Powered by Blogger.

Give Peace A Chance






    sore ini agak melelahkan. semalam setelah acara asia women network di rumah bu pia alisjahbana yang 'ups' bikin aku dan tita dari THE JAKARTA GLOBE dengan polos saling berbisik, "enak ya jadi orang kaya... ahahaha", saya pun bareng si teteh dan jamal pergi ke gay party di kempinski.

    agak nggak menyangka akan pergi ke party di akhir jumat ini. benar-benar nggak saya antisipasi kecuali yang ke pertemuan di rumah bu pia, dan itu pun dalam rangka jadi groupie si teteh yang kepilih sebagai representasi indonesian woman di asia saat ini. saya mah cuma speak sebentar itu pun karena tanpa di sangka si ibu produser saya menyebut nama saya dan menodong saya ke depan memberi sedikit pengantar untuk film yang saya garap dan diproduseri oleh dirinya.

    teh nia cakep malam itu, dandanannya oks bang, cocok lah kalau buat ke party. sementara saya, pake rok, cardigan, dan piece blus katun warna hitam (tentunya hitam) dengan sepatu yang agak tinggi dan lebih tepat buat ke meeting daripada ke gay party yang harusnya pake wardrobe hip; ceria dan berwarna. ahahaha.

    tapi ini bukan tentang undangan seorang teman yang baru saja ulang tahun dan temannya yang DJ dari amerika terbang untuk dia, bermain musik di kempinski malam itu hingga kita usaha-usahain buat datang demi bikin dia senang. bukan. ini juga bukan tentang minuman ilusion yang bergetar dan tak habis-habis di tangan saya atau tentang bergelas-gelas martini leci yang tumpah tepat di depan kami setelah ada seorang gay yang jackpot dan teman-temannya berantem entah karena apa di club ramayana kempinski yang dulunya adalah ramayana hotel indonesia. bukan. ini tentang saya... saya yang sore ini bertemu lagi dalam percakapan menyenangkan dengan mantan saya. mantan favorit saya, sebenarnya dia ini...

    dan intinya adalah tentang:
    APA KABAR DAN APA YANG TERJADI PADAMU SEKARANG?

    dia telah beristri, saya baru patah hati.

    dia nanya siapa yang bikin hatimu patah, saya bilang seorang dengan status yang nggak pernah saya bayangkan sebelumnya akan bisa melakukan 'encounter' dengan saya.

    dia tanya siapa sih? saya bilang, lakor. laki orang

    dia bilang, wah berat, berat. saya bilang, emang berat, saya benar-benar first timer dalam hal ini

    dia tanya kenapa anak cewek tertarik ke lelaki beristri?. saya balik tanya 'kenapa? kamu lagi terlibat hubungan sama teman sekantormu ya?'

    dia bilang nggak terlibat, tapi lagi berusaha jaga jarak. saya bilang, "ah itu cuma masalah waktu saja". sesuatu yang harus muncul, pasti akan muncul meski kau pangkas terus. tak peduli meski kau menghindari selalu. bahwasannya kesadaran milikmu tetap tumbuh (tentang sesuatu yang nggak mungkin karena sudah ada komitmen dengan yang lain), saya percaya yang harus muncul akan tetap hadir karena memang harus keluar dan mengejawantah tak peduli berapa lama pun dia akan mewujud dan eksis di sana atau meski ia hanya 'bergentayangan' antara kalian beberapa detik saja.

    dia terkekeh, bertanya 'begitu ya?'. saya bilang: iya.

    telah lama saya mengkapling diri saya dalam golongan mereka yang percaya bahwa tak ada manusia yang terlibat dalam melakukan sesuatu tanpa ada yang dia rasakan atasnya. termasuk menyukai seseorang atau terlibat dengan seseorang padahal dia sedang dalam ikatan dengan yang lainnya. meski keterlibatan itu cuma sebentar saja. meski mungkin awalnya diniatkan hanya untuk fun dan senang-senang doang.


    tentang hal itu, sebagai cowok, mantan favorit saya ini punya pendapat. katanya, itu tergantung niatnya apa. bagi cowok, apapun akan dijabanin termasuk getting feelings involved. tapi menurut dia feelings itu gak real, mangkanya kadang bisa dgn gampang ilang gitu aja. beda sama cewek yang feelings dulu baru niat.

    hehe, saya tersenyum membaca pendapatnya.

    saya audah orang yang beda, sekarang. saya tetap kritis sih, tapi nggak segegabah dulu lagi. saya tahu, dalam perbincangan, hal yang paling pertama yang harus dilakukan adalah mendengar. setelah itu baru sependapat atau tidak dengan ucapan lawan bicara. dan bila kau pintar, jangan pernah sekali-kali mendebat hanya karena kau ingin mengesankan orang atau agar terlihat pintar atau cuma mau beda saja. telaahlah. jangan pernah under estimate. karena percayalah cara-cara yang megalomaniak dengan teriak-teriak memaksakan pendapat kita didengar dan disetujui atau memaksa ingin diakui sebagai pendapat yang pintar, hasilnya justru akan tampak sebaliknya: tolol wasailol. LOL.

    dan tentang niat serta feeling plus pertanyaan yang manakah yang datang duluan bagi laki-laki dan perempuan, hhm... saya merenung-renung aja aha. demikiankah?


    mantan saya yang katanya sekarang secara emosi lebih tenang dan lebih biasa daripada dulu sewaktu kami bersama yang kerap diisi dengan hal-hal destruktif serta menyakiti diri sendiri, bertanya tentang bagaimana siyh emangnya yang terjadi pada saya, kok bisa sampai patah hati surealis kayak gitu. dan secara dia adalah lelaki beristiri, dia pun bertanya gimana sih anak cewek memandang anak laki beristri? dalam kasusmu, apakah yang terjadi...

    saya terkekeh.

    saya bilang, standar banget yang terjadi dalam kasus saya. ketemu sekali. nggak terjadi apa-apa. ketemu yang kedua juga belum ada apa-apa, setidaknya pada saya. di pertemuan ketiga cukup sudah sebaran flirtingnya, saya temukan dia menarik tapi sialnya sudah nggak available, namun dengan mengagetkan dia malah bilang yang sebaliknya, dia bilang dia avalaible dan interesting. dan bagi saya itu adalah what an interesting statement!dan encounter pun lantas terjadi. kami bertemu beberap kali lagi. sialnya saya terjerat rasa suka. sedang pada dia? saya nggak tahu apa yang terjadi pada dia. suka jugakah? atau cuma senang-senang saja?

    saya bilang, sehabis beberapa pertemuan, itu kami tak pernah bertemu lagi secara 'fisik' kecuali hanya melalui pesan-pesan pendek, dan dengan benderang kemudia dia selalu memasang status "sibuk" bila saya berkali berucap merindukannya. lalu setelahnya.... beberapa sms saya kemudian nggak dibalas... dan sekarang.... patah hatilah saya jadinya. namun meski patah hati, saya bilang ke mantan saya kalau saya masih selalu meng-sms nya. berkirim pesan pendek padanya.

    mantan saya tanya, "buat apa?'

    saya bilang... "hhhmmm.... pertanyaan yang bagus. belum pernah ada yang menanyakan itu." ya, ya... untuk apa saya meng-sms nya? untuk apa saya berkirim pesan terutama bila dia tak membalasnya? Pertanyaan yang bagus memang...

    saya jawab: untuk menghibur diri, saya punya jawaban bagus, dmitri. saya butuh rasa sedih atau sepi. bila pesan saya tak dibalas, sedih dan sepi itu muncul ke permukaan dan itu membantu saya menciptakan atmosfir yang sama yang saya butuhkan untuk menulis tentang kisah; KISAH CINTA PALING SUNYI ABAD 21 yang lagi saya garap. lumayan. setidaknya saya bisa mengambil sisi positifnya di samping energi sedih yang bikin saya lemas bahkan sempat agak kena mag. "dmitri, saya butuh atmosfir itu", demikian ujar saya berkilah...

    dan mantan saya tertawa lalu bilang. "ya ya... lo emang anak yang aneh. hhhm... pasti sunyi dan sedih siyh, bila itu terjadi"

    dalam hati saya berteriak keras menjawab padanya,"tentunyaaaaaaaaaaaa!"

    perbincangan by chat adium itu pun terus berkembang. mantan saya bilang, and you know what? buku yang kamu kasih itu, ucu. aku pinjamkan sama temanku. ketika gue bilang kalau yang nulis adalah mantan gue, teman gue nggak percaya. katanya gue ancur, nggak mungkin mantannya seorang penulis dan udah nerbitin beberapa buku pula. dia nggak percaya. dia belum tahu, kamu sekarang dah bikin beberapa film juga...

    saya ketawa, bicara kok bisa temannya bilang demikian? saya datangi boleh juga! biar dia percaya. biar dia tahu kalau mantan saya nggak bokis dan biar dia mengerti kalau dia itu tolol.

    meski saya tahu dmitri mantan saya ini doyannya bego-begoan dan kerap bertingkah 'ancur' serta sama sekali nggak risi tentang pendapat orang akan hal itu, tapi dia itu keren banget. bila sedikit bisa lihat lebih ke dalam, bila mau menyaksikan apa yang terlentang dan itu adalah hal yang beyond dalam diri mantan saya... betapa harusnya teman mantan saya itu melihat kalau mantan saya ini 'keren' banget. cara pandangnya, cara dia melihat hal-hal yang terserak di dunia ini. terhadap apa yang terjadi, secara genuine dia punya pandangan-pandangan menarik yang itu adalah khas dia dan miliknya sendiri. mantan favorit saya ini orangnya 'really original'. begitu saya menyebutnya dengan bahasa saya.

    saya memang suka yang asli dan apa adanya. saya nggak doyan yang artifisial dan banyak ngutip orang-orang. saya suka orang yang punya style. khas. dan saya amat senang dengan mereka yang meski karenanya, saya harus berbeda pendapat atau sedikit bertengkar tentang beberapa hal. dmitri demikian. si anak laki forbiden yang bikin saya patah hati juga sama adanya. dalam gaya yang beda, mereka adalah sosok dengan karakter yang serupa.

    demikianlah.

    trus mantan saya tanya lagi. setelah pertemuan-pertemuan awal, apa yang alkirnya membuat saya tertarik ma cowok yang kini udah bikin kamu patah hati ini, ucu? apa trigernya?

    saya bilang, selain menarik, lelaki ini bisa banget bikin saya nyaman. saya percaya padanya dan sama sekali tak ada keraguan kalau dia baik dan tidak akan berbuat macam-macam. semua single yang lagi dalam proses penggebetan ke saya atau yang beberapa waktu sebelumnya sempat saya gebet, entah kenapa rontok begitu saja. si anak laki forbiden ini dengan jagonya bikin perasaan saya ilfil sama mereka dan mampu mengarahkannya hingga hanya tertuju padanya saja. dia begitu rileks dan bikin saya santai. mau cerita apa saja saya nggak ngeri dituduh salah. dan itu membuat kini saya mengerti mengapa anak-anak laki matang namun urakan atau agak kacau sedikit seperti anak laki yang terlarang saya kenal ini, bisa bikin beberapa perempuan 'teguh iman' (seperti saya. ahahaha) menjadi 'oleng' dan tiba-tiba terlanda chaos yang langka. ahahaha.

    mendengar cerita saya, mantan saya baik-baik menyimaknya.

    "tapi ucu, biasanya yang kasihan ceweknya. kasihan kamunya. no body will win, dalam kasus seperti ini..." ucap dia akhirnya.

    saya mengangguk-angguk.

    ya, ya... mungkin memang no body win dalam hal semacam ini. saya nggak mendapatkan apa-apa dalam kasus seperti ini kecuali hati rapuh saya yang patah, si oom juga nggak mendapatkan apa-apa kecuali perasaan nggak enak hati (entah pada saya atau pada perempuannya) atau mungkin sms-sms saya yang tiap hari mungkin saja makin menganggunya...

    ah dmitri, is t real? no body win?

    hiks,

    ya, mungkin demikian kali yah. entahlah. ini yang pertama dalam hidup saya yang sudah 32 tahun berkiprah dalam centang perenang dunia manusia.sata benar-benar first timer dalam hal ini.

    sebelum dmitri bilang tentang kemenangan, saya nggak berpikir kalau sebuah hubungan--atau apapun itu yang kemarin terjadi antara saya dengan si anak lelaki forbiden adalah sebuah pertarungan. pertarungan yang harus ada yang kalah atau yang menang.

    kata dmitri, saya polos dan aneh. anak perempuan yang aneh.

    saya bilang saya cuma 'anak yang nggak ngerti saja' saya nggak punya banyak pengalaman dan ketika menyukai seseorang... saya nggak pernah berpikir kalau dia akan saya menangkan atau akan saya kalahkan. ketika menyukai seseorang, saya cuma punya sebuah kemauan, kalau saya ingin bersama dia saja. bareng-bareng terus bersama selamanya. ketawa sambil pegangan tangan. sesekali tiduran di rumputan. sesekali lihat bintang. damai. nggak ada hubungan dengan perang dan pertarungan.

    ya, ya...
    pasti saya yang polos banget.

    polos atau bego?

    hiks

    bilapun untuk mendapatkan dunia yang 'peace' bersama orangyang saya sukai saya harus dikatain bego, nggak apa-apa siyh. saya nggak keberatan sama sekali. kayaknya worth it kok. pastinya memang layak, tapi tentu saja dalam artian... bego 'metafor'. bego untuk ngebegoin orang-orang.

    dan untuk keadaan saya sekarang. saya cuma mau istirahat dalam damai.

    saya sudah mati. dan kini giliran... GIVE PEACE A CHANCE...
    ___________________________

    *ucu: ada satu orang yang will do anyhting 4 me siyh, dim...
    *dmitri: lha, bukannya cewek malah biasanya males ma orang kayak gitu?
    *ucu: hehe, emberrrrrr

    (kenyataannya: dmitri ngak tahu kalau saya beberapa waktu lalu, mau dan akan melakukan apa saja yang anak laki forbiden itu minta bila ia mengatakannya pada saya. dan tentu saja... ya, ya... itu barangkali yang bikin saya 'jatuh' di mata dia)

    ~apakah saya tak cukup berharga?
    *kalau hal itu yang ditanyakan ke para feminis, mereka akan menjawab: dia yang nggak cukup berharga buatmu. *kalau hal itu saya tanyakan pada diri saya, saya cukup akan menjawabnya: biarlah waktu yang memberitahu. for now, just give peace a chance.. just give peace a chance~

Post Title

Give Peace A Chance


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2009/06/give-peace-chance.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls
Cpx24.com CPM Program

Popular Posts

My Blog List

Blog Archive

Total Pageviews