Ke Bogor, Cirebon, Yogya dan Malang…
Kami Berdoa Semoga Kami Tak Bernasib Malang
PROLOG:
Berhasil mendapat bantuan untuk mentransfer PERTARUHAN yang semula semua gambar diambil dengan kamera digital untuk diubah ke format film. Antologi film dokumenter ini pun melakukan roadshow. Dari 10 kota (ditambah belakangan: bali—hingga jumlahnya jadi 11), inilah secara singkat beberapa note personal saya dibalik tour or traveling film ini.
____________________________
Hujan tak hadir, berharap bintang pun datang, percuma. Ini tour yang semua acaranya menjauhkan siang dan malam. Segala penayangan terjadi di pagi hari. 21cineplex tak mau rugi.
* B O G O R
16 Maret 2009
kota hujan ini mengelabui. Pagi terasa lambat dan sepertinya orang agak susah bangun, di sana. Terlambat. Sedikit agak telat karena menunggu mengalirnya penonton, bangku studio tak semua penuh ketika PERTARUHAN diputar di 21 ekalokasari bogor pagi itu. Sekitar 70% saja bangku di studio itu terduduki…
Tak ada yang begitu istimewa dengan proses diskusi. Kebanyakan orang tua atau pinisepuh dan pejabat nggak penting yang berkomentar. Tak ada pertanyaan, semua hanya pernyataan-pernyataan betapa mereka senang, berterimakasih karena filmnya bagus, tidak mainstream dan menginpirasi serta bla bla bla lainnya yang tak memberi banyak masukan. Khas banget terjadi di setiap penayangan. Alhamduliah, rekomendasi terbaik datang dari para aktifis perempuan senior, mereka menuntut para pejabat untuk bukan hanya menonton film ini, tapi juga mengaplikasikannya dalam kebijakan-kebijakan birokrasi.
Acara diskusi harus berkhir Jam 12.00, 15 menit sebelum jam tayang film komersil di 21 dimulai. Pihak pengelola 21 meminta waktu 15 menit untuk membersihkan studio dan cek-cek gambar untuk jam show selanjutnya.
Jadi…
Ya, begitulah!
Yang istimewa justru terjadi ketika waktu makan siang datang. Pertempuran dimulai. Produser kami, teh Nia, berjuang. Pelajaran lain tentang ke-ngototan yang worth it dilakukan. Kafe Dedaun di pusat kebun raya bogor yang awalnya tertutup untuk tamu karena telah dibooking sebuah perusahaan, akhirnya membuka pintu. Dengan gembira, kami makan, ketawa, diskusi, dan menyenangkan mata dengan hijau yang warna-warna.
Musim buah belum tiba. Pohon-pohon di kebun raya belum lagi berbunga. Tak ada bau lebah. Hanya tanah basah menempel di sepatu. Coklat dan gembur. Memekarkan benih-benih terkubur.
Post Title
→Bogor *TOUR part-1
Post URL
→https://gallerygirlss.blogspot.com/2009/05/bogor-tour-part-1.html
Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls