Kupikir cinta itu adalah hal yang sama irasionalnya dengan sihir.
Kelinci muncul dari topi, manusia hilang waktu masuk kotak gergaji
Namun dari manakah cinta dan kelinci muncul?
Ke manakah manusia kotak gergaji dan cinta pergi?
Dan tentu saja kita nggak bodoh.
Bila sihir pun ada trik-nya, kenapa hal yang sama nggak berlaku buat cinta?
Kalau memang ada cinta,
Pasti dan tentulah cinta itu bukan hanya ada saat hal-hal ajaib terjadi.
Cinta juga akan tetap ada
Meski banyak hal-hal buruk muncul di tengah perjalanan
Cinta akan menemukan jalannya
Cinta akan menemukan cara pemecahannya.
Dan bila benar itu cinta,
Ia tak akan datang dan pergi kapan-kapan dan seenaknya.
Cinta akan tinggal.
Bahkan,
Andai,
Kalau pun...
Ya,
Meskipun peristiwa ketika cinta terjadi, sudah berlalu sekalipun,
Cinta akan tinggal, bila ia memang ada.
Namun adakah itu cinta yang tinggal saat kita berciuman?
Tak lebih dari satu menit, memang.
Tapi benarkah ada yang tinggal?
Yang kutahu,
Ada buah apel di ujung pelangi
Dan kita pernah ingin mencari ujung busur warna-warni itu, dulu
Bukan untuk tinggal di sana,
Tapi untuk mencuri satu warnanya saja
Membawanya turun ke bumi
Dan membaginya menjadi dua.
Ujung yang satu buatku
Ujung lainnya kau bawa untuk menjadi penunjuk arahmu
Bila suatu saat kita berjauhan
Aku atau pun kau bisa tetap saling tahu kabar
Dan meskipun kita kesepian
Kita tahu, bahwa aku ataupun kau tak pernah benar-benar sendirian.
Ya, aku tahu.
Kita telah benara-benar naik kelas, sekarang…
(bawah pohon mangga, banyak setan jahatnya, tahu! ;p)
Kelinci muncul dari topi, manusia hilang waktu masuk kotak gergaji
Namun dari manakah cinta dan kelinci muncul?
Ke manakah manusia kotak gergaji dan cinta pergi?
Dan tentu saja kita nggak bodoh.
Bila sihir pun ada trik-nya, kenapa hal yang sama nggak berlaku buat cinta?
Kalau memang ada cinta,
Pasti dan tentulah cinta itu bukan hanya ada saat hal-hal ajaib terjadi.
Cinta juga akan tetap ada
Meski banyak hal-hal buruk muncul di tengah perjalanan
Cinta akan menemukan jalannya
Cinta akan menemukan cara pemecahannya.
Dan bila benar itu cinta,
Ia tak akan datang dan pergi kapan-kapan dan seenaknya.
Cinta akan tinggal.
Bahkan,
Andai,
Kalau pun...
Ya,
Meskipun peristiwa ketika cinta terjadi, sudah berlalu sekalipun,
Cinta akan tinggal, bila ia memang ada.
Namun adakah itu cinta yang tinggal saat kita berciuman?
Tak lebih dari satu menit, memang.
Tapi benarkah ada yang tinggal?
Yang kutahu,
Ada buah apel di ujung pelangi
Dan kita pernah ingin mencari ujung busur warna-warni itu, dulu
Bukan untuk tinggal di sana,
Tapi untuk mencuri satu warnanya saja
Membawanya turun ke bumi
Dan membaginya menjadi dua.
Ujung yang satu buatku
Ujung lainnya kau bawa untuk menjadi penunjuk arahmu
Bila suatu saat kita berjauhan
Aku atau pun kau bisa tetap saling tahu kabar
Dan meskipun kita kesepian
Kita tahu, bahwa aku ataupun kau tak pernah benar-benar sendirian.
Ya, aku tahu.
Kita telah benara-benar naik kelas, sekarang…
(bawah pohon mangga, banyak setan jahatnya, tahu! ;p)
Post Title
→Still... (jejak itu/naik kelas)
Post URL
→https://gallerygirlss.blogspot.com/2006/02/still-jejak-itunaik-kelas.html
Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls