Saat ini saya lagi terkaing-kaing sama EDWARD CULLEN. Meski tahu kami berbeda ras, tapi adalah cinta yang menguatkan dan buta untuk semua perbedaan tersebut. Di bawah ini adalah tulisan, yang diambil dari blog-nya para editor Gramedia Pustaka Utama. Bagi saya sih, menarik juga ceritanya. Sebab karena mereka-lah, EDWARD CULLEN ada di Indonesia.
:p
____________________________________
Kenapa GPU Menerbitkan Twilight?
Hm, itu pertanyaan yang punya jawaban menarik.
Saya mau buka cerita sedikit nih tentang proses pengambilan keputusan GPU menerbitkan Twilight-Stephenie Meyer. Selama hampir sembilan tahun saya bekerja di GPU, Twilight adalah buku yang setahu saya diambil rights-nya berdasarkan dorongan hati dan emosi. Kenapa? Novel ini diambil rights-nya semata-mata karena editor-editor yang membacanya “jatuh cinta” pada Edward.
Dua editor GPU membacanya pada saat yang nyaris bersamaan, dan belum selesai buku itu dibaca, keduanya langsung memutuskan untuk mengambil hak terjemahan buku ini dengan alasan, “Ya ampunnnn, buku ini keren banget. Nggak tahan gue sama Edward-nya. Aduhhhh.... Romantis bangeeeet.” (yeah, yeah, kami semua jadi lembek seperti tahu dan berubah jadi abege lagi bila membahas Twilight, dan yeah saya salah satu editor itu.)
Setelah buku ini diambil rights-nya, dari editor, buku ini berpindah ke tangan sekretaris dan marketing, dan semuanya kelepek-kelepek kelenger pada kisah cinta Edward dan Bella. Tidak kurang dari tiga bulan sejak buku ini “diributkan” di kantor, sebagian besar perempuan berusia 25-45 tahun di kantor telah membacanya, bahkan pernah menjadi bahan obrolan di rapat redaksi. (Cowok-cowok itu nggak ngerti kenapa cewek-cewek di kantor seperti kalap setiap kali bicara soal Twilight). Mata kami berbinar dan kata-kata seperti, “Uhhh”, “Ahhh” mengiringi penggambaran sosok Edward.
Sewaktu GPU mengambil hak terjemahan novel ini pada pertengahan tahun 2007, Twilight ini merupakan novel yang “tidak dilirik” oleh penerbit-penerbit lain di Indonesia, (untunglah :p). Padahal buku ini sebenarnya bukan buku baru. Twilight pertama kali terbit tahun 2005 dan menjadi fenomenal mulai akhir tahun 2007 ketika jutaan pembaca menanti-nantikan lanjutan buku ketiganya, Eclipse. Gejala ledakan Twilight ini sebenarnya sudah terasa pada Frankfurt Book Fair 2007, walaupun ketika itu tampilan buku fiksi yang meraksasa adalah Golden Compass-nya Philip Pullman. Baru pada awal tahun 2008, serbuan demam Twilight meledak dan menyebar ke seluruh dunia, terutama ketika berita tentang filmnya makin menghebohkan. Dan tidak ketinggalan pula di Indonesia yang terjangkit demam Edward ketika Twilight diterbitkan dalam bahasa Indonesia pada Februari 2008.
Demam novel ini tidak cuma menjangkiti remaja dan dibahas dalam majalah-majalah ABG, berbagai majalah wanita dewasa tidak ketinggalan mengulas habis Twilight ini. Tidak hanya anak-anak ABG yang jadi penggila seri ini, tapi wanita dewasa, ibu-ibu, bahkan Barack Obama juga membacanya.
Kini selama tahun 2008, oplah cetak Twilight sudah hampir mencapai angka 50.000 eksemplar, dan hampir sebulan sekali cetak ulang. New Moon (Dua Cinta) sudah mencapai oplah 35.000 eksemplar. Bahkan cetakan pertama buku ketiganya, Eclipse (Gerhana) langsung dicetak sebanyak 12.000 eksemplar pada cetakan pertamanya untuk memenuhi permintaan toko buku, dan kini sudah memasuki cetakan keempat. Diprediksi pada tahun 2009, Twilight Saga ini masih akan menguasai toko buku Indonesia dengan terbitnya Breaking Dawn. Angka yang lumayan kan, berdasarkan keputusan impulsif yang cewek banget?
(Disebarkan oleh Hetih. Desember 2008)
Post Title
→TWILIGHT, Oh Edward.... (*love you, my cool vampire)
Post URL
→https://gallerygirlss.blogspot.com/2008/12/twilight-oh-edward-love-you-my-cool.html
Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls