Aku menjelma resah yang coklat
Kupu-kupu berterbangan dari jantungku
menjadi matahari tua yang sinarnya malam
Tak sepatah katapun keluar dari mulutmu
Apakah itu yang kau kulum di sana?
Adakah setia yang dingin mencairkan lidahmu
hingga kalimat yang menjelma antara kita malam itu adalah sunyi. Bisu. Kelu.
Padahal sejak pertama melihatmu
kutahu kau tak mirip siapa-siapa...
Apakah kau mengendusnya?
Aku jatuh cinta pada jemarimu yang kasat mata.
Tak perlu kau bakar senar itu dengan jarimu yang tak kunjung melepuh.
Senyummu, rayuan yang tak mungkin dilewatkan
Dan saat rambutmu jatuh di kening,
udara berbau jeruk membuat lingkaran di sekelilingku.
Menjelma balon gas udara yang siap menerbangkanku entah kemana.
Kemana? Kau ingin kita kemana?
Malam ini,
Aku cuma mau mendengar petikan gitarmu.***
Aksara, 22 Februari 2006
Sessi akhir malam launching antologi cerpen GLBT
Kupu-kupu berterbangan dari jantungku
menjadi matahari tua yang sinarnya malam
Tak sepatah katapun keluar dari mulutmu
Apakah itu yang kau kulum di sana?
Adakah setia yang dingin mencairkan lidahmu
hingga kalimat yang menjelma antara kita malam itu adalah sunyi. Bisu. Kelu.
Padahal sejak pertama melihatmu
kutahu kau tak mirip siapa-siapa...
Apakah kau mengendusnya?
Aku jatuh cinta pada jemarimu yang kasat mata.
Tak perlu kau bakar senar itu dengan jarimu yang tak kunjung melepuh.
Senyummu, rayuan yang tak mungkin dilewatkan
Dan saat rambutmu jatuh di kening,
udara berbau jeruk membuat lingkaran di sekelilingku.
Menjelma balon gas udara yang siap menerbangkanku entah kemana.
Kemana? Kau ingin kita kemana?
Malam ini,
Aku cuma mau mendengar petikan gitarmu.***
Aksara, 22 Februari 2006
Sessi akhir malam launching antologi cerpen GLBT
Post Title
→: Kepada Seorang Pemetik Gitar
Post URL
→https://gallerygirlss.blogspot.com/2006/02/kepada-seorang-pemetik-gitar.html
Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls