Powered by Blogger.

Menyesalkan Penutupan Gunung Bolo




    Sangat kaget mendapat kabar itu dari Ifada, teman yang juga aktifis CESMID tulungangung, sebuah LSM yang bergerak di bidang advokasi untuk para pekerja prostitusi yang juga bergerak untuk penanganan HIV/Aids.

    k\Kemarin, kamis 4 Juni sekitar pukul 08.30, ifa menelpon. dari suaranya, nada genting terdengar. 'Bolo ditutup, Cu. alasannya, bupati malu dengan pemutaran film dokumenter ragat'e anak produksi kalyana shira film yang disutradari kamu."

    HAH??!
    saya kaget banget mendengarnya.

    katanya, sudah sejak kemarin (rabu,3 juni) polisi siaga 1X24 jam menjaga bolo. pemerintah kabupaten menutupnya dan melarang para PSK bekerja serta berkeliaran di daerah tersebut. pemicunya: ya itu tadi, film RAGATE ANAK.

    dan saya pun terbayang dua perempuan itu...

    Bagaimana dengan NUr dan MIra?
    Lalu bagaimana pula dengan udin?

    kata Ifa, Nur karena udah nggak kerja lagi di gunung bolo, nggak terlalu parah mendapat gangguan. yang parah adalah mira, dia diancam oleh teman-temannya sesama PSK. mereka mendatangi mira dan bilang, "gara-gara kamu, bolo sekarang ditutup.". masih menurut IFa, Udin sendiri sekarang udah nggak kerja meski kadang masih terlihat luntang lantung disana. terjadi perubahan 180 derajat dalam perilaku udin sejak ia melihat dirinya sendiri dalam film RAGAT'e ANAK yang ditontonnya di malang ketika roadshow film PERTARUHAN. Udin sekarang usaha jadi makelar batu. dia menyewa (atau ikut?) mobil dan menjual batu ke kota lain di luar tulungagung.

    lalu Ifa men-fax berita tersebut. RADAR TULUNGAGUNG benar-benar memunculkan judul tersebut: TUTUP LOKALISASI GUNUNG BOLO - MALU DENGAN FILM DOKUMENTER.

    dalam berita yang turun kemarin itu, dikutip ucapan kepala satuan polisi pamong praja (satpol pp tulungagung) RBI Suhartoto yang mengatakan, 'wacana penutupan lokalisasi gunung bolo kini menjadi di internal pemkab. kami masih koordinasi dengan instansi lainnya. pemerintah berencana menutup lokalisasi tersebut," demikian ucapnya.

    bagian humas pemkab tulungagung wahyu aji gunawan juga menyatakan hal senada,"dalam rapat kemarin, bupati menyinggung banyak penutupan gunung bolo. rencananya, gunung bolo akan ditutup selamanya."

    waduh... rasanya hati saya mencelos membaca berita dari fax yang barusan saja saya baca tersebut.

    soal tutup menutup itu hak mereka, tapi kenapa hanya gunung bolo saja? sepengetahuan saya, ada 13 prostitusi liar yang tersebar di gunung bolo. sudahkah juga pemkab memikirkan alternatif yang mereka lakukan untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi para PSK nya? itu kan masyarakat mereka juga.. kenapa alasan atau pemicunya terlalu emosional begitu siyh?

    lagian film ragate anak kan bukan bercerita tentang boleh tidaknya protitusi, di dalamnya juga tidak menjelek-jelekkan pemkab atau lainnya, tapi tentang nur dan mira. tentang realitas yang benar-benar ada di daerahnya. kenapa malu? kenapa film itu yang jadi alasan penutupan? tidakkah pemkab punya alasan yang lebih tepat untuk melakukan penertiban protitusi liar di daerahnya.

    duh.

    *di bawah ini saya kutipkan berita dari RADAR Tulungagung hari ini. selama 2hari bertuturut-turut berita ini menjadi salah satu headline di RADAR tulungagung. rupanya ini benar-benar jadi permasalahan hangat di sana. teman-teman bisa cek di website-nya

    Bantu kami melakukan advokasi media dari jakarta dungs.
    HELP!

    Sangat kaget mendapat kabar itu dari Ifada, teman yang juga aktifis CESMID tulungangung, sebuah LSM yang bergerak di bidang advokasi untuk para pekerja prostitusi yang juga bergerak untuk penanganan HIV/Aids.

    kemarin, kamis 4 Juni sekitar pukul 08.30, ifa menelpon. dari suaranya, nada genting terdengar. 'Bolo ditutup, Cu. alasannya, bupati malu dengan pemutaran film dokumenter ragat'e anak produksi kalyana shira film yang disutradari kamu."

    HAH??!
    saya kaget banget mendengarnya.

    katanya, sudah sejak kemarin (rabu,3 juni) polisi siaga 1X24 jam menjaga bolo. pemerintah kabupaten menutupnya dan melarang para PSK bekerja serta berkeliaran di daerah tersebut. pemicunya: ya itu tadi, film RAGATE ANAK.

    dan saya pun terbayang dua perempuan itu...

    Bagaimana dengan NUr dan MIra?
    Lalu bagaimana pula dengan udin?

    kata Ifa, Nur karena udah nggak kerja lagi di gunung bolo, nggak terlalu parah mendapat gangguan. yang parah adalah mira, dia diancam oleh teman-temannya sesama PSK. mereka mendatangi mira dan bilang, "gara-gara kamu, bolo sekarang ditutup.". masih menurut IFa, Udin sendiri sekarang udah nggak kerja meski kadang masih terlihat luntang lantung disana. terjadi perubahan 180 derajat dalam perilaku udin sejak ia melihat dirinya sendiri dalam film RAGAT'e ANAK yang ditontonnya di malang ketika roadshow film PERTARUHAN. Udin sekarang usaha jadi makelar batu. dia menyewa (atau ikut?) mobil dan menjual batu ke kota lain di luar tulungagung.

    lalu Ifa men-fax berita tersebut. RADAR TULUNGAGUNG benar-benar memunculkan judul tersebut: TUTUP LOKALISASI GUNUNG BOLO - MALU DENGAN FILM DOKUMENTER.

    dalam berita yang turun kemarin itu, dikutip ucapan kepala satuan polisi pamong praja (satpol pp tulungagung) RBI Suhartoto yang mengatakan, 'wacana penutupan lokalisasi gunung bolo kini menjadi di internal pemkab. kami masih koordinasi dengan instansi lainnya. pemerintah berencana menutup lokalisasi tersebut," demikian ucapnya.

    bagian humas pemkab tulungagung wahyu aji gunawan juga menyatakan hal senada,"dalam
    rapat kemarin, bupati menyinggung banyak penutupan gunung bolo. rencananya, gunung bolo akan ditutup selamanya."

    waduh... rasanya hati saya mencelos membaca berita dari fax yang barusan saja saya baca tersebut.

    soal tutup menutup itu hak mereka, tapi kenapa hanya gunung bolo saja? sepengetahuan saya, ada 13 prostitusi liar yang tersebar di gunung bolo. sudahkah juga pemkab memikirkan alternatif yang mereka lakukan untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi para PSK nya? itu kan masyarakat mereka juga.. kenapa alasan atau pemicunya terlalu emosional begitu siyh?

    lagian film ragate anak kan bukan bercerita tentang boleh tidaknya protitusi, di dalamnya juga tidak menjelek-jelekkan pemkab atau lainnya, tapi tentang nur dan mira. tentang realitas yang benar-benar ada di daerahnya. kenapa malu? kenapa film itu yang jadi alasan penutupan? tidakkah pemkab punya alasan yang lebih tepat untuk melakukan penertiban protitusi liar di daerahnya.

    duh.

    *di bawah ini saya kutipkan berita dari RADAR Tulungagung hari ini. selama 2hari bertuturut-turut berita ini menjadi salah satu headline di RADAR tulungagung. rupanya ini benar-benar jadi permasalahan hangat di sana. teman-teman bisa cek di website-nya

    Bantu kami melakukan advokasi media dari jakarta dungs.
    HELP!

    http://www.radartulungagung.co.id/en/radartulungagung/berita-utama/1359-nu-dukung-penutupan-lokalisasi-bolo.html

Post Title

Menyesalkan Penutupan Gunung Bolo


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2009/06/menyesalkan-penutupan-gunung-bolo.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls
Cpx24.com CPM Program

Popular Posts

My Blog List

Blog Archive

Total Pageviews