Ngehe!
Hari ini gue lagi-lagi jadi orang ngehe.
Gue capek.
Capek jadi anak baik-baik
Capek jadi cewek manis yang meratap-ratap meminta dibalas sms sama lakor yang nggak nanggepin gue lagi
Capek sama orang-orang yang menghendaki gue tampak cool terus
Capek dengan bahasa sms yang baik-baik
Capek nanggepin orang-orang yang tersinggung
Capek sama banyak hal yang bukan gue
Capek sama semua
Capek!
Taik!
This is exhausting!!!!!Gue capek dengan semua yang baik-baik yang udah berusaha gue bangun selama ini.
Gue juga capek harus bermanis-manis
Capek kalau orang nggak suka hanya karena gue nggak suka sama hal yang semua orang suka.
Dan nggak usah bilang, “istirahat aja kalau capek mah, cu! Susah amat!”
Kagak perlu!
It is tooooooooooooooo cliché. dan agak norak juga, you know.
Mantan gue yang bikin becandaan itu, dan itu becandaan taun 2000-an. Jadi kalau ada yang nanggepin kecapekan gue dengan kata or kalimat itu…. PRET! Kemana aja lo? Ketinggalan gaul berapa abad lo? Abis pulang ngungsi dari arab?!
Ya, ya…
Sejak kemarin gue juga jadi orang yang nyebelin.
Si cecep udah kena. Hari ini si bobby yang kebagian giliran. Lagian aneh aja. cowok-cowok itu ngapain tersinggung siyh? Gue cum pengen jawab suka-suka gue aja. Emang itu yang terjadi sama gue, terus gimana??!!! Ngapain juga gue harus hipokrit?! Apa dalam realita, gue juga harus ngarang?! Cuma buat bikin orang senang?
I’m not kinda girl like that, hi all you guys out there!!!You wanna girl like that?!!Sono lo pergi ke pasar!
Bejibun!
Tumpang tindih kayak pisang kapas.
Cuma maaf, ya. Gue nggak mau jadi pisang kapas.
Gue nggak akan mungkin ada di pasar yang bejibun itu.
Gue bisa pasang style murah (terhadap orang or sesuatu yang gue pengen),
tapi maaf yaaa… gue nggak murahan.
Hanya saja goshhhh!!!Finally gue dapetin kalau hari ini, selain hari yang bikin capek, juga
it is… ternyata adalah salah
satu one fine day dalam 3 bulan terakhir ini.
Hari ini gue makan kerupuk, (sebangsa makanan paling ajaib menurut versi gue—abis gue doayn banget kerupuk), beli di warung rokok jalanan deket pejaten, dan rasanya
enaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkk… banget.
Abis itu, sepulang dari NEXT ACADEMY (gue mulai ngajar senin depan) gue sengaja sedikit jalan kaki dari tempat itu (karena setiap hari gue mengharuskan diri gue menggerakkan badan minimal 30 menit) gue makan pecel lele di pinggir jalan sebrang republika, ikutan ngantri sama mbak-mbak penjaga counter mall pejaten yang lagi pada makan siang di warung pecel emperan.
Dan rasanya?
Hhhmmm… enaaaaaaaakkkk.. banget .
(o my god! Nggak perlu imajinasi Arthur tofte tentang cyborg berpakaian dan bermental seragam, mereka semua, mbak-mbak penjaga counter dan kios itu.. mereka semua seragam booo, pakaian, cara bermake-up, sanggul, sepatu, dan bahkan hp mereka yang kayak BB tapi ber-merk nexia atau sesuatu seperti itulah)
Dan saat gue tarik nafas di udara penuh timbal di daerah buncit, rasanya
freeeeeeeeeessshhhhhhhhhh banget.Trus gue naik taksi ke transtv, menunggu dengan sabar uang cash fee gue nulis di cashier, dan meski ngantri, gue kayaknya
tabaaaaaaaaaaaaaaaah banget.Nggak lama kemudian gue dituntun alam bawah sadar gue. Gue nggak tahu kenapa gue naik busway trus turun di kuningan dan nyegat kopaja P20. Karena harusnya gue ke TIM buat lihat screening film documentary penting di Teater kecil. Tapi bawah sadar gue berhasil menipu dan bilang ke otak gue kalau P20 lewat TIM. So… setelah di tengah perjalanan gue sadar kalau itu bus nggak bakal pernah sampai TIM, gue pun turunlah di Goethe. Dan baru ‘ngeh’ lah gue kalau 3 kali Aci dari CCF kirim email ke gue buat datang ke Goethe untuk nonton ‘tari lecture’. OMG! Dan gue emang amat pengen datang ke acara itu. amat sangat. tapi gue lupa. untung bawah sadar gueberhasil menipu dan mengirim impuls palsu ke otak gue.
Lantas apakah gue nyesel karena gue berhasil ditipu?
Sama sekali nggaaaaaaaaaaaaakkk!!!Dari jam 5sore, gue ngendon di perpustakaan Goethe dan lagi-lagi terpesona sama OTTO DIX. Di perpus GOethe, bisa nyuri-nyuri motret karya otto dix rasanya
bahagiaaaaaaaaaaaaaa banget.Dan setelah makan salad lumayan enak
after watching dance performance di Goethe, gue kembali ke
scene itu.
Rasanya dah lama banget gue nggak lihat orang-orang atau
crowd musik punk berkumpul. Meminyaki tubuh mereka hingga berkilat dengan keringat. Teriakan-teriakan yang bikin tenggorok serak. Lagu-lagu yang cuma terdiri dari loncatan-loncatan tinggi teriakan tak jelas. Rambut gimbal atau punk acak-acakan suka-suka belah mana saja. Musik bising yang bikin orang gerak jejingkraan kayak jelangkung kerasukan. Juga
musing move yang bikin ruangan kayak gempa meski cuma itu cuma lompatan anak-anak punk gila yang lagi edan seseruan.
Pak polisi, pak polisi…
Dimana ibu kami?
Pak polisi, pak polisi…
Dimana ayah kami?Ahahahaha, ya, yaaa…
Dimana orang tua kami??
Jam 01:00…
Tentu saja mereka lagi molor di rumahnya, moron!!!!
Masa’ masih nanya juga?!!
Kikiikik…
Ngatain diri sendiri monster dan nggak peduli sama orang, ternyata enak banget, gila!
And…. may be finally, I found my one fine day. Today. Matahari terasa bagus
Udara terasa bagus
Cuaca terasa bagus
Makanan terasa bagus
Suasana hati terasa bagus
Apalagi yang masih kurang?
Tengkyu Lely, Nina, Franzy, Marizka and Melvi.
I still can smell the vibrate of the earthquake in their third floor…
*kita cuma butuh cacimaki dan secangkir atmosfir baik hati untuk membuat sebuah kue bernama: kue hari baik. hehe*