Powered by Blogger.

kembali ke Bumi



    Kembali ke bumi, dia adalah apel terlarang; ayah dari dua anak, suami dari seorang istri, kakak dari 5 adik yang semuanya laki-laki, orang yang aku penuhi dengan hasrat terlarang. Tapi di gedung itu…, 500 meter dari tempat sekarang aku menyantap makan malam dengan seseorang, di dunia yang senyata biluran cat di kanvas seorang pelukis, dia hanya manusia sewaan yang haus akan uang; pekerja perusahaan. Aku tak mau kembali ke bumi. Aku tak mau kembali ke bumi. Dalam pelukannya, berkali telah kubilang “Aku tak mau kembali ke bumi”.

    “Tapi kemana kita akan pulang? Kalau hari senin datang, kita tetap harus pulang, kan? Kita pasti akan pulang ke bumi”

    “Tidak, kita akan pulang ke Laputa” Ucapanku tak menghapus jejak senyum menggodanya.



    “Wah, dimana lagi itu?” Dia menjawil pipiku sebentar lalu kembali pada pekerjaan yang baru dimulainya: satu persatu pakaiannya ia masukkan ke dalam koper.

    “Di film animasi bikinan Hayao Miyazaki!”, aku tertawa, merangkulnya dengan manja. Senyum menggodanya susut, seketika.



    Reaksi itu sama sekali tak kuharap terjadi. Jadi, kubikin saja keadaan seolah semakin penuh canda dan kacau, “Kita akan pulang ke Laputa atau Castle in The Sky, bermain peran dan karakter bersama Shita dan Pazu dua tokoh yang dicipta Miyazaki dalam scene-scene filmnya. Dan bila kamu percaya kalau kastil di langit itu ada, maka ia akan ada bagi kita. Kamu percaya kan?”
    Dia diam

    “Oke, diammu artinya iya! Baiklah!” aku bertepuk tangan sekali, keceriaan yang berespon setengah “Hari senin 12 jam lagi, kita tidak akan pulang ke bumi! Tapi bersama; aku dan kamu akan pulang ke Laputa. Ya? Ya?”.

    Ada sesuatu yang bisa kurasakan sebagai firasat mula, saat itu. Tapi aku tak bisa mengacaukan apa yang sudah kumulai. Aku mulai masuk ke daerah yang sensitif baginya dengan caraku yang suka pura-pura bermain-main yang tak memancing permainan. Aku tahu itu; dia sangat tahu hal itu. Tapi aku juga ingin dia tahu kalau bila aku telah bersamanya, aku tak mau kembali ke bumi. Aku tak ingin kembali ke dunia nyata. Aku cuma mau sama dia. Kenapa hal begitu saja sulit untuk dipahaminya?

    Dia terus memasukkan benda-benda kami ke dalam kopernya.





    ***

    Itulah hari terakhir aku melihatnya. Hari terakhir aku mendengar suaranya.

    Dia tak berkata kalau aku kebanyakan nonton film atau mengalami delusi, atau menertawakan sikapku sebagai sikap kekanakan yang tak bernalar. Dia orang yang cukup berhati dan selalu memandang sifat-sifat yang aku sebutkan di atas sebagai sifat unik dan manis yang seiringusia dan kesibukan di tempat kerja, perlahan tertelan hilang dan lenyap darinya seperti kijang emas terhisap lumpur hidup di sahara. kutahu, dia tak pernah sudi menyinggung perasaanku.

    Sore di bungalow menghadap matahari terbenam, 4 bulan 16 hari yang lalu, lelaki terlarang itu hanya mengunci mulutnya sambil terus melakukan packing. Memasukkan satu persatu pakaian dan peralatan liburan kami ke dalam koper mungil. Tak ada cium pipi lagi. Tak ada gaya kocak khas miliknya yang teruar mencandaiku lagi.

    Apakah manusia perlu berlaku seperti itu bila hendak turun ke bumi?



    Aku tak mau kembali ke bumi

Post Title

kembali ke Bumi


Post URL

https://gallerygirlss.blogspot.com/2011/02/kembali-ke-bumi.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls
Cpx24.com CPM Program

Popular Posts

My Blog List

Blog Archive

Total Pageviews