Powered by Blogger.

Tuhan-Tuhan Yang bergentayangan...

    >Link www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    Inilah salah satu hal yang mungkin terdengar agak konyol, tapi mungkin juga ada benarnya. He he he… siapa yang tahu antara batas kekonyolan dan kebenaran? Bukankah kebenaran adalah sesuatu yang pantas ditertawakan? Ups! O, Oouww…! (sambil mendelik, mata diputer-puter, bibir mengukir senyum kecil agak nakal, ;-) slrrruuup…. He he he… Itu kata Jean Baulidard lho…. (aduh, gimana deh nulisnya? Susyeh kalau orang indo harus nulis nama perancis. Huh!)



    Memulai menulis tentang Tuhan yang bergentayangan di tiap kepala orang (dan tuhan dalam kepala kita berbeda-beda) ini, tiba-tiba saja jadi ingat sebuah percakapan dari film DOGMA. Sebuah Film Tentang dua malaikat yang dikucilkan dari surga, fallen angels. Malaikat jatuh. Loki (malaikat pencabut nyawa, diperankan dengan bagus sama Matt Damon) sudah tak tahan lagi menangung semua beban yang dilekatkan padanya kalau Tuhan sedang marah. Atas hasutan temannya sesama malaikat, Bartleby (Ben Affleck) Loki pun mutung. Ia menolak mencabut nyawa mahluk, akibatnya Tuhan marah dan mereka terusir dari surga (Heaven; langit; dunia atas). Dan kedua malaikat itu terkatung-katung di Amerika, berusaha mencari jalan pulang ke rumah mereka di surga. Sampai kemudian berhembus kabar dari Himpunan gereja WOOUWW!! Sebuah paham gereja baru yang berada di kota New Jersey. Gereja tersebut mengadopsi ideologi bahwa paham keagamaan juga harus keren, akomodatif terhadap perkembangan zaman dan harus tetap fungky. Karena Wwouuuow…! Tuhanpun senang bercanda dan sense of humornya tinggi. Begitu ucap si pimpinan pendeta. Dan kesanalah dua malaikat itu menuju. Tapi dua malaikat ini harus dihentikan supaya mereka tidak sampai ke New Jersey. Adalah Bethany, perempuan yang tak ada satupun dari mimpinya pernah terwujud, yang diutus untuk menyelamatkan seluruh kosmos dari kehancuran. Menurut salah seorang Seraphim (malaikat tingkat tertinggi) yang diutus untuk mengucapkan metatron (sabda tuhan) pada Bethany, Bethany adalah manusia terakhir yang masih memiliki keterhubungan dengan Tuhan.Bethany adalah keturunan terakhir Tuhan. Perempuan yang bekerja di sebuah LSM pro aborsi itu harus menghentikan dua malaikat tersebut supaya jangan pernah sampai ke New Jersey. Jika malaikat itu sampai ke New Jersey dan bisa membuktikan bahwa Tuhan salah (manusia bisa menjalankan hidupnya sendiri tanpa Tuhan dan dengan begitu Loky tak harus mendapat hukuman mencabut nyawa, dan otomatis mereka tidak bersalah serta bisa kembali pulang ke surga) maka kosmos akan hancur dan segala kehidupan yang kini ada akan tiada. “Disitulah guna Tuhan. Tetap menjaga kehidupan supaya exist,” ucap malaikat seraphim tersebut. Untuk menunaikan misi yang diembannya ini, Bethany akan ditemani oleh dua orang nabi yang tidak seperti nabi. Nah… inilah yang menarik. Dua nabi itu menjelma pada sepasang karib bernama Jay dan Silent Bob. Jay benar-benar cerewet dan Silent Bob benar-benar pendiam. Dia hanya akan menggerakkan kepala, tangan atau badan saja dan Cuma bicara bila benar-benar perlu. Itupun paling Cuma bilang “iya” mengamini si Jay. Atau menggelengkan kepala bertopinya untuk mendukung pernyataan tidak si Jay. Nah, ada satu percakapan yang kuingat yang kupungut dari antara dialog mereka; percakapan tentang Tuhan, seks dan humor.



    Jay: Bro, kau tahu kan? Tuhan itu lucu banget lho!

    Silent Bob: Ya! Lucu banget.

    Bethany: Oh ya? Bukankah dia begitu menakutkan? Aku saja sampai enggan ke gereja karena protes sebab Tuhan jahat banget

    Jay: Jangan salah…. Eh, kau suka seks?

    Silent Bob: (Menggoyang-goyangkan kepalanya, ikut-ikut menatap Bethany)

    Bethany: Apa? Seks? Tuhan doyan seks? (Oleh Seraphim, sebelumnya Betahny dikasih lihat kalau malaikat tidak punya kelamin. Para malaikat ingin bercinta, tapi sarana tak ada)

    Jay: kau tahu? Seks itu adalah sebuah lelucon terkenal di surga. Dan itu karena Tuhan doyan banget bercanda. (Jay Tertawa. Silent Bob tertawa)

    Bethany: oh ya? Seks dibikin sebagai hiburan Tuhan?

    Jay: Manusia itu tampangnya jelek banget kalau lagi berhubungan seks. Itu adalah ekspresi terjelek manusia dari seluruh ekspresi yang mereka punya. Dan Tuhan suka. Ha ha ha ha… (Jay dan Silent Bob tertawa ngakak)

    Jay: Makanya Tuhan bikin manusia suka berhubungan seks, supaya Dia bisa banyak ketawa. Menertawakan ekspresi-ekpsresi wajah manusia yang buruk banget kalau lagi gituan.

    Bethany: (Menatap Jay, ajaib dan nggak ngerti) Hah? (Bethany mengernyitkan hidung)

    Jay: Jadi bagaimana? Kamu mau berhubungan seks denganku?

    Bethany: Hah? (Mengeryitkan hidungnya, agak dongkol)



    Tuh kan?

    Bukan Cuma Milan Kundera yang bilang kalau Tuhan tertawa, dan manusia mendapat cerita. Sehingga muncullah mitos kalau Kisah-kisah besar lahir dari tawa Tuhan. tapi lihat sendiri kan? Bahkan Kevin Smith si Director Film DOGMA itu juga bisa bikin versi lain tentang Tuhan dan bahan leluconnya. Menurutku, original juga idenya.



    Tapi yang akan kutulis ini bukan tentang hal itu. Ini adalah tentang Tuhan yang bergentayangan di kepalaku. Tuhan yang bergentayangan di kepala Ibu. Tuhan yang mencipratkan minyak panas di bagian atas lututku. Tapi satu catatan sebagai kesamaan dengan cerita yang kutilis di atas; Kebenaran adalah apa yang patut ditertawakan! ;)



    Ada luka serupa kawah datar di pahaku. Sebesar koin seratus tapi tidak bulat penuh. Ada gerigi tak rata di tiap ujung luka tersebut. Itulah luka kulit yang kudapat ketika memasak tempe dan minyaknya loncat ke pahaku. Genangan cairan bening yang ketika menggumpal mengering menjadi kekuningan itu berkali lengket dengan kain celana yang kupakai. Seperti ketika Senin pagi kemarin, sesaat sebelum aku kembali ke jakarta, misalnya. Al hasil, yang rencannya ke jakarta mau pagi-pagi dan masuk kerja, eh… malah bagian atas lututku yang dikompres pakai revanol. Dan inilah bagian yang terpentingnya; Di antara gerakan menekan cairan revanol ke luka bekas minyak panas, dengan sungguh-sungguh Ibu menasehatiku. “lihat kan? Baru kena minyak panas saja lukanya sudah seperti itu? Apalagi kalau kamu nggak sholat. Neraka itu apinya panas banget lho!”



    Dan seketika aku berusaha mencari koneksi antara luka kena minyak panas, api neraka dan sholat. Maka inilah keterkaitan yang kudapat antara ketiganya.



    Tuhan pasti terlalu sibuk mematangkan api dan membuatnya menjadi semakin panas setiap saatnya sehingga membebankan sholat pada manusia. Apakah Tuhan sendiri shalat setiap hari? Siapa yang pernah tahu?



    Malaikat diperintahkannya menyebut namanya setiap waktu. Gunung-gunung diamanatkan hal yang sama. Juga demikian katanya, mahluk-segala semesta yang bergerak dan yang tidak. Tapi betapa lucunya bila Ia hanya bersibuk di dapur saja? Memanaskan olahan api dan menikmati setiap dengung yang menyebut namanya (ini seperti kenikmatan pendengar radio yang namanya disebut si penyiarkah?) Ataukah perintahnya yang dititipkan pada Muhammad yang berupa shalat lima waktu itu adalah cuma sekedar upaya iseng? Agar manusia (bahkan yang tidak punya pekerjaan sekalipun) memiliki pekerjaan? Yakni mengingat Dia?



    Masalahnya adalah, apakah Ia tidak bisa mengingat dirinya sendiri tanpa bantuan manusia? Kenapa ia harus diingatkan sering-sering oleh manusia sehingga lima kali dalam sehari kita butuh menyeru nama-Nya? Apakah Ia akan lupa siapa dirinya bila tak ada manusia yang mengingatnya lagi? Kenapa ia butuh diingat dan mengingat dirinya? Apakah ia seorang yang teramat pelupa? Ataukah ia sebangsa mahluk yang sangat labil emosinya dan tak memiliki ingatan yang kuat hingga andai tiada lagi yang mengingatkan dirinya akan dia, maka ia akan jadi gila? Atau andai ia tak mampu mengingat lagi siapa dirinya maka ia khawatir tidak akan menjadi Tuhan lagi? Mengapa menjadi Tuhan begitu penting buat Dia? Seperti begitu pentingnya menjadi manusia, bagi manusiakah?! Siapa yang ingin menjadi manusia? pernahkah ada seorang manusia yang meminta dirinya menjadi manusia? apakah Tuhan meminta dirinya menjadi Tuhan? Hhm... Siapa yang membuatnya menjadi Tuhan? atau apa yang membuatnya menjadi Tuhan?



    Bila manusia ketika baru lahir diberi nama bayi. Beranjak sesaat kemudian, disebut kanak. Saat aqil dinamakan remaja. Ketika dinilai cukup bisa menggunakan akalnya disebut dewasa. Saat telah mampu berprokreasi disebut orangtua dan ketika tiba saatnya Udzur dipanggil lansia. Maka bagimana dengan Tuhan? Benarkah Ia fana?



    Aku tak percaya bila sesuatu yang abadi membutuhkan begitu banyak pengingat. Membutuhkan bermilyar manusia hanya untuk mengingat Dia? Sesuatu, bila ia memang abadi maka ia akan tetap abadi. Tak terkurangi karena hal-hal yang mepengaruhinya dari luar. Tetap berharga andai seluruh dunia mengacuhkan. Maka bila Tuhan tak seabadi Itu, melainkan hanya butuh pelanggengan dari pengakuan-pengakuan manusia yang masih mau menyebut namanya tiap saat… maka biarkanlah Tuhan yang begitu menjadi penghuni museum saja dan mari beramai-ramai kita cari Tuhan yang tak harus abadi. Tuhan yang tak kerepotan menanak api supaya tetap panas dan kemudian menakut-nakuti manusia dengan firman gelegak ayat apinya yang dahsyat!



    Terus terang, sebagaimana juga aku dan Ibu, telah lama aku curiga kalau di kepala hampir setiap manusia lebih mudah menvisualkan neraka dari pada surga. Neraka panas. Api panas. Demikian sabda kitab suci dan demikianlah yang terjadi. Surga indah. Sangat Indah! Tapi keindahan sangatlah subyektif dan variatif. Ambil saja contohnya ibuku (maaf Ma, berkali kujadikan kau sample dalam tulisan ini). Kemana sih dia pernah pergi? Seberapa jauh jarak yang pernah ia tempuh? Andai tak ada teknologi yang masuk ke dalam rumah dalam bentuk kotak kaca yang mengeluarkan aneka bias warna dan gambar, aku yakin dia tak akan pernah tahu bagaimana dunia dibalik permukaan laut. Bila tidak ada tivi yang membuka cakrawala melebihi tempat di mana kita berada, mungkin saja yang dimaksud indah adalah hanya sepetak kecil taman belakang rumahnya. Dan surga dalam kepalanya adalah sejumlah asumsi yang lebih indah dari itu… Atau oke! Katakanlah satu-satunya pengalaman terjauh ibuku adalah pergi ke Arab Saudi, tepatnya Mekkah untul naik haji. Dan dia kerap bercerita betapa indahnya Mekah saat kerumunan putih manusia yang beribadah berbondong sambil melafadzkan kalimat-kalimat suci. “Laksana bunga-bunga putih di padang saat mama melihatnya dari bebukitan,” demikian ucapnya. Dan itulah pemandangan terindah menurutnya! Tapi nggak mungkin kan? Kalau di surga semua orang thawaf dan berkumpul terus di suatu tempat? Atau… hhm…? Justru mungkin?



    Setidaknya, surga yang begitu pastilah bukan surga tipeku.



    Tentu saja aku tak mengatakan semua pendapatku itu pada Ibu. Karena aku tahu, seperti ketika ia mengompres lukaku dengan revanol, maka demikian juga yang akan diucapkannya bila aku memberitahu apa yang berderak di benak; akan semakin sering menyuruhku membungkukkan badan dan menunggingkan pantat: shalat!!!



    Tuhan kita Beda.

    Pastinya surga kita juga tidak sama…

    Dan agama itu banyak….

    Dan cara menimba kebijakan sungguh beragam…



    (Mama, sholatku penuh kualitas. Bukan kuatitas yang jadi ukurannya. Dalam sebulan aku bisa tidak shalat sama sekali. Namun dalam sehari aku bisa shalat delapan sampai sembilan kali. Bukan rapel. Tapi semua semata kulakukan ketika aku merasa ingin dan butuh. Ketika aku merasa sholat bukan kewajiban tapi menjadi kebutuhan. Tidak kulakukan saat aku tertimpa kemalangan, anehnya. Tapi kuwujudkan saat aku merasa terharu karena sesuatu, saat aku begitu rindu sesuatu yang kuakrabi dulu , saat aku merasa begitu bersyukur atas seluruh kebaikan yang masih dipercayakan untuk kukecap hari itu. Begitulah caraku shalat Ma... Dan tentu yang jelas aku masih mengerti jalan yang kau tempuh, mengerti dengan pasti. Tapi kadang aneh saja. Kenapa sih Ma? kerap kamu tak berusaha paham cara yang kutempuh juga? Aku masih seperti yang dulu kok, hanya kini lebih merasa pasti dalam memandang segala sesuatu…. Hanya itu saja bedanya)***















Post Title

Tuhan-Tuhan Yang bergentayangan...


Post URL

https://gallerygirlss.blogspot.com/2004/09/tuhan-tuhan-yang-bergentayangan.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls
Cpx24.com CPM Program

Popular Posts

My Blog List

Blog Archive

Total Pageviews