aku melihat mereka bercengkrama. membagi kotak-kotak pada kawan. menorehkan prestasi atas selera mereka sendiri. yang salah mungkin adalah ayat di awan-awan. kenapa ada cemburu di sini?
tak segala hal bisa diraih. setiap hari mengikuti jejak angin dan mencari bekas langkahnya pada tubuh yang tertapis. aku mau ibu. ibuku paus abu-abu. aku mau kawan, melebihi kebutuhanku akan kekasih. dan kekasihku adalah nila berekor panjang dengan mulut yang rakus. ujung bibirnya seperti silet, mengoyak-ngoyak tiap jejarak yang semakin putih jauh dan mengabur.