... :(, and let there be happiness for all.



    MERRY: Plis Tuhan, cewek dikaruniai tenaga dan logika sekuat cowok. Agar korban cowok hidung belang tak bertambah banyak.Bahkan kalo bisa cowok dikasih tenaga yang lebih lemah dari cewek. Biar cewe yg korban perkosaan berkurang. (Apa malah banyak cewek memperkosa cowok?? Huehuehue)



    UCU: TUhan, berapa nomor HP mu?



    Ucu: I'll look deep in to his/her eyes, and tell him/her why he/she is so boastfull? always scary me with the nightmare, never put beautiful smile on my face and send me sad day every day. can u be nice to me? Please....*** I hate u.



    Ayu: Tuhan, kamu ganteng gak? Kita pacaran yuk...













Post Title

What Would you ask if you meet god?


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/07/what-would-you-ask-if-you-meet-god.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Puisi Sambung: Hujan BUlan Juli

    Link www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    HUjan Bulan Juli (3)



    Memang ini hujan bulan Juli

    Tersenyum murung di antara kota-kota tua

    Membawa petir sampai ke ujung

    mematah rindu di tengah malam



    ada yang berderak serupa penyihir yang lelah,

    menggusur mantra menelantarkan kejaiban

    memucatkan rona di antara siraman hujan



    Dan ia telah sampai di ujung

    suatu akhir pada titik di bulan juli

    menghapus secarik musim aneh yang ganjil

    namun tetap,

    menggenapiku dalam sepi yang dingin***



    ___________________________



    Hujan BUlan Juli (2)



    ada sepi menggelegak di atas lapak kopi pinggiran kota

    bayang-bayang ara menjadi rambu

    peluit kereta-kereta bambu menuju lirihku

    dan setiup angin di karpet aspal hitam basah

    mengurai jejak-jejak awan menjadi hujan



    ya,

    ini memang hujan bulan juli

    mengetuk dedaun pisang di atas kepala

    menyembunyikan titik-titik kecup antara mata

    dan selingkar rindu di atas roda





    salam sayang,

    randu.





    'ih udah lama deh gak begini, cu... ayo yang laen lanjut!'

    ________________________________



    ucu wrote:





    Hujan Bulan Juli (1)



    ada sepi menggeletak pada bulir serpih titik hujan

    bidadari merangkul puisi

    malaikat alpa bermain bola

    segelas canda mengerinyut menjadi kabut

    sebait senyum menghampa dibidik awan...



    ah, ini pasti cuma hujan bulan juli

    menggamit mesra tanganku

    mengajari ketuk salsa kesepian

    mengajakku menyusuri lagi dingin hari di bawah istana hujan***











Post Title

Puisi Sambung: Hujan BUlan Juli


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/07/puisi-sambung-hujan-bulan-juli.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Aku Telah Belajar...

    BlogItemURL>

    Link

    www.ucuagustinprosa.blogspot.com







    Aku telah belajar bahwa kau tidak bisa membuat seseorang mencintaimu

    yang bisa kau lakukan adalah mencintai seseorang, selanjutnya terserah mereka



    Aku telah belajar, tak perduli betatapun kau perduli,

    seseorang bisa saja tidak balas perduli padamu.



    Aku telah belajar, dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membangun sebuah kepercayaan dan hanya butuh hitungan detik saja untuk meruntuhkannya .



    Aku telah belajar bahwa yang terpenting bukanlah apa yang kau miliki dalam hidup

    Tapi siapa yang kau miliki selama hidup



    Aku telah belajar bahwa kau bisa saja terperangkap dalam pesona,

    Namun itu cukup hanya dalam hitungan lima belas menit saja,

    setelahnya… seharusnya kau tahu “sesuatu”



    Aku telah belajar bahwa kau tak harus membandingkan dirimu dengan apa yang terbaik yang bisa dilakukan orang , tapi lakukanlah yang terbaik yang bisa kau lakukan.



    Aku telah belajar bahwa yang terpenting bukanlah hal terbaik yang sekarang terjadi pada seseorang, tapi bagaimana dia bisa sampai pada keadaan itu.



    Aku telah belajar bahwa kau bisa saja melakukan sesuatu dengan instan, namun percayalah, itu hanya akan memberimu sakit hati dalam hidup



    Aku telah belajar bahwa tak perduli setajam apapun kau mengasah sesuatu, selalu ada dua sisi yang kau dapat.



    Aku telah belajar, ternyata membutuhkan waktu yang panjang untuk membuatku menjadi seseorang yang aku inginkan dan aku telah belajar bahwa ternyata lebih mudah berreaksi dari pada berpikir terlebih dahulu.



    Aku telah belajar bahwa kau harus selalu meninggalkan orang yang kau sayang dengan kalimat-kalimat cinta, mungkin saja itu adalah terakhir kali kau melihatnya.



    Aku telah belajar, mungkin kau bisa terus melakukan sesuatu, padahal sebelumnya kau berpikir kau tak akan mungkin pernah bisa melakukannya



    Aku telah belajar bahwa kita harus bertanggungjawab akan apa yang kita lakukan, tak perduli apapun yang kita rasakan, karena aku telah belajar, pilihannya adalah kau yang mengontrol emosimu atau emosi yang akan mengontrolmu.



    Aku telah belajar bahwa sayangnya, betapapun cair dan hangat suatu hubungan, semua tergantung pada awalnya. Gairah memudar dan pasti akan ada sesuatu yang lebih baik yang akan mengisi tempatnya.



    Aku telah belajar bahwa pahlawan adalah orang yang harus melakukan sesuatu, saat hal tersebut butuh dilakukan, dengan mengambil juga segala konsekuensinya.



    Aku telah belajar bahwa untuk belajar memaafkan, dibutuhkan lebih banyak parktek dari pada ucapan



    Aku telah belajar bahwa ada seseorang yang mencintaimu dengan sangat tapi tak tahu bagaimana cara memperlihatkannya



    Aku telah belajar bahwa uang adalah cara yang menjijikkan untuk tetap mempertahankan score

    dan sejumlah pencitraan.



    Aku telah belajar bahwa temanku dan aku, bisa saja melakukan sesuatu atau bahkan tidak melakukan apa-apa dan cukup dengan itu kami memiliki waktu yang sangat menyenangkan bersama



    Aku telah belajar bahwa seseorang yang kau pikir akan menendangmu saat kau jatuh, bisa saja menjadi seseorang yang menolongmu untuk bangkit lagi



    Aku telah belajar bahwa terkadang, saat aku marah aku punya hak untuk marah tapi itu tidak membuatku memiliki hak untuk menjadi seseorang yang kejam



    Aku telah belajar bahwa persahabatan yang sesungguhnya terus bertumbuh melampaui jarak terjauh. Dan hal yang sama juga berlaku untuk cinta sejati.



    Aku telah belajar bahwa hanya karena seseorang tak mencintaimu dengan cara yang kau inginkan, bukan berarti mereka tak mencintaimu dengan seluruh apa yang mereka miliki.



    Aku telah belajar bahwa kematangan adalah sesuatu yang didapat dari apa yang kau lakukan, dengan jenis pengalaman yang telah kau miliki, dan apa yang telah kau pelajari dari pengalaman-pengalaman itu. Sama sekali tidak berbanding dengan berapa banyak ulang tahun yang pernah kau rayakan



    Aku telah belajar Bahwa kau tak harus memberitahu anak kecil Kalau mimpi mereka sangat tak nyata atau berada di alam antah berantah. Pandanglah sesuatu lebih manusiawi dan bayangkan tragedi apa yang akan terjadi kalau mereka lebih mempercayai mimpi tersebut



    Aku telah belajar bahwa kerabat tercintamu tak akan selalu ada untukmu. mungkin tampaknya menyenangkan bila mereka ada, tapi orang yang tak memiliki hubungan kerabat denganmu bisa juga merawat dan mencintaimu serta mengajarimu bagaimana mempercayai orang lagi. Keluarga bukanlah hanya sebatas yang berhubungan secara biologis.



    aku telah belajar bahwa tak perduli betapa baiknya seorang teman mereka juga pasti bisa menyakitimu suatu saat dan kau harus memaafkan mereka untuk itu.





    Aku telah belajar Bahwa tak selalu ada banyak hal yang bisa dimaafkan bagi orang lain Terkadang kau harus belajar memaafkan dirimu sendiri



    aku telah belajar bahwa separah apapun patah hatimu dunia tak berhenti berputar untuk rasa laramu



    aku telah belajar bahwa latar belakang dan pengalaman kita bisa saja mempengaruhi tapi tetap kita-lah yang harus bertanggungjawab untuk pilihan akan jadi apa kita kelak



    aku telah belajar bahwa terkadang, saat sesama teman saling bertengkar aku dipaksa untuk berada di satu sisi meski aku sama sekali tak menginginkannya



    aku telah belajar hanya karena dua orang saling berbantahan itu tak berarti mereka tak saling mencintai dan hanya karena mereka tidak saling bertengkar tidak berarti mereka tidak saling mencintai juga



    aku telah belajar bahwa kadang kau harus meletakan pikiran individualmu pada tingkah orang-orang yang kau kenal dan biarkan saja mereka begitu



    aku telah belajar bahwa kita tak harus mengubah teman bila kita mengerti bahwa teman itu berubah



    aku telah belajar bahwa harusnya kau tak terlalu ingin tahu tentang rahasia karena itu akan mengubah hidupmu selamanya



    aku telah belajar bahwa dua orang bisa terlihat sangat amat persis dan sekaligus juga terlihat amat sangat berbeda



    aku telah belajar bahwa sekuat apapun kau mencoba melindungi anak-anakmu mereka pasti akan terluka suatu hari dan kau akan mendapat luka juga selama proses tersebut



    aku telah belajar bahwa ada banyak banyak cara untuk jatuh dan tetap berada dalam suatu cinta



    aku telah belajar bahwa apapun konsekuensinya, yang terjujur dengan dirinya... merekalah yang akan lebih lama hidup



    aku telah belajar bahwa berapapun banyaknya temanmu

    kalau mereka hanyalah pillarmu, kau akan merasa kesepian dan kehilangan mereka saat kau sangat membutuhkannya



    aku telah belajar bahwa hidupmu bisa berubah dalam hitungan jam oleh seseorang yang bahkan tidak kau kenal



    aku telah belajar, bahkan saat kau berpikir kau tak bisa lagi memberikan apapun

    saat seorang teman meminta, kau akan memiliki kekuatan untuk menolongnya



    aku telah belajar bahwa menulis, sebagaimana bercerita, secara emosi bisa menguranngi kepedihan yang kau rasakan



    aku telah belajar bahwa paradigma di mana kita hidup bukanlah segalanya yang ditawarkan pada kita



    aku telah belajar bahwa coretan di dinding tidak membuatmu menjadi orang yang bejat



    aku telah belajar bahwa orang yang paling kau kasihi bisa saja diambil dengan sangat cepat darimu



    aku telah belajar meski kata “cinta” bisa memiliki banyak arti yang berbeda namun kata itu bisa saja menjadi tak bernilai saat terlalu sering digunakan



    aku telah belajar bahwa sebenarnya sangat sulit untuk memisahkan di mana menggambar garis antara menjadi orang menyenangkan dan tidak menyakiti perasaan orang

    dengan tetap berada di tempat yang kamu percayai



    aku telah belajar bahwa aku harus terus belajar tak perduli seberapa lama aku sebetulnya telah belajar...







Post Title

Aku Telah Belajar...


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/07/aku-telah-belajar.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Nanti...

    BlogItemURL>

    Link

    www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    akan ku ceritakan padamu tentang nanti

    suatu kisah yang belum terjamah

    ketika Helios belum merencanakan jadwal putaran matahari esok pagi

    ketika para okeanida masih bercengkarama di bawah kabut,

    sesaat sebelum es pekat

    mencair menjadi air...





    nanti...



Post Title

Nanti...


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/07/nanti.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Why Sly? (Tentang Nama)

Post Title

Why Sly? (Tentang Nama)


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/07/why-sly-tentang-nama.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Kebun Ide

    Link

    www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    Kebun Ide



    Mungkin disana rumpunnya adalah naga, setengahnya berupa manusia. saat mereka menyerbu kepala, lantas teks terbuka dan jutaan cerita membanjir di pelosok dunia.



    Mungkin sungainya berair ilham, berwarna ungu laksana susu. Saat diserap, maka syair mengalir, lagu-lagu didendangkan di seluruh sudut malam.



    Mungkin bunganya mawar, bisa juga anggrek bulan, tapi mungkin di kebun ide tiada tertanam benih, yang ada hanyalah simultan dari seluruh pikiran yang jernih. menetas dalam kertas, menetes dalam tinta, menjadi mantra, lantas menggulir cerita.





    Ada yang pernah ke kebun ide?



Post Title

Kebun Ide


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/07/kebun-ide.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Alasan filosofis mengapa berbohong itu tak perlu...

    Kau harus jujur...

    BUkan karena berbohong akan menimbulkan berbagai konsekuensi yang tak menyenangkan (ini yang dikatakan kaum konsekuensialis), bukan karena orang lain tak akan menyukaimu jika kau berbohong kepada mereka (sesuatu yang dikatakan oleh penganut teori kontrak sosial), tapi karena berbohong adalah kebijakan yang inkonsisten.



    Jika semua orang berbohong, maka tak akan ada orang yang berjanji atau mengemukakan klaim yang harus dianggap benar oleh orang lain, karena semua tak ada untungnya. Dan karena tak ada hal benar yang harus dikemukakan (kejujuran), maka tak ada juga kebohongan yang perlu dikemukakan.



    So...

    berbohong kapan saja bila menguntungkanmu adalah kebijakan yang akan hilang dengan sendirinya.



    _______--

    manusia bukan sarana

    manusia adalah tujuan

Post Title

Alasan filosofis mengapa berbohong itu tak perlu...


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/07/alasan-filosofis-mengapa-berbohong-itu.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Ketika mereka "terbang"... aku menunggu apa...?

    Dan beberapa dari kami lantas menunjuk jari. Dari pucuk jari tersebut keluar bunga. Bunga dengan hanya memiliki dua sisi pandang. Mau berita baik? Atau berita buruk duluan?



    Dan mulailah perempuan (1) itu memberi kabar.



    pertama-tama ia menyingkap rambutnya dan lantas bilang kalau ia akan pergi ke Afghanistan. Sudah 8 tahun ia di Indonesia, negeri bagus yag diakuinya sebagai rumah kedua. 3 taun dia menjadi direktur, tapi Oktober ini ia akan pergi. Bukan sekedar ingin cari pengalaman baru di tanah yang belum diinjaknya, tapi juga ada seseorang yang telah berada di tanah taliban itu sebelumnya. Lelaki yang telah mencuri hatinya. lelaki yang pergi pada pertengahan Juli. Kami semua... TERHENYAK!



    Lalu perempuan (2) mulai mengibaskan rambutnya juga. Matanya bersinar. "aku juga punya kabar," katanya. Ia akan pergi September ini. Ke Holland. Sebuah gelar akan ia raih. PH.D nya telah ia tunda selama dua tahun. "Tak ada alasan lagi bagi saya untuk menundanya, kini". Dia pernah di Leiden University sebelumnya dan kini ia akan ke university entah yang letaknya di Holland sana. Berita ini telah kami ketahui sebelumnya. So...? Ya tetap saja sedih...



    Dan lelaki (3) berrambut keperakan pun mengacungkan tangannya. Dia akan meninggalkan jabatannya yang sekarang per agustus nanti. Dia akan ke columbia university. Sesuatu harus dikerjakannya berbulan-bulan di negera paman sam. Dan ia membayar. Ia harus meninggalkan sejumlah jabatan yang kini ia pegang. Ia akan meninggalkan kami juga. Berita yang cukup mengagetkan...



    Dan seolah menambah lengkap daftar orang-orang yang berterbangan, perempuan berjilbab (4) itu pun akhirnya angkat bicara. "aku akan pergi juga. british council memberitahu kalau aku diterima dan dapat bea siswa dari chievening," . Ia akan pergi september.





    Semua orang tiba-tiba saja menjadi memiliki sayap.

    Di luar orang kantor, salah seorag teman, Sahal, akan ke Amerika agustus ini. Dia dapat beasiswa Fullbright. Rencananya 6 tahun ia akan di sana, negeri dengan sejumlah aktris yang kerap kujumpai dalam ratusan film yang diputar di bioskop.



    Teman yang lainnya, Dimas, akan ke Utretch. Setelah sebelumnya ia berada 3 bulan di Netherland.



    Burhan akan ke Australia. Dia dia akan di sana bersama istrinya. Mendapat beasiswa yang cukup lumayan bila dirupiahkan.



    Dan aku?

    Kemanakah sayapku?

    Kenapa aku hanya terdiam di sini?

    Menunggu apa?

    Menanti siapa?



    .......... ***





    (1) Vanessa = country director kantor gue

    (2) Mbak Yuni = manajer women program

    (3) Pak Judo = wakil CD (?)

    (4) Dahlia = asisten program untuk kalimantan madura

Post Title

Ketika mereka "terbang"... aku menunggu apa...?


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/07/ketika-mereka-aku-menunggu-apa.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Peri Gigiku...

    aku harus melemparnya ke atas genting

    bila gigi bawahmu yang tanggal



    aku akan membuangnya ke dasar sungai

    andai gigi atasmu yang jatuh



    tapi dia tak memberi gigi itu padaku, Ma

    katanya untuk di analisa.

    ada yang harus diperiksa dilaboratorium itu

    semuanya berkenaan dengan struktur kerentanan zat kapur dalam tiap gigi yang kupunya.

    aku nggak bisa bicara banyak, Ma



    dua gigi gerahamku,

    kiri dan kanan

    keduanya dicabut tadi siang



    sakit.

    aku mengaduh

    tapi dokter itu tak terpengaruh



    dia cantik

    rambutnya bergelombang, matanya damai

    mengingatkanku padamu



    maka sambil menangis

    ku ajak dia bicara

    "mama..." itu kalimatku, kuucapkan lirih sambil menahan sakit

    dan dia pun membalas

    "tenang ya sayang..."



    dan kulihat kau pun bangkit dari tidur panjangmu

    menjelma peri gigi di depanku ****





    _______________

    sumpah!!!

    lebih baik sakit hati daripada sakit gigi deh!







    #untuk dua geraham yang telah wafat dan kandas dalam gelas dr. gigi Dorothea Indradjaya#




Post Title

Peri Gigiku...


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/07/peri-gigiku.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Musim Aneh Yang Tuntas

    Pagi tadi kutuliskan pesan padamu. Tentang sebuah musim aneh yang kini meruap dalam asap rokok yang kau hembus di teras depan rumah.



    Ada bau tertinggal di dalam kamar. Sangat dekat. Sedekat waktu kita bercakap, hampir berbisik, dari telinga ke telinga, sewaktu kusauh rambut perakmu dan kuucapkan begitu seksinya helai rambut putih itu. Menjela di antara ikal hitam rambutmu, seperti pedang ksatria kalah perang. hhmm... Aku suka rambut beruban... Dan tanganku kau tangkap. Katanya suka, namun kenapa masih kau cabuti juga?



    Selalu itu bau mulutmu. Tembakau yang diisap para cowboy.

    Negeri itu jauh, tapi kau petik aroma empat musim dan kau sulut sebuah pemantik. Aroma itu, yang dulu kuhirup dari hembus nafasmu, kubungkus minggu lalu dalam sebuah gulungan koran. Kurapikan, lantas kumasukkan dalam lemari waktu. Berharap aku tak lagi mengenangmu. Lelaki musim aneh yang datang pada suatu baris malam yang tiap helainya penuh dengan noktah kesepian.



    Tapi sunyi bunga bakung itu kini pecah. Ada yang gaduh saat seorang gadis memberitahu sebuah wahyu. Bunga bakung mencuri cium dari bibir rekah beberapa perempuan. Kelopak putihnya pun buncah. Aku bisa melihat peri kecil lahir di sana. Memberi tahu tentang kematian dan aborsi-aborsi dini dari perasaan. Tentang waktu yang tak terwaktukan. Tentang masa yang mengandung bahaya. Tentang sihir dan ciuman. Tentang kenangan yang meruap dan orang-orang yang bergegas beranjak; menjadi berbeda. Tidak lagi sama...



    Adakah yang fana?

    Bahkan andai musim aneh saja bisa tuntas, bilama dengan musim hujan dan kemarau?



    Maka kukabari kau selalu keadaan hatiku.

    Seperti pagi tadi, seperti hari-hari sebelumnya. Seperti bulan yag selalu mengabari matahari pada orbit tiap lintasannya. Karena aku tak akan alpa memberitahumu tentang keadaanku; sebuah planet kosong berwarna lumpur terang. Kemarin, sempat hidup sebentar saat seorang astronot menaburkan sebuah jala, jaring dari sebuah musim aneh yang hampir kukira itulah bahagia... (baca: suka #redaksi)



    Hai..., namun mungkin musim aneh itu kini memang telah tuntas.

    Tak ada lagi malaikat penjaga kabut tipis yang menjatuhkan karyanya pada tiap pagi di musim itu. Tak ada lagi embun yang menempel pada batang alang-alang. Burungpun seumpama kehilangan paruh tak mampu bersiul lagi. Capung di planetku kehilangan sayap. kupu-kupu luruh, belalai lentiknya patah. Nektar jadi merana tanpa kumbang. Bunga-bunga mati dan kehidupan pada musim yang aneh kini menjadi janggal...



    Tapi ada yang tinggal...

    Tetap ada yang bersisa, menempel kuat seumpama keong kecil tak mau lepas dari daun talas.



    Ada sesuatu yang kupelajari dari musim aneh yang telah pergi...

    Sesuatu tentang sempurna dan kemampuan menerima.



    Sempurna adalah sesuatu yang wajar dengan serangkaian kekurangan yang tidak dianggap sebagai cacat. Sedang kemampuan menerima adalah saat kita tahu siapa kita dan mereka. Tak ada sesuatu yang sempurna. Sebab tuhan saja masih memiliki banyak kekurangan, pasti dia telah membekali mahluk dengan kemampuan untuk bisa mengadaptasi dan persuasi dengan berbagai kekurangan yang dimiliki mahluk ciptaannya. Kenapa aku harus kecewa bila hidup atau bahkan bunga bakungku bukanlah mahluk yang sempurna? ***







    ### Hanya saja kita telah mengoyak pertemanan. Sayang. ###

























Post Title

Musim Aneh Yang Tuntas


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/07/musim-aneh-yang-tuntas.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

DIa Ingin Bertemu Peri...

    Dia Ingin Bertemu Peri

    Oleh: Ucu Agustin







    Langit masih merah kala Nenek mengatakan padaku hal Itu,

    "Peri bersemayam di sana, mengandung di akal kesepuluh, Bergelantungan

    meniti lembab udara" Ku tatap angkasa, sesuatu membersit di udara.

    "Itukah peri itu Nek?" Tanyaku dengan jenaka.

    "Yang kau lihat tadi adalah asap, sekelompok unsur yang tergusur. Sesuatu yang berubah rupa kala api menyulut benda dengan bara" Nenek menjawab sambil membenarkan selendangnya yang terjuntai.

    "Tapi mereka yang tadi ku tunjukk juga kelihatan meski tak tampak benar" Aku ngotot, ingin sekali saja mendapat pengakuan bahwa yang ku lihat tadi adalah peri sungguhan.

    "Peri menampak, Mereka juga memang menjelma"

    "Iya! Dan kini mereka memang menjelma!" Aku berteriak girang sambil mengunjuk udara. Aku baru saja melihatnya! Melihat asap-asap itu berubah rupa, membentuk wujud, mengelola bayang menjadi sesuatu yang berbadan dan melayang. Asap-asap itu menari di depanku. Aku Bahkan mendengar renyah tawanya diantara angin sepoi yang menggelontor. Tidak persis seperti Tinkerbel dalam kisah Peter Pan, tapi sungguh! Peri-peri itu bisa melayang.

    "Nenek, mereka mengajakku terbang!" Aku menggelandut pada tangan nenek yang keriput.

    "Mereka mengajakku mengembara di udara, mengelilingi semesta" Aku semakin menjadi, tangan Nenek ku tarik-tarik sambil tertawa-tawa ceria. Tapi Nenek rupanya tak senang, ia mencoba berargumentasi denganku.

    "Dengan apa kau akan terbang?" Tanyanya ingin tahu.

    "Bukan dengan sayap, tentu" Ucapku sambil tak henti mengunjuk ke arah mereka, sekelompok manusia berwajah teduh tapi membara, menggantung di udara sambil terus bercanda, mereka juga menggodaku dan mengajak tertawa.

    "Dengan apa kau akan bersisian dengan mereka?" Tanya Nenek lagi.

    "Dengan akal dan pikiran, Nek!" Ucapku sambil tak putus memandang mahluk ajaib yang kadang tampak benar, kadang hilang menipis halus namun tak pupus.

    "Terangkan padaku bagaimana bisa badanmu disini, membatu atau terkadang membantuku belanja di pasar lalu pikirmu kau sedang terbang?" Nenek menatap mataku tajam.

    "Ah Nenek, tentu saja karena pikiran memiliki jiwanya sendiri. Karena tiap sesuatu memiliki kemampuan berdasarkan keyakinan, mimpi dan harapan. Nenek percaya itu bukan?" Jawabku sambil lalu, sedang mataku terus mengawasi mereka yang bergelinjangan berjalan di antara tanah dan awan-awan.



    Diatas kendaraan yang diterbangkan angin, peri-peri itu menawariku aneka selendang. Mereka juga mengerlingkan matanya, memberi tahu kalau aku mau, mereka bisa menganugerahkan sayap padaku. Tapi Nenek rupanya tahu, secepat kilat ia membalikkan badannya, memunggungiku dan memandang angkasa, mencoba menerka dengan siapa tadi aku melakukan komunikasi, bertukar kata di alam telepati.

    "Nenek jawablah aku! Karena bila yang kau kira asap itu adalah memang peri, aku tentu akan pergi. Karena kau tahu, aku sangat ingin bertemu peri. Karena mereka pasti baik sepertimu, lengannya pasti besar dan memiliki banyak lemak sehingga bisa menghangatkanku saat salju mencucuk. Mampu melembabkan kulitku saat panas meranggas" Lalu tanpa sebab Nenek merangkulku, pada pundak kecilku ia tersedu.

    "Tetaplah disini, karena akulah perimu, yang akan menghangatkanmu dan

    ada selalu kalau kau membutuhkanku". Aku terperanjat, sejak kapan Nenek mau mengakui dirinya peri?



    Dahulu saat aku lebih kecil lagi dari kini, Nenek selalu menceritakanku tentang dongeng dewa-dewi dan para peri. Dengan para dewi aku tak terlalu bernafsu untuk bertemu, karena konon katanya mereka juga seperti aku. Para dewi adalah juga manusia perempuan, hanya saja cantik dan baik hati, menganugerahi manusia dengan aneka kebaikan. Mereka tinggal di suatu tempat yang tinggi, meski kadang manusia tertentu bisa melihat tempat tinggal mereka dan menyaksikan para Dewi itu bila sedang bergerombol mandi dibawah pelangi. Kalau aku baik hati, kelak aku bisa menjadi dewi. Namun para peri? Oh…. Nenek bilang mereka punya sayap, mereka tak pernah tua, kerjanya hanya berguyon dan memberikan kesenangan serta ilham bagi manusia. Kata Nenek pula, mereka berasal dari ras yang berbeda. Hanya orang-orang yang benar-benar beruntung saja yang akan ditemui oleh mereka. Orang-orang yang berhasil memeras darah merahnya lalu menjadikan pusat debar hidupnya menjadi jernih, merekalah orang-orang yang berhati putih.



    Itulah mengapa aku selalu berusaha berbuat baik, karena aku ingin menjadi orang yang beruntung. Karena aku ingin bertemu peri-peri yang konon berjalannya seperti menggantung.



    Kalau saja tidak setiap hari Nenek meyakinkanku bahwasannya peri itu beda dan bukan berasal dari spesies manusia, sudah lama aku mengira Nenekkulah peri tersebut. Karena ia begitu baik hati dan lembut. Namun Nenek selalu bilang tidak, katanya tentu saja dirinya bukan peri, karena ia menginjak bumi dan sekalipun tak pernah bisa melayang. Tapi kini Nenek berubah pikiran. Ia mewujudkan mimpi yang selama ini selalu aku kejar.



    Dengan lengan kecilku, ku peluk tubuh Nenek. Berusaha mengusap airmata yang beterjunan turun merambat di pipinya yang keriput. Ya! Aku akan tetap disini, Aku tak ingin lagi pergi ke alam itu, karena telah lama ternyata aku sudah tinggal bersama dia! Bersama Nenek! Periku yang nyata, yang tak akan mampu bisa terganti dengan peri di alam mimpi. Peri-peri yang selalu diceritakan Nenek dulu, hampir setiap hari.****







    akhir oktober 2002,

    Penghujung oktober, tadi pagi.



Post Title

DIa Ingin Bertemu Peri...


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/07/dia-ingin-bertemu-peri.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

hari yang sibuk

    kukecup kesibukan yang merangkulku sejak pagi. kerinduannya yang mendalam membuatnya tak mau melepaskanku. erat, dia memeluk pinggangku. genit, dia sibuk menggoda pikiranku. Dan aku hanya mampu membalasnya. menandaskan setiap bulir gairah yang ingin ditumpahkannya. Jemariku terus bekerja untuknya. kepalaku terus berpikir tentangnya. hatiku tak bisa kuterbangkan ke tempat lain dulu. Ini waktu di mana kesibukan sangat egois dan tak mau diacuhkan. memaksaku terus melayani tuntutannya. mencengkramku dalam rebusan tekanan dan deadline.



    Hey!

    ini hari yang agak mengerikan.

    seluruhnya dipenuhi dengan kesibukan.

    semoga nanti malam, ada sedikit waktu, untuk ku....







    hiks ;(



Post Title

hari yang sibuk


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/07/hari-yang-sibuk.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Never Grow Old...

    Peterpan sudah jadi Peterman.

    Lupa cara terbang dan tak tahu lagi bagaimana harus berpikir bahagia.

    Namun aku akan selalu mengunyah daun srilililim.

    Kupetik dari dahan pohon awan terendah yang tumbuh di tepi langit.

    Membuat hatiku abadi, selamanya menjadi seperti anak kecil.



    Dan aku ingin selalu berada di tempat Tink menunggu Peter;

    Waktu antara tidur dan jaga.

    Saat mimpi belum sepenuhnya usai...

    ketika cahaya mentari masih dininabobokan peri

    Dan bulan bagai bola kristal tempat para penyihir meramal hujan ***





    ______________________________-

    Untuk Ucu Agustin yang selalu ingin memiliki "ketakjuban anak kecil"

    turn on your light!

Post Title

Never Grow Old...


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/07/never-grow-old.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Anak-anak dalam kepala

    aku bunting

    anak-anak yang kukandung dalam kepala menyanyikan hymne Athena

    sebuah lukisan yang mereka bikin jatuh di dinding rahim

    cat merahnya mengalir pelan di antara lubang vagina

    meluntur di antara dua paha

    menjelma janin yang tak pernah lahir



    anak-anak dalam kepala

    senyum semurni susu

    rambut ikal selembut beludru

    mata kejora cahaya deretan bintang-bintang yang mendekat ke lubang hitam



    di mana ayahmu?

    pertanyaan yang tak perlu



    anak-anak dalam kepala

    spermanya jiwa

    indung telurnya cita-cita belaka

    ber-ayah kehendak

    ber-ibu sekuntum semu ***









Post Title

Anak-anak dalam kepala


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/07/anak-anak-dalam-kepala.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Hujan Bulan Juli...

    ada sepi menggeletak pada bulir serpih titik hujan

    bidadari merangkul puisi

    malaikat alpa bermain bola

    segelas canda mengerinyut menjadi kabut

    sebait senyum menghampa dibidik awan...



    ah, ini pasti cuma hujan bulan juli

    menggamit mesra tanganku

    mengajari ketuk salsa kesepian

    mengajakku menyusuri lagi dingin hari di bawah istana hujan***

Post Title

Hujan Bulan Juli...


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/07/hujan-bulan-juli.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Terlalu mencintainya? Atau aku harus membayar kekacauan?

    Kukira aku terlalu mencintainya sehingga begitu saja, dengan demikian mudah aku melepasnya. Tak ada sesal, tak ada airmata, tak ada kecemasan melainkan hanya kecewa yang sebentar lantas setelah itu sadar bahwa segala sesuatu pasti ada maknanya. segala sesuatu pergi, segala sesuatu kembali...



    Namun kukira mungkin tidak hanya cinta, tapi juga siapa tahu telah tiba saatnya aku harus membayar kekacauan. Segala hal yang dulu telah kubikin "berantakan". Cepat atau lambat, sengaja atu tidak, bukankah kita akan selalu dihadapkan pada suatu masa ketika harus membayar setiap kekacauan yang pernah kita lakukan?



    Hanny bilang, mungkin lu gak zakat. Ayu bilang, mungkin kamu harus cepat membeli yang baru supaya tidak bersedih berlarut (padahal aku tak bersedih). Cecil bilang, gue pinjemin deh HP gue dulu. Dan aku cuma bilang... aku telah melepasnya... meski aku mencintainya, tapi bukankah tak ada sesuatu yang tak tergantikan?

    Hhm...






    ___________________



    Minggu sore, 11 Juli 2004

    aku kehilangan HP. Seseorang merebutnya telak di depan mataku.

    "Jaambreeeeeeet!"

Post Title

Terlalu mencintainya? Atau aku harus membayar kekacauan?


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/07/terlalu-mencintainya-atau-aku-harus.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Aku baik-baik saja...

    Ada yang berubah memang.

    Mungkin sekarang saatnya aku paham kalau aku memang telah menjadi orang yang berbeda.

    Ada penyelundup yang masuk dalam hati, jiwa dan pikiranku. Pelan tapi pasti dia bekerja, megubahku menjadi orang yang berbeda.



    Sama sekali tak kusadari sebelumnya. Yang kutahu dia memberi hempasan yang begitu besar, mengguncangkan semua fondasi yang kupunya untuk kedirianku sebelumnya. Tenagaku habis, cintaku terkuras, galonan airmata meruap, kekasaran di mana-mana, pertempuran tiada kunjung usai. Benci dan marah bagaikan larva yang siap meledak kapan saja.



    Tapi setelah perpisahan. Saat waktu, jarak dan tempat tak lagi menyatukan. Aku seperti terkena kutuk peri penjaga kebun. Dia memukulkan tongkatnya dan aku bagaikan seorang pencuri wortel yang terus-terusan melalui rute jalan yang sama dan berpikir kalau sebentar lagi akan sampai pada gerbang tempat keluar. Namun nyatanya aku hanya mengambil jalan memutar yang tak membawaku kemana-kemana. Sampai pemilik kebun beramai-ramai menemukanku dan membawaku ke pengadilan desa.



    Aku memang berjalan, tapi selama ini ternyata aku tak pergi ke suatu tempatpun. Aku selalu mencari jejakmu. Tapak-tapak yang pernah kau tinggalkan dulu. Tiap jengkal yang membuat kita selalu bertengkar.



    Berada di tempat yang berbeda dan berjauhan, pastinya telah memberikanku banyak ruang hingga bisa memikirkan butir-butir emas putih dalam tiap kemarahan dan emosi yang dulu sewaktu keluar dari mulutmu, kulihat bagai lumpur hitam.



    Aku merasa telah menjadi orang yang lebih baik kini. Dan kamu memberikan sumbangan terbesar, tabungan yang sayangnya... justru tak bisa kau nikmati. Kamu jauh... dan aku hanya ingin melihatmu tenang dan bahagia. Rasanya kamu pantas mendapat semua itu. Kamu layak mendapatkan akhir yang bahagia, di sana...

    Segala pinta terbaikku kumohonkan pada semesta, untukmu.



    Namun saat aku ingin menaburkan semua kebaikanku yang telah terpupuk karena seluruh proses denganmu, aku bertemu dengan orang tak tepat yang anehnya, justru menginginkanku seperti aku yang dulu. Aku di saat kita pertama kali bertemu.



    Bila aku saja butuh dan memerlukan terbunuh beberapa kali untuk sampai pada aku yang kini, kenapa aku harus mau kembali ke aku yang dulu? Bukankah Ini adalah masalah refleksi dan ingatan? Ingatan yang menentukan takdir (bila memang ada) masa depan. Barangsiapa yang tidak mampu mengingat masa lalu, dia dikutuk untuk terus mengulanginya. Dengan persis aku mampu mengingat kalimat itu.



    Aku tak ingin menjadi aku yang dulu lagi. Tak bisa! Aku tak akan pernah kembali menjadi segala yang belum "lepas". Aku tak akan mungkin lagi menjadi seorang pengawal dan pengabdi image, penjaga pandangan orang, budak dari kebohongan kronis yang senantiasa mengkhianti diri sendiri dan meninggalkan ujung kepedihan yang selalu dicoba ditegar-tegarkan; kuat di luar, rapuh di dalam. Aku bukan lagi patung Arca berhala Nietsche yang terlihat begitu kokoh namun ketika sekali saja pukulan martil menyentuhnya, keroposlah semuanya.



    Andai dari waktu pertama kita bertemu aku telah memiliki pandangan ini?

    Andai aku telah matang dan dewasa saat itu. Hhm... semua perandaian itu.... dan kalau hal tersebut benar-benar terjadi, pastilah kejadiannya tidak seperti ini. Bisa lebih baik, mungkin. Bisa juga lebih buruk dari yang telah terjadi kini (siapa yang thau?). Tapi tenanglah. Aku kini telah paham kalau seluruh untaian semesta dibuat dengan jaring makna. Aku tahu tak ada sesuatu yang kebetulan dan sia-sia. Bukankah satu kepak sayap kupu-kupu di Meksiko bisa menimbulkan taifun besar di Washington? Aku tahu semua yang terjadi antara kita dulu atau pun seluruh jalinan hidup yang tautannya tengah kita alami kini, semuanya pasti ada maksudnya. Hanya saja, kini aku belum mengerti untuk apa. Hanya saja ada segumpal sesal tentang mengapa ada banyak gerak kosmik yang tak sinkron untuk kita. (aku tersenyum kecil sambil menatap tulisan ini)



    Ah sudahlah...

    Tanpa bahasa yang berbelit-belit, aku hanya ingin kau tahu kalau aku di sini baik-baik saja. Semoga segala hal juga berjalan baik untukmu. Ada banyak hari bagus yang pasti akan menyapa masing-masing kita. Hari di mana kita bisa sedikit tersenyum saat memandang debu yang menempel di ujung daun jendela. Hari yang akan membuat kita sedikit berkerut kening lantas sadar... bila kita sekarang... semua dari siapa saja yang membaca tulisan ini... telah menjadi orang yang tak sama. pergerakan hari yang mempertemukan kita dengan orang dan waktu yang berbeda, telah mempengaruhi kita dan membuat kita menjadi orang yang berbeda juga.



    Nyalakan "lampu"mu. Karena bahkan dalam kemuraman kau bisa temukan bahagia. Namun tetaplah pada nasihat ini... jangan pernah mempermainkan waktu, karena waktu adalah hal yang misterius. Bahaya bagi siapa saja yang memainkannya...***







Post Title

Aku baik-baik saja...


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/07/aku-baik-baik-saja.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

I've been already in heaven and hell

    Rasanya aku bisa jatuh cinta padamu, sebab kau ingin mendengar ceritaku. Baiklah, beginilah kisahnya



    Ketika malam menyemak dan yang tersisa tinggal lelah yang mengurap, aku pernah bertemu dengan salah satu dari mereka; penghuni Andromeda. Dia bertengger di atas pohon kelapa, dan aku menyaksikannya dari teras beranda. Dia terbang, mendatangiku tanpa sayap. Menghujaniku dengan senyumnya yang senyap.



    Tidak! Kepalanya tidak bundar seperti mahluk E.T yang dibuat Steven Spielbergh dalam filmnya. Tangannya tidak panjang seperti bentuk alien yang ada di Film X-file atau yang biasa dipersepsikan orang kebanyakan. Dia sepertinya juga bukan berasal dari ras alien Lyra, dan dari jenis kulitnya serta besar badannya sepertinya dia juga bukanlah sejenis alien yang berasal dari ras Vega. Tidak! Dia sama seperti kita. Tapi sungguh, dia mengaku pernah pergi ke surga.....



    Lantas kutanyakan di manakah letaknya? Sebab suatu hari ingin kutelusuri jejaknya. Tak harus melalui agama tapi langsung saja dari berita yang dia bawa. Aku ingin mendapat peta-nya, dan nanti akan kusiapkan segala perlengkapannya. Dalam benak aku membayangkan menjelma jadi tokoh jagoan, seperti seorang lelaki yang kepalanya dilengkapi aksesori topi cowboy, menjelajah mencari harta karun, di sebuah film tentang sebuah dunia yang hilang. Bila harta karun bisa diburu melalui petunjuk peta, mengapa bagi surga tidak berlaku hal yang sama?



    Aku ingin tahu bagaimana rasanya jadi penghuni surga, indahkah? Bagaimana rupa bidadari? Apakah juga tersisa bagiku bidadari lelaki yang perkasa? Lembut jenaka dan mampu membuat aku selalu tertawa? Aku ingin terpingkal, tetapi langsung tersadar. Suatu tengat di antara terlena dan jaga yang jarang aku punya. Tapi dia menyentuh tanganku, berbisik lembut pada telingaku. Katanya, "di surga sama saja! Meski indah tapi semuanya terlalu mudah!" Dia rupanya tak suka kehidupan yang teramat menyenangkan, dia penghuni galaksi yang butuh penderitaan.



    Itulah mengapa dia akhirnya melanglang ke neraka, bertemu Serpent, Lucifer, dan para penjaga api. Dia ingin merasa nyeri, sebab kesakitan dan derita adalah bagian kehidupan yang dia inginkan. Aku sempat takjub mendengarnya.

    "Apakah di surga kau hidup?"

    "Betulkah di neraka Kau masih bisa hidup juga?"

    Dia terlongong tak kalah heran denganku, ucapnya,

    "Kau pikir apa? Kita mati begitu saja?"



    Lalu dia pun berucap,"Bila semua itu begitu mudahnya, alangkah tidak indahnya!" Kerumitan dan kesulitan, kebahagian dan kesukacitaan, penderitaan dan kesenangan, semuanya terus aku butuhkan! Karena itulah aku tidak pernah mati. Karena itulah aku immortal, selalu abadi. Aku selalu terloncat-loncat antara dunia, surga dan neraka! Lalu terloncat lagi antara dunia, neraka, dan surga. Demikian terus, bergulir selamanya, tapi aku tak pernah jera! Karena aku hidup, meski aku berada di bawah api berjelega, aku merindui kesakitannya, membenci rasanya!



    "paradoks!"



    Aku langsung menjentikkan jari tengahku tepat pada batang hidungnya. Tapi dengan satu sentilan jari tangan dia melengkungkan jentik jari tengahku yang berada tepat di depan mukanya. "You've got the point!" Begitu ucapnya.



    Maka malam itu dia berkata padaku.

    "I've been already in heaven and hell, maka dari itu saya labil......"



    Aku terperangah, benarkah mahluk yang datangnya sangat jauh dari luar sana juga mengalami masalah emosi?



    Tanya itu tak pernah terjawab, karena Ketika akan kuucapkan padanya, sebuah piring terbang menderu begitu dekat. Menjemput mahluk yang berasal dari antara kluster-kluster bintang, lantas membawanya menjauhi bumi mendekati galaksi dan aneka rasi bintang yang bersemayam di milky way.





    Begitulah ceritanya.......



    Hey, Kau masih disana?

    Terima kasih, belakangan susah mencari orang yang mau mendengarkan, semuanya ingin selalu didengar.....***


Post Title

I've been already in heaven and hell


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/07/i-been-already-in-heaven-and-hell.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Hihihi.... Belum Mandi Dah Jalan-jalan...

    Jam sebelas lebih lima belas menit.

    Segelas air seperti kristal, setangkup telur dadar buatan teman.

    Dari semalam pikiran terus melayang tentang bagaimana harus kukisahkan lorong-lorong pribadi hati pada blogger ini. Ih dasar! mengganggu nian nggak seeeh? ;)



    Jadilah maka jadilah!

    Bangun tidur langsung tergopoh ke lantai tiga kantorku.

    Sarung menutup dari pinggang ke bawah, muka kuyu belum disiram air. Pikiran berkelindang karena nggak begitu fokus sebetulnya apa yang mau kubikin?

    Semalam menginap di tempat Cecil.



    Maka inilah blogku.

    Ku isi saat belum mandi.

    Hihihihihi....



    (Btw, mandi itu penting nggak seh?)

Post Title

Hihihi.... Belum Mandi Dah Jalan-jalan...


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/07/hihihi-belum-mandi-dah-jalan-jalan.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Dia bertanya, Dimana Bisa Dipelajari Seni Berkompromi?

    Dia patah hati, bukan hanya remuk, tapi juga seluruh kepercayaannya kandas. Tidak karena masalahnya terlalu besar, tapi karena dirinya terlalu keras; ketika pecah, lempengan keputus-asaannya tertabur mengaur, membuncah kecil-kecil seumpama partikel,

    tak bisa lagi mewujud pixel.



    Alangkah sulitnya memahami. Dan banyak hal yang tidak mampu dipahaminya. Ia tak paham mengapa Tuhan tak langsung menumbuhkan pohon pakaian? mengapa harus perlu biji pohon randu untuk bisa memanen kapas? mengapa perlu pemintal untuk bisa menjahit kain jadi

    pakaian? Mengapa butuh uang untuk bisa sekedar menyandangkan pakaian di badan? Ia pernah berkesimpulan, Tuhan memang tidak penyayang. Sampai saat ini, ia masih berpikiran demikian.



    Ketika bertemu dengan perempuan itu, ia juga tidak paham mengapa harus dibutuhkan perkenalan. Bila merasa sudah saling kenal, mengapa masih butuh tata kemanusiaan? Harusnya mereka bisa langsung saling berbagi percakapan sambil menatap bintang-bintang, membayangkan mereka dulu pernah tinggal disana, namun terusir karena suatu kekuatan jahat tak senang mereka berbahagia bersama. Kenapa ketika bertemu kembali di bumi, mereka masih harus ikut aturan manusia?



    Karena dianggap tak sopan, dia bukan hanya dicampakkan tapi juga ditinggalkan oleh banyak orang yang ia sayang.



    Suatu hari, pernah ia bertanya pada temannya:

    Mengapa nasib seperti mengutuknya? mengapa kesialan selalu yang menimpa dirinya?

    Temannya bilang, sederhana, semua bisa kembali normal bila kau mau belajar

    satu hal.




    Dia tergetar, apakah yang satu hal itu? Satu hal yang bisa menetralisir dirinya menjadi sesuatu yang bisa diterima semua orang. Pada saat yang bersamaan, sekelebat hatinya bilang, apakah selama ini aku tidak normal?



    "Mereka yang tidak normal, tapi kamu terlalu rasional!" Jawab temannya sambil menyeruput fruit tea. "Oh ya, atau mungkin aku salah. Kamu terlalu menuntut banyak hal sedang orang-orang tak mampu memenuhinya, sehingga harapan itu melempam dan kau lalu hanya pergi dalam diam tapi penuh kemarahan" temannya meralat apa yang baru saja dilontarkannya.



    Diapun bergerak, kakinya melangkah. Rasa-rasanya temannya hanya membual saja. Ia tahu temannya tak pernah bersungguh-sungguh bila memberinya saran, semua orang sama ‘kan? Hanya benar-benar perhatian bila ada kebutuhan atau suatu keperluan. Tapi temannya ternyata mengejarnya, langkah kakinya bergerak cepat-cepat. Temannya segera menyejajari langkahnya.



    "Pelajarilah seni berkompromi" begitu ucap temannya.

    Dia mendongak, "DImana bisa dipelajari seni berkompromi?”

    Temannya berucap, "pada fakultas hati jurusan sanubari".



    _______________________________

    -aku lelah, sangat lelah!-

    29 oktober 2002

Post Title

Dia bertanya, Dimana Bisa Dipelajari Seni Berkompromi?


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/07/dia-bertanya-dimana-bisa-dipelajari.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Kenduri Cinta, semalam

    Di pelataran Taman Ismail Marzuki...

    Ada yang ingin melamar menjadi staff tuhan, semalam.

    Berniat mencuri data di rumahnya. Mencoba mencari tahu berbagai alasan mengapa perang masih terjadi, kelaparan terus berlanjut, bencana dan musibah pecah bersusulan, ketidak-adilan menjadi saingan tuhan.



    Dan musik pun mengalun...

    Angin dalam hatiku hanya berdesir tanpa taifun.

    Siapa mampu membaca manuskrip takdir?

    Sedang server besar tempat segala usaha manusia diprogram, tempatnya saja, mungkin tidak akan pernah ditemukan.







    (komposisi cukup sempurna untuk acara yang selalu begitu-begitu saja; Eep saepulloh, Ahmad Dhani, Ari Lasso, Kyai Kanjeng)

Post Title

Kenduri Cinta, semalam


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/07/kenduri-cinta-semalam.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Pernah Terbang? (Never Grow Old)

    Tentu saja ini bukan cara membekukan waktu.

    Membuatnya terhenti dan lantas seperti jarum jam yang mati, dia tak bergerak lagi ke angka selanjutnya.



    Ini cuma cara mengabadikan sepenggal hidup...

    Untuk kemudian membiarkannya bergerak lagi. Menjadi tua dan lantas tiada. Seperti gerbong kereta yang sesekali berhenti berderak untuk kemudian terus menyusuri rel sampai stasiun pemberhentian terakhir.



    Maka kuanjurkan bermimpilah selagi bisa...

    Karena hanya selagi mimpi kita sepenuhnya bisa memiliki dunia kita sendiri.

    Dunia yang dihuni oleh orang-orang yang kita inginkan, benda-benda yang kita maui, segala hal yang tak mungkin. Bintang-bintang menjadi begitu dekat untuk kau petik. Bunga dan angin menjadi teman saat bermain. Sedih menjadi ungu dan haru menjadi warna hijau dalam kelopak daun yang kau lukis pada kanvas di suatu siang. Dan aku hanya perlu menulis kenangan yang manis tentang sesuatu, atau saat yang baik dengan seseorang. Merangkainya menjadi puisi dan lantas mengenyangkanku. Karena pasti cuma di dunia mimpi kita bisa sarapan pagi hanya dengan sepenggal puisi.



    Aku kerap keluar masuk dunia mimpi...

    Dan kini menjadi tahu kalau anggapan orang-orang itu salah.

    Mimpi tidak berasal dari kepala.

    Bukan sebuah magma dari suatu kawah alam bawah sadar yang terekspresikan keluar.

    Sayang...., andai kau pernah benar-benar berada di dunia mimpi, kelak suatu hari kau akan mengerti kalau mimpi masuk melalui ujung jari kaki.



    Pernahkah kau terbang?

    Bila jawabmu tidak, maka tak perlu mencari madu termurni dari lebah terlembut yang tak memiliki sengat lantas kau usapkan madunya di seluruh lengan supaya kelak tumbuh sayap di atasnya. Cukup bersegaralah belajar berpikir bahagia. Karena hanya dengan begitu Kau bisa menjadi seperti dia; Peter Pan yang tak pernah menua. Selamanya menjadi anak kecil... selamanya menjadi bahagia... Selamanya terbang kemana yang kau inginkan... Selamanya bermain dalam dunia keajaiban...



    ____________________





    Never Grow Old




    I had a dream

    Strange it may seems

    It was my perfect day



    Open my eyes

    I realize

    This is my perfect day



    Hope you never grow old

    Hope you never grow old

    Hope you never grow old

    Hope you never grow old



    Do-do-do-do



    Birds in the sky

    They look so high

    This is my perfect day



    I feel the breeze

    I feel at ease

    It is my perfect day



    Hope you never grow old

    Hope you never grow old

    Hope you never grow old

    Hope you never grow old



    Forever young

    I hope you stay

    Forever young

    Do-do-do-do




    (Cranberries)

Post Title

Pernah Terbang? (Never Grow Old)


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/07/pernah-terbang-never-grow-old.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls
Cpx24.com CPM Program

Popular Posts

My Blog List

Blog Archive

Total Pageviews