Powered by Blogger.

SUREALIS IV (Kuda Lumping)


    Sabtu sore di antara festival jalan kemang yang sesak,surealis IV muncul mendadak.Ini benar-benar membuat gue mau nangis, tertawa sekaligus frustasi berat.Kenapa sih Jakarta selalu bikin gue depress, sedih serta getir dalam celsius yang kadang terasa terlalu tinggi?!

    Pengen mampus aja deh rasanya ngelihat semua pemandangan itu. Terlalu indonesia.Terlalu perkara dunia ketiga.Terlalu penuh dengan dramatika kemiskinan dan usaha untuk tetap bertahan di tengah hidup yang menyebalkan, nggak adil dan timpang.

    Gue ngapus airmata gue pelan, dan diam-diam terus menyaksikan aksi mereka dari kejauhan.

    Keluarga pemain kuda Lumping. Ayah usia kira-kira 45-an, Ibu umur belum 40-an. 4 orang anak lelaki: umur 14, Umur 10, umur 8. 1 orang anak perempuan kira-kira umur 4 tahun. Musik reog ala kuda lumpingan terpasang keras mengganggu telinga orang yang lalu lalang di jalanan. Suara pecut kencang menari-nari di udara menyambar telinga. Api dari dua bola-bola menyala, menyembur, masuk dan keluar dari dan ke dalam mulut si Bapak pemain kuda lumping. Anak perempuan balita dililiti tali-tali, dimasukkan ke dalam tenda hitam. Seperti pocongan yang nggak mungkin bisa lepas dari jerat api neraka. Setelah beberapa aksi, Si Ibu dan anak lelaki berumur 8 tahun mengedarkan wadah dari anyaman plastik, menyodorkannya kepada orang yang menonton atau lalu lalang. Recehan serta ribuan, perlahan mengisi wadah plastik itu setelah dikelilingkan.

    Shit!!!!


    Kenapa hidup terlihat begitu berat? Mengapa orang mau bertahan untuk hidup yang demikian tak memberikan harapan? Mengapa gue duduk dari meja kafe sambil menikmati ice lemon tea dan baru saja makan junk-food cepat saji mc donald sialan, sementara mereka--orang-orang kuda lumping tampak jungkir balik pasang badan cuma untuk bisa makan?

    Ah, apakah gue terlalu melankolis dan sentimentil?


    Sementara gue berpikir demikian, es terus mencair dalam gelas ice lemon tea, menjejakkan totol-totol embun yang banyak sekali. Dan keluarga kuda lumping itu...

    Pagelaran mereka telah usai. Dengan cepat mereka mengepaki peralatan, berjalan kembali menyusuri jalanan festival, menyonsong sore Jakarta yang makin menyenja.

    Kemiskinan sama seperti iblis.
    Tak pernah mati dan selalu memiliki nyawa untuk bisa kembali.
    Sialan!!!


    ***kenapa gue nangis lagi? airmata lo nggak ngerubah apapun, ucu agustin...***

Post Title

SUREALIS IV (Kuda Lumping)


Post URL

https://gallerygirlss.blogspot.com/2006/08/surealis-iv-kuda-lumping.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls
Cpx24.com CPM Program

Popular Posts

My Blog List

Blog Archive

Total Pageviews