BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com
Dim,
masih inget jalan diponegoro kan?
beberapa minggu yang lalu, ruas tengah jalan di sepanjang jalan diponegoro dibongkar. Biasalah, kerjaan para pengerat yang make uang rakyat untuk bongkar pasang hal tak berguna yang hanya bermanfaat bagi orang kaya.
Ada saluran gas yang bocor, kalau nggak salah. Alasannya sih gede banget ya? Untuk keselamatan umum Bo! dan bisa jadi juga memang bener untuk keselamatan umum. Bisa berbahaya kalau dibiarkan terus bocor tanpa diperbaiki. Pasti itu alasannya. Tapi siapa pengguna gas? (Di Jakarta sih iya, orang pada pake gas. Tapi tetep tuh, yang produksi kompor juga pada laku!)
So, dibongkar lah itu ruas jalan tengah yang asalnya ditanami rumput jepang dan bohlam-bohlam jepang yang aneka warna itu.
Berantakan banget! Itu jalan utama jadi amburadul deh!
Tanah coklatnya ketika tertimpa air hujan jadi ngleber kemana-mana. Bikin jalanan jadi becek dan kotor. Kalau hujan lagi turun dan kebetulan ada genangan, kasihan deh para pejalan kaki. KEna cipratan air kotor yang nbebete'in banget. Tiga mingguan lebih, itu pekerjaan dilakoni. Para pekerjanya juga kasihan, nggak tahu mereka pada masih kerja apa nggak, pas lebaran. Tapi yang jelas.... Gue sering melihat mereka lagi terkapar tiduran di tengah jalan. keleleran gitu deh dim, kalau pake bahasa lagu "genjer-genjer", he he he. makan pake nasi bungkus yang sampahnya dibiarkan berantakan di trotoar. Minum pake air yang diplastikin dan langsung diteguk tanpa peduli itu plastik udah ditaruh di jalan apa belum. Ya... gitu deh. Dan yang jelas...
Tadi pagi gue naik bus 502 (lu tahulah, gue bus lover sejati. Meski suka juga naik taksi, tapi kalau ada waktu dan nggak lagi terburu-buru, gue lebih suka naik bus sebenarnya. Banyak cerita bisa terjadi di atas bus, bo! Banyak yang bisa gue lihat langsung tanpa ada jendela penghalang seperti kalau kita naik taksi. Kalau di taksi, bau realitas sama sekali nggak kecium ke dalam taksi dan membuat kita seperti ikan dalam akuarium, sedang di luar adalah lautan di mana ikan-ikan pada menari dan bergerak. Kita aman dan nyaman di dalam, dan itu perlu banget. perasaan aman nyaman inside itu perlu banget sesekali, tapi membaui dunia luar juga perlu banget, meski kadang kalau terlalu sering juga jadi membosankan. Eh, sampai di mana tadi? GUe kok jadi melantur sih....)
Oh ya, barusan gue naik bus jurusan kp.melayu-tanah Abang. Kopaja 502. Dan ketika gue lewat jalan diponegoro....
Dim, sekarang jalan itu sudah nggak becek lagi. Sudah kembali rapi dengan timbunan tanah coklat kering. Tapi ada satu hal yang mengganggu gue. DI atas ruas tengah jalan Diponegoro itu kini tak ada lagi rumput jepang, jadi nggak ada lagi warna hijau di sela warna abu-abu batu jalan yang dilapisi aspal. Mungkin rumputnya belum ditanam, mungkin yah... Tapi yang jelas, di atas ruas tanah itu sekarang seperti diselimuti warna merah yang kerap. Kerap maksudnya agak lebat, meski nggak rimbun benar.
Tahu nggak warna merah dari apa?
iTu mawar, Dim!
Harusnya jadi indah, karena sepertinya semua orang pasti suka mawar. Dan logika itu pula yang mungkin di pake penata taman di jalan itu. Tapi gue nggak habis pikir. Bagaimana mungkin akan tampak indah, bila pohon mawarnya kecil-kecil dan ditanam serampangan terserak tanpa aturan. Seolah ditaroh begitu saja. Nggak ada penataan. Nggak ada pengelompokan. Kayak ditabur begitu saja Dim!
Bagi gue mawar-mawar itu menimbulkan suatu perasaan aneh yang ganjil. Perasaan yang nggak bilang itu pemandangan adalah indah, meski bunga-bunga itu sebenarnya juga tampak cantik disela warna merahnya. Perasaan yang aneh saja. Karena meski cantik, mawar-mawar itu jadi terlihat aneh. Terlalu kecil untuk menghiasi jalan yang besar. Terlalu tanggung untuk menjadi tanaman penghias. Terlalu rapuh untuk bisa menahan debu dan kerontang jalan dari dua ruas di mana ditengah-tengahnya mereka di tanam.
Aneh aja dim!
Setidaknya bagi gue itu semua terasa aneh!
Apa memang gue yang aneh? Apa hari ini akan menjadi hari yang aneh bagi gue? Nggak tahulah...
Oh ya,
gue pake baju hitam-hitam. Ntar sore jam 6 mau nonton House of Angel. Film dari Swiss, kalau nggak salah. Ada festival Film Eropa di jakarta Dim.
Gitu ajah cerita tentang mawar aneh gue.
Salam,
ucu
(bulan puasa, tahun 2003)
Dim,
masih inget jalan diponegoro kan?
beberapa minggu yang lalu, ruas tengah jalan di sepanjang jalan diponegoro dibongkar. Biasalah, kerjaan para pengerat yang make uang rakyat untuk bongkar pasang hal tak berguna yang hanya bermanfaat bagi orang kaya.
Ada saluran gas yang bocor, kalau nggak salah. Alasannya sih gede banget ya? Untuk keselamatan umum Bo! dan bisa jadi juga memang bener untuk keselamatan umum. Bisa berbahaya kalau dibiarkan terus bocor tanpa diperbaiki. Pasti itu alasannya. Tapi siapa pengguna gas? (Di Jakarta sih iya, orang pada pake gas. Tapi tetep tuh, yang produksi kompor juga pada laku!)
So, dibongkar lah itu ruas jalan tengah yang asalnya ditanami rumput jepang dan bohlam-bohlam jepang yang aneka warna itu.
Berantakan banget! Itu jalan utama jadi amburadul deh!
Tanah coklatnya ketika tertimpa air hujan jadi ngleber kemana-mana. Bikin jalanan jadi becek dan kotor. Kalau hujan lagi turun dan kebetulan ada genangan, kasihan deh para pejalan kaki. KEna cipratan air kotor yang nbebete'in banget. Tiga mingguan lebih, itu pekerjaan dilakoni. Para pekerjanya juga kasihan, nggak tahu mereka pada masih kerja apa nggak, pas lebaran. Tapi yang jelas.... Gue sering melihat mereka lagi terkapar tiduran di tengah jalan. keleleran gitu deh dim, kalau pake bahasa lagu "genjer-genjer", he he he. makan pake nasi bungkus yang sampahnya dibiarkan berantakan di trotoar. Minum pake air yang diplastikin dan langsung diteguk tanpa peduli itu plastik udah ditaruh di jalan apa belum. Ya... gitu deh. Dan yang jelas...
Tadi pagi gue naik bus 502 (lu tahulah, gue bus lover sejati. Meski suka juga naik taksi, tapi kalau ada waktu dan nggak lagi terburu-buru, gue lebih suka naik bus sebenarnya. Banyak cerita bisa terjadi di atas bus, bo! Banyak yang bisa gue lihat langsung tanpa ada jendela penghalang seperti kalau kita naik taksi. Kalau di taksi, bau realitas sama sekali nggak kecium ke dalam taksi dan membuat kita seperti ikan dalam akuarium, sedang di luar adalah lautan di mana ikan-ikan pada menari dan bergerak. Kita aman dan nyaman di dalam, dan itu perlu banget. perasaan aman nyaman inside itu perlu banget sesekali, tapi membaui dunia luar juga perlu banget, meski kadang kalau terlalu sering juga jadi membosankan. Eh, sampai di mana tadi? GUe kok jadi melantur sih....)
Oh ya, barusan gue naik bus jurusan kp.melayu-tanah Abang. Kopaja 502. Dan ketika gue lewat jalan diponegoro....
Dim, sekarang jalan itu sudah nggak becek lagi. Sudah kembali rapi dengan timbunan tanah coklat kering. Tapi ada satu hal yang mengganggu gue. DI atas ruas tengah jalan Diponegoro itu kini tak ada lagi rumput jepang, jadi nggak ada lagi warna hijau di sela warna abu-abu batu jalan yang dilapisi aspal. Mungkin rumputnya belum ditanam, mungkin yah... Tapi yang jelas, di atas ruas tanah itu sekarang seperti diselimuti warna merah yang kerap. Kerap maksudnya agak lebat, meski nggak rimbun benar.
Tahu nggak warna merah dari apa?
iTu mawar, Dim!
Harusnya jadi indah, karena sepertinya semua orang pasti suka mawar. Dan logika itu pula yang mungkin di pake penata taman di jalan itu. Tapi gue nggak habis pikir. Bagaimana mungkin akan tampak indah, bila pohon mawarnya kecil-kecil dan ditanam serampangan terserak tanpa aturan. Seolah ditaroh begitu saja. Nggak ada penataan. Nggak ada pengelompokan. Kayak ditabur begitu saja Dim!
Bagi gue mawar-mawar itu menimbulkan suatu perasaan aneh yang ganjil. Perasaan yang nggak bilang itu pemandangan adalah indah, meski bunga-bunga itu sebenarnya juga tampak cantik disela warna merahnya. Perasaan yang aneh saja. Karena meski cantik, mawar-mawar itu jadi terlihat aneh. Terlalu kecil untuk menghiasi jalan yang besar. Terlalu tanggung untuk menjadi tanaman penghias. Terlalu rapuh untuk bisa menahan debu dan kerontang jalan dari dua ruas di mana ditengah-tengahnya mereka di tanam.
Aneh aja dim!
Setidaknya bagi gue itu semua terasa aneh!
Apa memang gue yang aneh? Apa hari ini akan menjadi hari yang aneh bagi gue? Nggak tahulah...
Oh ya,
gue pake baju hitam-hitam. Ntar sore jam 6 mau nonton House of Angel. Film dari Swiss, kalau nggak salah. Ada festival Film Eropa di jakarta Dim.
Gitu ajah cerita tentang mawar aneh gue.
Salam,
ucu
(bulan puasa, tahun 2003)
Post Title
→Dim, ini tentang mawar-mawar aneh!
Post URL
→https://gallerygirlss.blogspot.com/2004/09/dim-ini-tentang-mawar-mawar-aneh.html
Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls