Powered by Blogger.

Catatan Tentang Piknik Yang Tak Menyenangkan II


    Lelaki itu membeli sebotol Chivas, memasukkan roti garlic panjang ke dalam keranjang, tiga butir apel Fuji, setengah kilogram anggur hijau berwarna segar dan empat butir telur rebus beserta dua bongkah besar kentang bakar. Bermaksud untuk membuat kejutan, di bawah Tupperware kentang bakar, diam-diam si lelaki menyelimuti sebuah puisi dan hendak membacakannya di depan sang kekasih, nanti.

    Volkswagen Beetle mungil warna biru berlari kencang di jalan. Matahari hangat sedang. Jim Morrison terdengar melengking menyanyikan bait “C’mon baby light my fire…” yang diikuti berkali-kali oleh si lelaki. Seperti biasa, Rosa hanya tersenyum diam-diam sambil menikmati angin yang menggulung anak rambut di dahinya. Kaca mata minusnya yang bertangkai hitam kali itu tak tampak seperti batang tebu di mata si lelaki. Kekasihnya itu tengah sibuk dengan jalanan yang kadang melebar kadang menyempit, sesekali terdengar bunyi rem yang mendecit.

    Beberapa waktu kemudian, mereka sampai di tempat tujuan.

    Yang dilihat pertama kali oleh Rosa di taman itu adalah langit yang agak gelap, empat pasang bebek hitam yang sedang berenang di danau, pohon cengkih yang dengan mustahilnya dibiarkan tumbuh di tengah lapangan oleh si pengelola, dan deretan warung makan franchise yang membuatnya tak lagi merasa tengah berada di sebuah taman.

    “Yuhuuuu… Kita sampai!”

    Saat si lelaki dengan ceria berkata demikian, kepala Rosa membayangkan Central Park, lalu terbang ke Hyde Park dan kemudian berubah menjadi… Aduh, setidaknya yang namanya taman ya seperti Kebun Raya Bogor lah! Gerutunya, lagi-lagi, diam-diam.

    Lelaki itu ingin membawa Rosa ke sebuah tempat yang akan membawa mereka lebih dekat dengan langit. Mengamati pucuk-pucuk pohon sambil berjalan berdempetan mengakali rumput-rumput liar yang tumbuh mengganggu kaki para pengunjung di jalan setapak. Maka tak ayal tempat yang agak menepi dekat hutan itulah yang dijadikan pilihannya. Sedang Rosa semalaman telah berkhayal akan piknik menyenangkan berduaan di hamparan rumput hijau terpotong rapi yang bergelimang cahaya. Makan siang a la de la carte, minum Chivas Regal ditingkahi suara hening alam, dan kekasihnya yang agresif itu akan mencuri sedikit cium dari bibirnya saat mereka tiduran setelah kenyang makan siang. Tapi di tempat ini!? Rosa menghembuskan nafas panjang.

    Karena si lelaki telah bersama Rosa selama lebih dari dua tahun, dan itu artinya adalah sebuah hubungan yang lumayan cukup lama, si lelaki bisa tahu bahkan saat kancing di ujung bawah baju Rosa, tak sama warnanya. Perubahan sekecil apapun yang terjadi dengan kekasihnya, bisa dia endus dengan mudah...

Post Title

Catatan Tentang Piknik Yang Tak Menyenangkan II


Post URL

https://gallerygirlss.blogspot.com/2007/09/catatan-tentang-piknik-yang-tak_21.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls
Cpx24.com CPM Program

Popular Posts

My Blog List

Blog Archive

Total Pageviews