Powered by Blogger.

Sedih Itu Menyambar Lagi,

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    Selalu begitu.

    Awalnya bisa tertawa,

    Lalu setelahnya sedih itu menyambar lagi. Dalam.

    Dia menelpon,

    Dan semuanya menimbulkan tsunami yang awarasa.



    Nggak tahu deh kalau gini.

    Datang nggak yah?



    Hanya takut jadi ‘aneh’ di acara itu, nanti.

    Anyway, semoga dia bahagia





    (Oh dear ucu, he'll always feel happy with or wothout your sweetest pray.

    Just take care of u. Be in sorrow, but don't take a long time, there)







Post Title

Sedih Itu Menyambar Lagi,


Post URL

https://gallerygirlss.blogspot.com/2004/12/sedih-itu-menyambar-lagi.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Bag.3: Senyum & John (Ini Tentang 3 Hal: Kecewa, Sedih dan Sebuah Senyum di Penghujung Siang)

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    3. Senyum & John...



    Awalnya adalah sebuah sms:

    "Undangan untuk warga jakarta: DOA untuk korban bencana Tsunami. Rabu, 29/12/04 jam 19 di Bund.HI. Bawa lilin. Tolong bantu sebarkan. koalisi masyarakat sipil untuk korban. Riris."



    Dan tak lama kemudian telpon gue berdering.

    Panggilan dari seseorang. Nama itu nampak di display HP nokia gue. "Is it true?"

    Gue pandang-pandangan sama amitri. Beberapa waktu sebelumnya kita baru ngomongin oscar yang "ada sesuatu" dengan amitri dan sebuah pernyataannya di koran tempo edisi minggu. Tapi ini bukan telpon dari oscar, tentu. Bukan. Ini sebuah telp dari nama lain yang belakangan kerap bikin gue norak dan senyum-senyum sendiri.



    "Hay john, Hallow!"

    Dan sebuah suara di seberang sana langusng memberondong gue dengan pertanyaan, "Jadi lu akan ke Bundaran HI nanti malam?" Tanyanya. Dengan suara seperti biasa, lembut.

    Gue bilang, "Kayaknya iya, dikau?"

    Dan tawa itu pecah dari ujung telepon, "Gue sih kalau do'a gak perlu jauh-jauh lah yah. Cukup di rumah aja. Bikin macet jalan," begitu katanya. Jelas gue harus tertawa juga dong. Semua yang dia bilang sama dengan apa yang selalu gue pikirkan tentang ambiguitas sebuah demonstrasi atau cara kita menyatakan suatu sikap: haruskah diperlihatkan? Cukupkah hanya menitik-beratkan pada hal yang berkenaan dengan value-nya saja? Toh sama kan? Yang penting kita berdoa? Di mana pun itu...



    Hhhm...

    Kali itu meski mulut gue bilang, "Gue setuju John, sama dikau," tapi kepala gue bilang: bila dari caranya saja sudah beda, jelas tujuan dan hasilnya juga akan beda.

    Tentu semua cuma cara. Tentu semua punya nilai. Tentang cara apa yang nilainya lebih tinggi, itu tergantung siapa yang menilai. Yang jelas, ini bukan sebuah tes ujian semester sehingga nilai hasil sksnya akan dijadikan acuan tentang siapa yang lebih benar dengan caranya menyatakan sesuatu yang dipilihnya. Tidak. Dan yang lebih jelas lagi, saat itu sebagai tambahan gue bilang ke John, "Hehehe, gue kan kirim sms itu cuma buat cari perhatian dikau aja, John." Dan lagi-lagi kita berdua tertawa.



    John. Brother John.

    Hhm...



    everybody knows that John is a gay! No need to argue.

    Tapi kalau gue pernah terpukau beberapa kejap sama dia dan agak-agak cari tahu tentang dia di webnya atau di google, gak apa-apa juga kan? Termasuk sms-in dia hal-hal gak perlu atau hal-hal yang gue pikir, dia juga gak akan tertarik untuk balas. Ha ha ha... hak gue dong. Asal gue gak ganggu dia, tentu saja (ih norak deh, ucu agustin... hahaha)



    Gue tahu semua orang pasti akan suka kalau tahu ada seseorang yang menyukainya. Ini nggak berhubungan dengan artist syndrome, or whatever yang berkenaan dengan popularity addict. Tapi memang logika standar saja. Bila ada seseorang yang suka kita, maka nikmatilah saja, selama itu tak merugikan. Berpikir terlalu serius tentang hal-hal yang tak harus dipikirkan serius (terlebih bila kita nggak suka orangnya, gitu), cuma bikin bete aja. Ngapain diri dibikin bete? Mendingan ambil yang happynya saja. Nikmati dan berbahagialah karena masih ada yang suka sama kita. Hehehe, iya nggak? Itu tandanya kita masih laku. Itu adalah sebuah warning dari Tuhan kalau kita ternyata masih punya pesona. jangan sedih. Never frown, because you never know who is falling in love with your smile. To the world you may be one person, but to one person you may be the world. Hehehe...



    Tapi sebenarnya ya gak gitu-gitu amat siy gue ke John. Gue tipe orang yang penasaran tentang sesuatu dan mengapa sesuatu bisa begitu. Dalam beberapa kejap, John pernah berhasil memukau gue, dan gue penasaran tentang sesuatu apa yang dibalik dia yang berhasil memukau gue (gue sering melihat dia berkelebat di acara-acara budaya dan seni di penjuru jakarta, meski gak saling kenal kita pernah bertemu beberapa kali, dan sebelumnya gue gak tertarik sama sekali. Biasa saja). Maka ketika tiba-tiba dari yang biasa itu gue jadi terpukau alias jadi tidak biasa, ya tentu gue cari tahu sebabnya. pertama, pastinya gue cari tahu dari diri gue sendiri. Dan yang gue lakukan kemudian adalah....



    Gue telusuri belakang kepala gue dan kemudian gue terbengong karena akhirnya gue menemukan alasan phisofis versi bawah sadar gue tentang mengapa John yang gay itu, tampak indah dan kenapa menyukai dia rasanya seperti menyukai sebuah benda seni. (Hahaha, sorry dude!)



    Ini berkenaan dengan konstruksi gender di kepala gue, ternyata.



    Sebagai perempuan kerap gue merasa banyak hal yang timpang dan berlaku nggak adil bagi jenis seks yang gue dan saudara-saudara perempuan gue miliki. Perempuan selalu dijadikan second sex, second citizen dengan beberapa piranti hukum yang sengaja memang dibikin buat mendiskreditkan kita, para perempuan. Banyak! banyak banget! Dan itu masih berlaku sampe sekarang. Entah berkenaan dengan hal yang sifatnya sosial, ketenagakerjaan, politik, mau kultur.



    Dalam budaya patrilinear yang dianut bangsa kita, perempuan jarang tidak menjadi barang, “property”. kayak lu punya lemari aja, maka gue kerap melihat kalau perempuan sering dianggap tidak memiliki hak dalam apapun (sorry kalau ini terdengarnya agak klise dan termehek-mehek. tapi kalau lu mau jalan ke desa atau lihat di beberapa wilayah pedalaman di mana teman-teman aktivis perempuan bekerja, itulah yang masih terjadi!). Perempuan itu sering dianggap sebagai benda yang bisa diwariskan. Setelah menjadi kanak yang adalah milik bapaknya, perempuan lantas menjadi milik suaminya, lalu menjadi milik anak-anaknya. Dulu gue pernah berpikir, cuma ketika mati saja barangkali, perempuan baru benar-benar bisa menjadi dirinya. Namun pikiran itu langusng terbantah pas gue baca mitologi Yunani. Konon katanya, sejak dilahirkan, perempuan sudah mendapat kutuk Dewi Artemis, seluruh hidupnya adalah melulu untuk mengorbankan dirinya (OOh Shit!! What the fuck!), dan dari situlah gue menafsir ulang pendapat gue tentang perempuan yang baru mendapat kemerdekaannya setelah mati. Tentu ini dikonjungsikan dengan beberapa bacaan gue tentang ayat-ayat yang ada di kitab suci, tentang bidadari dan surga. Ah..., bahkan ketika mati pun perempuan tidak pernah menjadi miliknya sendiri, tetapi menjadi milik Tuhan, dia dikutuk menjadi bidadari penghias surga, pemenuh kebutuhan nafsu pria.



    Tapi John dan jenisnya (kaum gay) pasti gak butuh perempuan. Mereka dalam kehidupannya, pasti melulu hanya mendambakan lelaki kan? Bahkan dari sejak dilahirkan, orang-orang semacam dia itu dengan sendirinya telah indah. Karena tidak digariskan untuk membawa takdir yang kelak bersentuhan dengan perempuan. Gue pikir, Setidaknya sebuah tali/lingkar kekerasan yang biasa ada atau dilakukan satu jenis seks terhadap jenis seks lainnya telah ditinggalkan atau secara illahiah, dihilangkan dari jenis seks ini. Jenis kelamin yang secara ajaib, justru mencintai orang-orang dari jenis kelaminnya sendiri. terdengar agak narsist memang (gue sih demen ya orang-orang narsist, gue juga narsist, psycho malah ;). Tapi sungguhh, bagi gue justru terberkahilah kalian!! terberkatilah kaum gay! Halleluyah! Maha suci Allah... how beautiful you are...



    Dan bahkan sampai saat setelah mati sekalipun. Lelaki-lelaki dengan preferensy seksual seperti John, bahkan tidak akan pernah menjadi konsumen dari para bidadari yang nota bene adalah konon dibuat tuhan dari perempuan (ini bila surga ada lho...).

    Itulah pointnya, sampai kapanpun, kalian tak akan pernah menjahati perempuan.

    If I were man, I'll be a gay! :)



    So, jelas saja...

    Di sebuah dunia yang secara konspriratif tidak berpihak pada perempuan, bagi gue, Lelaki-lelaki gay (terutama yang kayak John ini. Gue nggak tahu dia, dan nggakpenting juga tahu dia) adalah suatu keindahan tersendiri. Suatu fakta yang memukau.



    Bagi gue, Jatuh cinta itu ternyata urusan kepala. Bukan masalah hati. Entah kenapa selama ini gue selalu jatuh cinta pada bayangan-bayangan di kepala. Bukan pada fisik, bukan pada kenyataan seseorang itu apa. I’m always fall in love with a beautiful mind. With a beautiful thing. Dan kepala gue bilang, John is one of that beauty, one of those beautiful things.



    Hehehe, tentu saja gue nggak ingin membuat John yang gue hormati jadi jijik karena sudah tahu keadaannya kayak gitu, tapi kok masih ada perempuan aneh yang suka sama dia. hahaha. Tentu saja gue nggak mau do'i berpikir begitu. Dan gue memang tidak begitu.



    Gue suka kisah jatuh cinta yang terjadi di dunia mereka para gay (tentu yang penuh lika-liku dan perjuangan dan yang tidak gampangan dan murahan asal ganti pasangan kayak ganti pakaian. everybody suck with that stories!!).



    Gue suka mendengar semua kisah perjuangan para gay untuk mendapat hak yang sama dengan manusia berjenis seks hetero.



    Ini seperti mengingatkan gue akan perjuangan kaum perempuan untuk mendapatkan hak-haknya.



    Ini seperti perjuangan manusia melawan kekuasaan. Sebuah perjuangan ingatan melawan lupa.



    Sebuah perjuangan untuk memberantas kekhilafan manusia akan sebuah kenyataan,

    kalau awalnya kita semua dilahirkan sama dan setara.

    Kita semua adalah bentuk-bentuk ciptaan alam yang mempesona....



    That's why I love to smile when remember John.

    And it happened again.

    I Smile again when he phoned me.



    Aduhhh....

    :)















Post Title

Bag.3: Senyum & John (Ini Tentang 3 Hal: Kecewa, Sedih dan Sebuah Senyum di Penghujung Siang)


Post URL

https://gallerygirlss.blogspot.com/2004/12/bag3-senyum-john-ini-tentang-3-hal.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Bag. 2: Sedih & Aceh (Ini Tentang 3 Hal: Kecewa, Sedih dan Sebuah Senyum di Penghujung Siang)

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com





    2. Kesedihan & Aceh



    Setelah semalam nonton BOla dan diredam keriaan yang berakhir dengan kekecewaan, ketika bangun gue di dera sedih. Sedih itu tiba sewaktu lagi-lagi, ketika menyalakan televisi, Derita Acehlah yang gue lihat terpampang dilayar mungil tivi 14 inch gue.



    Ada yang menjerit di dalam hati. Entahkenapa rasanya hati gue sobek melihat semua yang terjadi di Aceh. Mayat yang bergelimpangan, korban yang terus bertambah, bangunan-bangunan yang roboh, jembatan patah dan kesedihan serta rasa ngeri yang meski gue nggak berada di sana, tapi bau dan ruapannya bisa tercium melalui gambaran visual di televisi, mendengung di rambatan frekuensi di radio, menggapai hati gue dan secara ajaib membuat gue dengan sendirinya menggali air di sumur kepedihan hati, mengucurkannnya melalui mata.



    Lagi-lagi gue harus menarik nafas panjang di depan kemauan alam yang begitu tak bisa diajak berkompromi. Siapa yang bisa diajak diskusi kalau sudah begini? Siapa yang harus dipersalahkan kalau sudah begini? Siapa yang harus ditanyai tentang seluruh pertanyaann ini, kalau sudah begini? Jangan kasih gue jawaban dari pertanyaan yang di atas gue lontarkan. Karena gue sendiri sudah tahu jawabnya: tak ada. Tak ada.

    Tapi semua kesedihan ini bukan gue persembahkan pada ketiadaan.

    Rasa sesak yang mengganjal dan masih terus merayap di hati gue bahkan ketika gue menuliskan ini di blog ini. Kesedihan yang lagi-lagi hanya bisa membuat gue menarik nafas panjang....



    Sebelumnya, ada hal-hal besar yang tak berkenaan langsung dengan gue tapi gue bisa merasakannya sebagai masalah gue. Hal-hal yang terkait dengan kita secara entah, tapi saat salah satu tombolnya ditekan, dampaknya nyata nian.



    Ada beberapa pengalaman sedih universal seperti itu, setidaknya dari yang gue rasakan:



    1. sewaktu Lady Diana meninggal. Ini mungkin tolol, tapi entah kenapa gue ikutan ikutan nangis sewaktu masyarakat Britania mengucurkan airmata untuk lady nya. Gue kayak orang bego yang berusaha nyari tahu kondisi mental anak-anaknya sepeninggal mommy-nya dan apa sepak terjang yang dilakukan pangeran Charles dengan Camila Parker Bowle nya. waktu sang lady dengan doddy alfayed tubuhnya ditemukan tak bernyawa, rasanya hati gue ikut-ikutan hampa. Saat penguburan diana yang disertai lagu elton john, rasanya gue hadir di Wales, berada di antara deretan rakyat inggris yang kehilangan seorang putri kerajaannya.





    2. Sewaktu Amerika menegaskan rencananya untuk menginvansi Irak.

    Gue benci bukan main sama Bush. rasanya gue ingin mematikan tivi setiap kali melihat muka dia. Gue langusng kebayang anak-anak yang bakal mati, perempuan-perempuan yang bakal kelaparan dan tubuh-tubuh yang bakal jadi mayat tapi itungan jumlahnya akan sengaja dikecohkan oleh Amerika. Perasaan benci Bush itu tentu saja tidak membuat gue jadi orang yang jahat. mendiskriminasi orang ameriak yang gue temui, nggak lah! karena yang gue tahu, orang-orang amerika yang ada di sini, yang gue temui, juga benci sama bush dan segala policy nya yang kolot. Tapi sumpah, meski gue bukan orang Irak, gue merasakan bahaya yang datang dengan cepat menuju gue saat gue lihat di tivi secara pongah Bush menegaskan niatnya.



    3. Tragedi penyanderaan di Beslan school Rusia Selatan. Ini menewaskan lebih dari 300 orang yang kebanyakannya adalah anak-anak sekolah. Dimana para sandera disuruh minum air kencingnya sendiri, diminta membunuh dan menembak setiap ada sandera yang bergerak mencurigakan. Meski sebenarnya gue geram dan marah plus ikutan sedih meski tidak ada saudara gue yang di sana, tapi jelas, gue juga berada dalam dilema. para gerilyawan atau kerap dengan sebelah mata disebut sebagai teroris Chechen itu, jelas-jelas adalah sekelompok orang yang terintimidasi sama kebijakan Vladimir Putin. Mereka menuntut merdeka dari soviet. Mereka menganggap, Putin dan sekutunya Amerika lah yang teroris dan bukan mereka. Gue inget, sebelum kejadian Beslan ini, ada kejadian yang bikin gue geram, karena ternyata ratusan korban yang terdiri dari para sandera dan gerilyawan/teroris/whatever Checehn juga mati akibat para polisi soviet yang begitu sembrono mengatasi aksi penyanderaan para teroris itu. Seperti jaman Nazi jerman, mereka begitu saja memasukkan selang-selang besar untuk menyalurkan gas beracun ke tempat penyanderaan. Tujuannya, supaya para teroris keluar dan menyerah. Al hasil, bukan hanya menyerah, tapi ratusan tubuh sudah tak bernyawa, ditemukan setalah aksi gas beracun tersebut. SHIT!!!!



    4. Peristiwa Aceh.

    ***menghela nafas*** ini gak perlu lagi gue ceritakan kayaknya.

    1600 mayat dikubur massal, tadi gambarnya gue lihat sendiri di tivi.

    What can I say but the tears?

    Being human is suck!!



    yup!

    kesedihan kerap bikin gue marah.



    kali ini gue menepuk dada gue, karena gue marah. Marah yang bermuara pada sedih yang tak dimengerti kepada siapa segala pertanyaan yang berkecamuk di kepala gue harus gue tanyakan buat mencari tahu jawabnya. ***



Post Title

Bag. 2: Sedih & Aceh (Ini Tentang 3 Hal: Kecewa, Sedih dan Sebuah Senyum di Penghujung Siang)


Post URL

https://gallerygirlss.blogspot.com/2004/12/bag-2-sedih-aceh-ini-tentang-3-hal.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Bag.1: Kecewa & Sepakbola (Ini Tentang 3 Hal: Kecewa, Sedih dan Sebuah Senyum di Penghujung Siang)

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com





    Ini Tentang 3 Hal: Kecewa, Sedih dan Sebuah senyum di Penghujung Siang



    1. Kecewa & Sepakbola (28 Desember, pukul 19.30 - 22.45)



    Gema itu rasanya masih bisa terdengar di telinga. Riuh pekik menyerukan kalimat “Indonesia” yang terpantul dari teriakan lebih dari 100.000 orang yang memenuhi stadion utama senayan Jakarta, bunyi genderang yang ditabuh tidak ritmis, serta tiupan terompet yang memekakkan telinga (Tahun baru sepertinya datang lebih dulu di Senayan). Itulah riuh dari gema teriakan para supporter Indonesia yang kerap kecewa, karena permainan tim indonesia semalam sangat tidak cantik, karena tendangan bola pemain bernomor kaos punggung 10 : Kurniawan Hendri (?) berkali-kali "nyaris" bersarang di gawang lawan tapi selalu gagal, karena indonesia semalam kalah dalam permainan bola semalam.



    Indonesia vs Malaysia.



    Ini liga Tiger Cup yang dibikin federasi bola seluruh dunia untuk kawasan asia.

    gue di sana. Bersama beberapa teman wartawan olahraga dari tempat di mana gue dulu pernah bekerja: Radio 68H.



    Ini kali kedua gue nonton bola seumur hidup gue. Dulu gue pernah ada di sana juga. Stadion utama senayan, entah di tribune sebelah mana. waktu itu tahun 1999, kayaknya. Iseng. jalan sama teman sehabis pulang kuliah dan sama sekali nggak nyangka kalau "keriuhan di tempat ramai" itu akan membekas menjadi "kegempitaan di jalan lengang" kenangan gue.



    Swear! Gue selalu inget moment itu. Gue inget, gue ada di tribune para bonek waktu itu. Sengaja. Si Juli, temen gue yang bareng ke sana bilang, "kita pilih tempat di mana orang-orang brutal duduk. kita sama arek-arek suroboyo aja. pasti aman. mereka akan melindungi kita. jangan ikut duduk di tribune orang medan." Waktu itu pertandingan liga indonesia: persebaya VS PSMS Medan. Putaran final.



    Temen-temen gue bilang, gue nekad. tapi gue bilang, "lu akan lihat atau dapet apa sih kalau lu nggak nekad? Jaman gene gitu loooooooooohhh... please, deh!" so gue tetep aja jalan ke senayan. Dan memang benar, hura-hara terjadi. Hehehe, gue kadang pikir manusia itu lucu: dikasih bahagia harus ada sarana peluapannya, di kasih kecewa juga kudu ada sarana peluapannya. Padahal jelas-jelas persebaya menang! masa bonek-bonek itu masih juga ngelemparin toko-toko di sekitar senayan? Gilaa!!! Apalagi kalau kalah! Ancur kali itu RRI! Gue inget banget, ketika PSMS medan berhasil menggolkan satu bola di Persebaya, bonek-bonek itu langsung melemparkan botol aqua yang isinya air kencing ke para pemain PSMS medan! Mereka juga ngelemparin bola api dan aduuuuuuh... bener-bener nggak bisa ditolerir deh! Mereka mencoba membobol kawat pembatas antara tribune penonton dengan lapangan bola. Dan, you know what?! mereka berhasil dan langsung tancap ngelemparin para pemain PSMS MEdan dengan batu. GILAAAAAA!!!!



    Tapi mungkin kegilaan itu yang membekas di kepala gue dan membuat gue ingin menyesapnya lagi. Ya mungkin gue berharap kegilaan yang lebih atau setidaknya sama, akan gue temui lagi tadi malam saat gue memutuskan untuk ikut nonton bola dengan teman-teman gue. Ketemu beberapa teman sewaktu liputan dulu, menyiapkan air minum sebelum masuk pintu masuk dan berjejal sampai akhirnya naik pagar karena semua orang jadi pada beringas dan tak beradab sambil saling berdesakan sikut kiri-kanan menjelang pintu masuk. Dan begonya , karcisnya masih diperiksa dengan ketat oleh polisi pula!!! (sumpeh man! ini bukan bioskop. please deh! yang bener ajah, kagak perlu diliatin satu-satu. yang penting kita punya tiket, gitu lho!) Dan Halllllow... gue ada lagi di tribune itu. menghadap lapangan besar hijau yang gemerlap dengan lampu ribuan watt, di antara kepala-kepala para penonton yang hanya tampak seperti ribuan pentul korek api berwarna hitam.



    Dan Indonesia kalah! 2-1, man! Awalnya sih pada jam pertama babak awal, Indonesia menang (mungkin begitu cara kerja kekalahan, memperlihatkan kemenangan dulu, lantas membuat para pemainnya di atas angin dan lupa cara kerja tim yang bagus)tapi lantas pada menit berikutnya di babak yang sama, Malaysia bisa menyamakan score, untuk kemudian pada putaran dua, Malaysia berhasil mengkandaskan satu bola kemenangan mereka di gawang Indonesia. 2-1.



    Teman gue sedih!

    Gue biasa aja.

    para suppertor dari jakmania, anak cileduk doyan bola (gitu yang ada di kaos oblong mereka), sampe macan jakarta dukung indonesia, dll... mereka teriak-teriak sambil ngelemparin aqua isi kencing ke polisi saking kecewanya...

    Tapi hilang!

    Semua yang kegilaan dan keberingasan yang dulu sempet terrekam di kepala gue, kini purna. Tak ada lagi. Semuanya tak sama lagi. Segala hal yang berkenaan dengan tetekbengek sepak bola itu kini terasa hambar dan biasa saja. Pasti semua kehambaran itu bukan semata hanya karena pepatah Herakleiotos yang klise itu, premis tentang bahwa kita manusia tidak akan pernah kembali mengarungi arus sungai yang sama untuk yang kedua kalinya. Bukan. Pasti segala hambar itu lebih karena sedih yang ditularkan teman gue pendoyan bola yang tak habis-habisnya menepuk dada.



    Maka gue bilang sama dia," Hilman, itu kamu pasti marah. BUkan sedih".

    Dia bilang, "Nggak Cu, sumpah gue sedih!"

    Terus gue usap punggungnya, "Hilman, kesedihan bersemayam di punggung. Kemarahan berlabuh di dada. Bila sedih, yang kamu rasakan harusnya adalah punggung yang sakit. Namun bila marah, maka akan terasa benar kalau dadamu sesak."

    Dan dia terheran menatap gue, "Masa sih?"

    Gue cuma menganggukkan kepala sambil menatap dia yakin.

    "yup! Gue pernah belajar ilmu capacitar. Dan lu marah sekarang."

    "Iya kali yah. Mungkin gue amat kecewa. Indonesia kalah euy!"



    Lalu percakapan itu berbaur dengan dengung suara para supporter yang keceewa sambil wara-wiri mengelilingi satdion yang gedenya selaihim gambreng.

    Ya! dari mulut mereka gue mendengar beberapa omelan panjang, beberapa kesedihan, beberapa penyesalan. HHHmmm........























Post Title

Bag.1: Kecewa & Sepakbola (Ini Tentang 3 Hal: Kecewa, Sedih dan Sebuah Senyum di Penghujung Siang)


Post URL

https://gallerygirlss.blogspot.com/2004/12/bag1-kecewa-sepakbola-ini-tentang-3-hal.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Jus My Imagination

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    There was a game we used to play

    We would hit the town on Friday night

    And stay in bed until Sunday

    We used to be so free

    We were living for the love we had and

    Living not for reality



    It was Just my imagination



    There was a time I used to pray

    I have always kept my faith in love

    It's the greatest thing from the man above

    The game I used to play

    I've always put my cards upon the table

    Let it never be said that I'd be unstable



    It was Just my imagination



Post Title

Jus My Imagination


Post URL

https://gallerygirlss.blogspot.com/2004/12/jus-my-imagination.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Pathetic Senses

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    Time is an illusion baby, I'm on your side.

    Love is a confusion baby, You'll never hide.

    Come to the conclusion baby, Your love has died.

    Time is an illusion baby, I'm on your side.



    I want to jump on your head, Until I get blisters,

    I will drop bombs on your bed, You'll be calling your sisters



    Cause Time is an illusion baby, I'm on your side.

    Love is a confusion baby, You'll never hide.

    Life was an attraction baby, but you never tried.

    Now it's an attraction maybe, You should have died.



    Pathetic senses, I'm on your side.

    Pathetic senses, I'm on your side.

    Pathetic senses, I'm on your side.

Post Title

Pathetic Senses


Post URL

https://gallerygirlss.blogspot.com/2004/12/pathetic-senses.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

My Testimony For John...

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    John is so beautiful.

    Like Cassiopeia in Pleades constelation

    Like Gabriel who never meet Michael (that’s what make her always be “perawan abadi” in seraphim, the highest level of angels)

    Like a city wrotes in Red Hot Chili Peppers “ Under The Bridge” lyrics,

    The city I live In

    The city of angel

    Lonely as I am

    Together we cry…



    He he he, padahal kita nggak pernah bareng yah, John?

    Apalagi sampai nangis bombay bersama gara-gara kesepian. Kenal aja baru, kok.

    Tapi gue sok tahu ajah ah.



    Di balik semua yang dibilang orang tentang segala kehebatan John di testimony friendsternya dia, di balik segala apa yang John lakukan dalam kegempitaan detak jarum jam per harinya, gue kok menangkap kelebat sepi dan kelelahan yang tebal dalam diri papa John ini yah?

    Ah… Hehehe, itu pasti cuma gue doang yang salah lihat dan salah tangkap kan yah?



    Tapi sungguh, demi Galadriel dan Legolas Grean Leaf, dua peri terindah dalam LOTR, John ini adalah salah satu lelaki terindah di dunia “nyata” yang pernah gue lihat.

    Ihiks jadi malu ;-)

    Ihiks jadi malu ;-)

    Ihiks jadi malu lagiiiih… ;-)



    semua keindahan yang kerap muncul itu, pasti bukan karena fisik, tapi pasti ada sesuatu yang beyond John yang membuat pria ini kerap tampak memukau. Sebuah dimensi yang baru bisa dikuak kalau seseorang mengenal dekat seseorang yang lainnya. (I seen it, in u, JOhn! I swear!)



    John, andai hatimu masih terbuka buat perempuan,

    aku boleh naksir kamu gak?!

    Hahahaha ;)





Post Title

My Testimony For John...


Post URL

https://gallerygirlss.blogspot.com/2004/12/my-testimony-for-john.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

Jatuh cinta sama gay?

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    In my friendster Bulletin Board, I wrote:





    Jatuh Cinta sama gay or lesbi?



    Message: Kalau suatu hari lu tercekam karena ada moment yang bikin lu merasa dunia berhenti di bawah kaki lu dalam lima menit, dan semua gara-gara seseorang yang mempesona lu. Apa yang akan lu lakukan?

    Terutama kalau lu tahu bahwa dia adalah seorang gay atau lesbi, sedangkan elu adalah

    hetero?



    ____________________



    UCU:



    Jam 01.47 hari kamis, tanggal 13 Desember 2004, lima menit sebelum gue meninggalkan wonder bar, gue jatuh cinta sama seorang gay. Lima menit terindah dalam hidup gue di bulan penghujung di akhir tahun ini, Hihihi.



    Ya udah,

    Gue buka hati gue.

    Gue ambil kamera memorabilia gue yang biasa gue simpen di rak katup hati.

    Gue potret dia yang lagi bercanda-canda sama temannya di bawah gemerlap lampu disko.

    Gue photo perasaan gue sendiri saat itu (begitu saja gue jadi tak henti memperhatikan dia dan senyum-senyum sendiri sambil terus terheran-heran kenapa seseorang yang awalnya sudah kita kenal, bisa tiba-tiba jadi terlihat istimewa dalam sekejap, entah karena apa. Sekejap yang mebuat dia jadi tampak tak sama lagi dengan cara gue melihat dia sebelumnya).

    Gue bidik dia dan gue di suasana malam itu (tak ada sapa: gue asyik ngelihatin dia, dia asyik dengan teman-temannya, joged dan mungkin "cuci mata" melihat para tamu malam itu).

    Gue abadikan juga lima menit perasaan bahagia gue saat itu.

    perasaan yang jarang-jarang gue punya.



    Dan semua suasana itu gue photo dengan bukaan diafragma yang paling tepat.

    untuk kemudian buru-buru gue cetak di atas kertas ingatan dengan kualitas yang paling bagus (semoga indahnya bisa bertahan, setidaknya satu bulan. sumpah! gue susah banget suka sama cowok euy! tahu niy. Jadi kalau ada yang berhasil menarik perhatian gue, itu aja sudah sukurnya minta ampun... gue senengnya amit-amit banget deh, pokoknya, hehehe)



    So,

    Begitu gue keluar dari wonder bar,

    gue tahu gue bisa lihat lagi seluruh hasil jepretan gue saat itu.

    photo wajah, suasana, dan segenap eskalasi perasaan batin gue serta gejolaknya yang penuh dengan sensasi perasaan malu sendiri.

    sudah tahu dia gay! (godmothernya gay jakarta, malah! ;)

    kok bisa-bisanya gue jatuh hati, gitu loh!!!!

    Hahahaha....



    Please deh!

    Gue kelejotan kayak apa juga, dia nggak bakal naksir cewek! (sigh)



    Ya wiss...

    gue simpen aja seluruh hasil photo fantasi gue itu dalam file program kejadian "yang bikin malu tapi bahagia". Dan teteb bow! gue senyum-senyum sendiri.



    Aih, kalau kebetulan nggak sengaja ketemu sama dia lagi nantih, bagaimana ya?

    Aduuuhhhhhh.... ;-)



    Ah John, If Only....

    Hahahaha

    tuluuuuuuuuuuuuuuungs! Ekke jatuh cinta selama lima menit, bow! ;)













Post Title

Jatuh cinta sama gay?


Post URL

https://gallerygirlss.blogspot.com/2004/12/jatuh-cinta-sama-gay.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

My Night Light...

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    I Finally found the light, that night.

    Not in the darks sky nor in stars away upon the heaven.

    It is in him...

    Shine like a jewell, bright like an angel's hallo appeare on his head.

    Invite my smile, make me glossy.

    I won't move from that corner. And dear Johny, please just stay there, beneath the lamps shines above you.



    You are the forbid passion, I knew it.

    But I have no doubt...

    you are my night light

    come to make me, WWOOOUUUUUw...

    in this rainy desember



    :-)



    thanks 4 make me smile, dude.







Post Title

My Night Light...


Post URL

https://gallerygirlss.blogspot.com/2004/12/my-night-light.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls

UNDER THE BRIDGE

    BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com



    UNDER THE BRIDGE





    Tak ada jembatan itu di kota tempat aku tinggal. Sebaliknya, yang ada adalah jembatan-jembatan runtuh yang terus berdebam saling bersusulan menuju titik rendah tanah. Jembatan-jembatan dalam kota bernama "ucu" yang selalu memiliki rute terputus antara dua jalan yang kadang kerap bersimpangan.



    Ya, di kota dalam diriku, selalu ada banyak jembatan yang roboh dalam rute perjalanan antara hati dan akal, antara logika dan perasaan....



    Tapi semalam, di antara lengang dan sunyi dingin jalanan dalam rute cikini - Jl. Tanjung Menteng, aku menemukan lirik itu. Lagu lama yang membuat aku merasa memiliki teman berbagi. Adalah parah merasa sunyi tanpa kehadiran teman, seseorang... adalah lebih parah, memiliki seseorang tapi seperti tak memiliki seseorang.

    "untuk apa.....?"



    (oh ya, dua orang teman mengunjungiku di internews semalam. Salah seorangnya bilang; "menerima kekurangan pasangan jauh lebih mudah dari pada menerima kelebihan yang mereka miliki". Hhhm... sepertinya banyak benarnya. thx zein buat quote tadi malam ;)



    Tapi semalam suasananya memang sepi dan liris.

    suasana gelap dan dingin seperti berada dekar dengan kematian

    seperti mencium udara yang tak hidung kita kenal

    bau asing yang kerap menyambangi secara samar dalam waktu-waktu di mana noktah hidup kita seolah menjadi "blur" untuk sementara.

    Blur....

    hhhh (mneghela nafas panjang)





    inilah lagu itu

    _____________________________





    UNDER THE BRIDGE

    (Red Hot Chili Peppers)







    Sometimes I feel

    Like I don’t have a partner

    Sometimes I feel

    Like my only friend

    Is the city I live in

    The city of angel

    Lonely as I am

    Together we cry



    I drive on her streets

    ’cause she’s my companion

    I walk through her hills

    ’cause she knows who I am

    She sees my good deeds

    And she kisses me windy

    I never worry

    Now that is a lie



    I don’t ever want to feel

    Like I did that day

    Take me to the place I love

    Take me all the way



    It’s hard to believe

    That there’s nobody out there

    It’s hard to believe

    That I’m all alone

    At least I have her love

    The city she loves me

    Lonely as I am

    Together we cry



    I don’t ever want to feel

    Like I did that day

    Take me to the place I love

    Take me all the way



    Under the bridge downtown

    Is where I drew some blood

    Under the bridge downtown

    I could not get enough

    Under the bridge downtown

    Forgot about my love

    Under the bridge downtown

    I gave my life away







Post Title

UNDER THE BRIDGE


Post URL

https://gallerygirlss.blogspot.com/2004/12/under-bridge.html


Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls
Cpx24.com CPM Program

Popular Posts

My Blog List

Blog Archive

Total Pageviews