Powered by Blogger.

Begitu Banyak Cerita, Begitu Sedikit Waktu

    Karena waktuku sedikit dan ceritaku begitu banyak, maka cerita ini dimulai saja dengan pernyataan lucu seorang adik kelas, semalam....


    1. Lelaki Muda Yang Mengajakku Kawin


    Dia manis. Tingkahnya lucu. Adik seorang teman. Adik kelasku juga. Lama kami tak bertemu. Karena Jaringan Islam Liberal akan diserang oleh FPI kemarin, maka kami bertemu lagi secara tak sengaja di Teater Utan Kayu.

    Namanya Agus. Senyumnya selalu muncul. Dan aku telah terbiasa membelai rambutnya. teman main sejak masih di kuliah. Berkali menyatakan suka secara bercanda (dan dia memang jago bercanda) Tapi dia mengajakku kawin, semalam...

    Kawin?

    menikah serius, cu! Agus nggak mau kawin doang, sama Ucu!


    Dan semua yang ada di meja kami tergelak. Ah Agus. Tentu saja aku mengusap kepalanya.
    Nggak becanda Cu! Jangan dikatawain dong! Sekali-kali kalau Agus ngomong tanggagpin dengan benar dong!
    Tapi dia juga terkekeh.

    Dan lantas aku mendengarkan saja semua rayu kibul dan angan-angannya bila kelak aku dan dia--kami, benar-benar menikah suatu saat.

    Dia bilang; Kita akan berkebun. Kita pergi yang jauh dari Jakarta. Ucu menulis saja, saya menyediakan fasilitasnya. Internet, dll.

    Tapi kubilang: aku di jakarta saja. bukan tipe penulis yang mengail ide dari kesenyapan atau hamparan kebun serta suara kodok sawah. Aku penulis yang butuh konflik dan suasan hec tic. Sesekali depress. Bejedukan di diskotik juga perlu. Ketawa-ketiwi nyampah di mall juga butuh. meski memang, setelahnya, yang dibutuhkan cuma waktu yang banyak dan ruang yang lapang untuk mengendapkan pikiran dan lantas menuangkannya dalam bentuk teks.

    Dan Agus manggut-manggut. Iya juga yah, katanya. He he he...

    Jadi kita sepakat untuk menikah tapi tinggal terpisah. punya anak dan aku cuma menulis saja. Eit.... eit... tunggu dulu. Tentu saja itu semua cuma angan bualan yang dijadikan bahan tertawaan. Karena nggak mungkin banget. Tapi agus ngotot.
    dan ketika kubilang, ya udah, gini ajah... kalau usiaku sudah habis 30 tahun dan aku belum menemukan siapa-siapa, nah, waktu itulah saat yang tepat untukmenikah. bagaimana?

    Dan Agus cemberut. Katanya, dia tak mau jadi alternatif terakhir.

    He he he...
    Ah, lelaki muda yang mengajakku kawin ternyata memang cuma main-main. Dan aku sendiri? Kawin... Hhhmm... rasanya kok jauh ya kalimat itu dari saya.


    Aku hanya ingin punya anak!

Post Title

Begitu Banyak Cerita, Begitu Sedikit Waktu


Post URL

http://gallerygirlss.blogspot.com/2005/08/begitu-banyak-cerita-begitu-sedikit.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls
Cpx24.com CPM Program

Popular Posts

My Blog List

Total Pageviews