Powered by Blogger.

Aku baik-baik saja...

    Ada yang berubah memang.

    Mungkin sekarang saatnya aku paham kalau aku memang telah menjadi orang yang berbeda.

    Ada penyelundup yang masuk dalam hati, jiwa dan pikiranku. Pelan tapi pasti dia bekerja, megubahku menjadi orang yang berbeda.



    Sama sekali tak kusadari sebelumnya. Yang kutahu dia memberi hempasan yang begitu besar, mengguncangkan semua fondasi yang kupunya untuk kedirianku sebelumnya. Tenagaku habis, cintaku terkuras, galonan airmata meruap, kekasaran di mana-mana, pertempuran tiada kunjung usai. Benci dan marah bagaikan larva yang siap meledak kapan saja.



    Tapi setelah perpisahan. Saat waktu, jarak dan tempat tak lagi menyatukan. Aku seperti terkena kutuk peri penjaga kebun. Dia memukulkan tongkatnya dan aku bagaikan seorang pencuri wortel yang terus-terusan melalui rute jalan yang sama dan berpikir kalau sebentar lagi akan sampai pada gerbang tempat keluar. Namun nyatanya aku hanya mengambil jalan memutar yang tak membawaku kemana-kemana. Sampai pemilik kebun beramai-ramai menemukanku dan membawaku ke pengadilan desa.



    Aku memang berjalan, tapi selama ini ternyata aku tak pergi ke suatu tempatpun. Aku selalu mencari jejakmu. Tapak-tapak yang pernah kau tinggalkan dulu. Tiap jengkal yang membuat kita selalu bertengkar.



    Berada di tempat yang berbeda dan berjauhan, pastinya telah memberikanku banyak ruang hingga bisa memikirkan butir-butir emas putih dalam tiap kemarahan dan emosi yang dulu sewaktu keluar dari mulutmu, kulihat bagai lumpur hitam.



    Aku merasa telah menjadi orang yang lebih baik kini. Dan kamu memberikan sumbangan terbesar, tabungan yang sayangnya... justru tak bisa kau nikmati. Kamu jauh... dan aku hanya ingin melihatmu tenang dan bahagia. Rasanya kamu pantas mendapat semua itu. Kamu layak mendapatkan akhir yang bahagia, di sana...

    Segala pinta terbaikku kumohonkan pada semesta, untukmu.



    Namun saat aku ingin menaburkan semua kebaikanku yang telah terpupuk karena seluruh proses denganmu, aku bertemu dengan orang tak tepat yang anehnya, justru menginginkanku seperti aku yang dulu. Aku di saat kita pertama kali bertemu.



    Bila aku saja butuh dan memerlukan terbunuh beberapa kali untuk sampai pada aku yang kini, kenapa aku harus mau kembali ke aku yang dulu? Bukankah Ini adalah masalah refleksi dan ingatan? Ingatan yang menentukan takdir (bila memang ada) masa depan. Barangsiapa yang tidak mampu mengingat masa lalu, dia dikutuk untuk terus mengulanginya. Dengan persis aku mampu mengingat kalimat itu.



    Aku tak ingin menjadi aku yang dulu lagi. Tak bisa! Aku tak akan pernah kembali menjadi segala yang belum "lepas". Aku tak akan mungkin lagi menjadi seorang pengawal dan pengabdi image, penjaga pandangan orang, budak dari kebohongan kronis yang senantiasa mengkhianti diri sendiri dan meninggalkan ujung kepedihan yang selalu dicoba ditegar-tegarkan; kuat di luar, rapuh di dalam. Aku bukan lagi patung Arca berhala Nietsche yang terlihat begitu kokoh namun ketika sekali saja pukulan martil menyentuhnya, keroposlah semuanya.



    Andai dari waktu pertama kita bertemu aku telah memiliki pandangan ini?

    Andai aku telah matang dan dewasa saat itu. Hhm... semua perandaian itu.... dan kalau hal tersebut benar-benar terjadi, pastilah kejadiannya tidak seperti ini. Bisa lebih baik, mungkin. Bisa juga lebih buruk dari yang telah terjadi kini (siapa yang thau?). Tapi tenanglah. Aku kini telah paham kalau seluruh untaian semesta dibuat dengan jaring makna. Aku tahu tak ada sesuatu yang kebetulan dan sia-sia. Bukankah satu kepak sayap kupu-kupu di Meksiko bisa menimbulkan taifun besar di Washington? Aku tahu semua yang terjadi antara kita dulu atau pun seluruh jalinan hidup yang tautannya tengah kita alami kini, semuanya pasti ada maksudnya. Hanya saja, kini aku belum mengerti untuk apa. Hanya saja ada segumpal sesal tentang mengapa ada banyak gerak kosmik yang tak sinkron untuk kita. (aku tersenyum kecil sambil menatap tulisan ini)



    Ah sudahlah...

    Tanpa bahasa yang berbelit-belit, aku hanya ingin kau tahu kalau aku di sini baik-baik saja. Semoga segala hal juga berjalan baik untukmu. Ada banyak hari bagus yang pasti akan menyapa masing-masing kita. Hari di mana kita bisa sedikit tersenyum saat memandang debu yang menempel di ujung daun jendela. Hari yang akan membuat kita sedikit berkerut kening lantas sadar... bila kita sekarang... semua dari siapa saja yang membaca tulisan ini... telah menjadi orang yang tak sama. pergerakan hari yang mempertemukan kita dengan orang dan waktu yang berbeda, telah mempengaruhi kita dan membuat kita menjadi orang yang berbeda juga.



    Nyalakan "lampu"mu. Karena bahkan dalam kemuraman kau bisa temukan bahagia. Namun tetaplah pada nasihat ini... jangan pernah mempermainkan waktu, karena waktu adalah hal yang misterius. Bahaya bagi siapa saja yang memainkannya...***







Post Title

Aku baik-baik saja...


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2004/07/aku-baik-baik-saja.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls
Cpx24.com CPM Program

Popular Posts

My Blog List

Blog Archive

Total Pageviews