BlogItemURL> www.ucuagustinprosa.blogspot.com
Menulis Sebagai Ilmu Komunikasi
Apa yang harus kita lakukan adalah
mencapai keseimbangan itu dengan menulis sebanyak kita berbicara,
mendengar dan membaca.
Mengapa toko buku tak pernah sepi dari pengunjung? Mengapa sepatah dua
patah kata dari para tokoh dan selebriti selalu diharapkan dalam
setiap event? Mengapa kursus bahasa Inggris dan ilmu komputer begitu
laris? Mengapa iklan di media massa dipandang sebagai cara efektif
untuk mendongkrak penjualan? Mengapa narasumber tertentu begitu
sibuknya menjawab pertanyaan konsultasi atau memberikan seminar dan
pelatihan? Kuncinya adalah fakta bahwa setiap orang secara alamiah
sangat menghargai kemampuan berkomunikasi!
Jika kita cermati, kemampuan berkomunikasi dikembangkan dari empat
modal pokok yaitu:
- Listening atau mendengar;
- Speaking atau berbicara;
- Reading atau membaca; dan
- Writing atau menulis.
Perhatikan bahwa empat modal dasar di atas tidak pernah berdiri
sendiri. Perhatikan pula bahwa urut-urutannya tidak bisa ditentukan
dengan ranking. Anda pasti yakin bahwa sekalipun writing atau menulis
dalam modal dasar di atas diletakkan di baris akhir, keberadaannya
harus tetap merupakan satu kesatuan dengan modal dasar lainnya secara
proporsional dan berimbang. Apa yang harus kita lakukan adalah
mencapai keseimbangan itu dengan menulis sebanyak kita berbicara,
mendengar dan membaca. Anda bisa mencapai apa yang Anda cita-citakan
dalam karir, enterpreunership dan leadership hanya jika Anda memiliki
bekal yang lengkap. Salah satunya, adalah kemampuan menulis.
Mengapa harus Menulis?
Dalam berkomunikasi lisan, kita menyampaikan ide kepada orang lain.
Komunikasi itu hanya akan berjalan dengan baik jika apa yang hendak
disampaikan memang bisa tepat sama dengan apa yang dipersepsi oleh
pihak penerimanya. Dalam menulis, kata-kata adalah batu bata dalam
berkomunikasi yang memiliki fungsi sama. Berbicara kepada anak-anak
membutuhkan bahasa lisan yang bisa dimengerti dan dipahami oleh
anak-anak. Berbicara kepada orang tua dari kaum profesional menuntut
hal yang sama. Begitu pula dengan menulis. Jika Anda sudah berbicara
seumur hidup Anda, maka Anda sangat mungkin tidak menghadapi kendala
dalam berkomunikasi lisan. Akan tetapi, jika akumulasi aktivitas
menulis Anda hanya 3 tahun sementara usia Anda sudah 25 tahun atau
lebih, maka Anda sangat mungkin mengalami berbagai kesulitan dalam
berkomunikasi secara tertulis. Sebabnya hanya satu, jam terbang Anda
dalam menulis masih terhitung rendah. Maka sekali lagi, kita tidak
punya pilihan lain kecuali mencoba untuk menulis sebanyak kita
membaca, sebanyak kita mendengar dan sebanyak kita berbicara.
Formulir, laporan, proposal, hasil pertemuan, perjanjian, pernyataan,
research memo, judicial review dan sebagainya jelas menuntut keahlian
menulis yang baik. Itu artinya perlu latihan, brainstorming dan
diskusi. Salah satu media latihan yang terbaik adalah menulis di
berbagai media seperti jurnal, majalah, surat kabar dan sebagainya
atau bahkan menulis buku. Maka, menulis menjadi bagian tak terpisahkan
dari profesi seseorang.
Francis Bacon (filsuf Inggris yang disebut sebagai Bapak Ilmu
Pengetahuan Modern) mengatakan "reading maketh a full man, conference
a ready man, and writing an exact man". Oleh sebab itu, pengetahuan
dan keahlian seseorang akan dapat dikembangkan dengan akurat dan
efektif melalui kegiatan menulis dari pada sekedar membaca atau
berdiskusi saja.
Ingatlah kembali bagaimana sulitnya Anda saat masih di Taman
Kanak-kanak, saat di SD, SMP, SMA atau bahkan di bangku kuliah. Anda
telah belajar dengan keras, susah payah atau bahkan menyakitkan.
Mulanya Anda hanya dituntut untuk bisa berkata-kata. Kemudian Anda
diperkenalkan pada huruf dan simbol. Selanjutnya Anda dituntut untuk
selalu membaca. Pada saat yang sama, Anda juga mulai dituntut untuk
mulai menulis dan mendengarkan orang lain dengan lebih baik. Memasuki
SMP, Anda diharapkan sudah menguasai semuanya.
Sejak saat itu Anda mulai menguasai semuanya. Anda mulai pintar
membaca, mendengar orang lain lewat debat dan diskusi, mulai pandai
berbicara dan sesekali menulis. SEKALI-SEKALI? Ya Anda hanya menulis
sekali-sekali saja! Coba Anda hitung dan bandingkan porsi Anda dalam
membaca, mendengar atau berbicara dengan menulis. Anda pasti terkejut
bahwa aktivitas menulis Anda tidak akan mencapai 25% dari keseluruhan
aktivitas Anda. Dalam banyak hal, pekerjaan menulis laporan atau
proposal bahkan sudah menjadi semacam alergi bagi Anda sendiri. Apa
yang terjadi?
Yang terjadi sesungguhnya adalah ketidakseimbangan dalam perkembangan
kemampuan Anda. Dan dalam hal ini, Anda telah menyia-nyiakan apa yang
sudah Anda peroleh sejak kecil dengan mengembangkannya tanpa
memperhatikan proporsi. Kemampuan menulis itu penting. Penting bagi
karir Anda, penting bagi cita-cita Anda dan penting bagi karakter
kepemimpinan Anda.
Perhatikan grafik berikut ini. Grafik ini tidak dibuat berdasarkan
data-data, namun demikian kita bisa sangat yakin bahwa fenomena ini
memang nyata adanya.
Selama sekolah Anda masih mungkin bisa menyeimbangkan kemampuan dalam
menulis, membaca, mendengar dan berbicara. Akan tetapi begitu kita
memasuki dunia karir dan wilayah kerja, perkembangan kemampuan menulis
Anda mulai tertinggal jauh dari kemampuan Anda dalam membaca,
mendengar dan berbicara. Sengaja atau tidak, aktivitas menulis Anda
hanya dibatasi pada laporan, formulir atau proposal. Padahal,
kemampuan Anda yang lain terus tumbuh dan berkembang. Maka, sangat
mungkin kemampuan menulis Anda menjadi stagnan atau bahkan menurun.
Cepat atau lambat, sesuai karakteristiknya penurunan kemampuan dalam
menulis justru berkembang menjadi hambatan bagi kemajuan kemampuan
membaca, mendengar dan berbicara.
Tidak menulis berarti Anda telah menyia-nyiakan kemampuan dasar yang
sudah Anda peroleh di masa-masa awal pendidikan Anda. Dengan kata
lain, telah terjadi penyimpangan dari rencana hidup atau blue print
Anda sendiri, yang semestinya dikembangkan secara paralel dan
seimbang!
Berikut ini adalah fakta-fakta tentang pentingnya menulis bagi
keberhasilan seorang profesional.
Hackett, Betz dan Doty (1985), dalam sebuah buku mereka mengungkapkan
bagaimana karir seseorang bisa dikembangkan melalui sebuah matriks
seperti berikut ini.
Communication Skill Career Advancement Skill
Interpersonal Skill Job-Specific Skill
Political Skill Adaptive-Cognitve Skill
Administrative and Leadership Skill Career Management Skill
Kemampuan menulis adalah bagian yang tak terpisahkan dari pengembangan
Job-Specific Skill. Oleh sebab itu, mereka meletakkan kemampuan
menulis sebagai salah satu unsur utama. Kemampuan menulis bisa
dikembangkan dengan cara-cara:
- Sering menulis berdasarkan kegunaan (purpose) spesifik atau audience
spesifik;
- Memahami fakta bahwa "menulis" adalah "menengok kembali" (writing is
revising). Dengan kata lain, menulis adalah memperdalam keahlian Anda;
- Memperoleh pengalaman editing yang akan bermanfaat tidak hanya untuk
menulis akan tetapi secara keseluruhan bermanfaat untuk pengembangan
kemampuan riset dan auditory atau observasi;
- Mempublikasikan tulisan.
Seorang pakar komunikasi, Donna M. Mc. Cune mengungkapkan
pengalamannya. Bisa jadi Anda adalah seorang profesional yang hebat.
Berapa lamakah karir Anda akan tetap bersinar? 10 tahun? 20 tahun? 30
atau 50 tahun? Jika profesi Anda menuntut pemikiran yang hebat, atau
jika Anda harus bekerja dengan tangan atau kaki Anda, Anda mungkin
masih bisa melakukannya dengan baik saat ini. Bagaimana dengan 20 atau
30 tahun lagi? Anda jelas tidak akan bisa bertahan hanya dengan
menekan-nekan tombol keyboard di depan komputer untuk melakukan entry
atas hal-hal yang sama sepanjang hidup Anda. Jika Anda bercita-cita
menjadi petani atau traveller pengeliling dunia, Anda pun sudah harus
mempersiapkannya dari sekarang. Lebih dari itu, ada satu hal yang bisa
amat membantu mencapai apapun cita-cita Anda di masa depan dan pada
saat yang sama menyelesaikan berbagai tugas Anda di masa sekarang
dengan lebih baik, yaitu lebih sering menulis.
Jika kita perhatikan baik-baik, tingkatan achievement yang dianggap
paling tinggi bagi seorang profesional adalah membagi semua ilmu yang
dimiliki kepada orang lain. Itu sebabnya setiap orang hebat di dunia
pada akhirnya akan menulis buku atau menjadi public speaker yang
berbicara di depan orang banyak. Artinya, hampir bisa dipastikan bahwa
karir setiap profesional akan bermuara pada aktivitas berbicara dan
menulis. Menjadi pembicara atau penulis. Seorang S3 pada akhirnya
harus mampu berbicara dan menulis dengan baik. Seorang pedagang
asongan yang sempat menjadi konglomerat pun demikian. Maka, menulis
adalah alat survival.
Anda harus percaya, muara manapun yang Anda pilih â?" pembicara atau
penulis, kemampuan menulis adalah tulang punggungnya. Masalahnya, apa
yang sudah Anda persiapkan mulai sekarang, sementara kita mengetahui
bahwa aktivitas menulis Anda terbilang minim?
Pada tahun 1988, sebuah survey melaporkan bahwa 79% dari eksekutif
yang menjadi objek survey mengungkapkan bahwa menulis adalah kemampuan
yang paling diabaikan dalam dunia bisnis. Padahal menurut mereka,
keahlian menulislah yang justru paling penting dalam konteks
produktifitas.
Pada tahun 1989, seberkas white paper berjudul "Perspectives on
Education: Capabilites for Success in Accounting Profession"
mengungkapkan bahwa semua dari 8 besar kantor akuntan publik (Big-8
Firms) menyepakati bahwa akademi dan universitas manapun semestinya
menyediakan suatu kurikulum, yang bisa mengembangkan kemampuan
komunikasi para siswa.
Pada tahun 1990, Accounting Education Change Commission, menggaungkan
sentimen yang sama sekali lagi dalam "Objectives of Education for
Accountants: Position Statement Number One." Para siswa, calon akuntan
dan para profesional yang menunjukkan kemampuan komunikasi yang kuat,
secara tegas menunjukkan keunggulan dalam pasar tenaga kerja dan
berkecenderungan lebih berhasil di sepanjang karirnya. Keahlian
komunikasi dalam bentuk tertulis yang kuat akan bermuara pada job
placement yang lebih baik, diperolehnya kepercayaan untuk memikul
tanggung jawab yang lebih besar, kepuasan kerja yang lebih besar,
hasil yang lebih tinggi dalam job performance evaluations dan kemajuan
karir yang lebih pesat. Kemampuan menulis yang tidak jelas, ambiguous
dan tak terorganisir dengan baik akan menghasilkan kerugian berupa
turunnya tingkat kepercayaan supervisor atau client's goodwill.
US Labor Departement (Depnakernya Amrik) memberikan catatan bahwa
sebagian besar bidang profesi dan pekerjaan di masa yang akan datang,
akan menuntut kemampuan menulis sebagai salah satu syarat utama. Dunia
kerja terus berubah dan yang akan survive adalah orang-orang yang
memiliki kemampuan dalam komunikasi, tanpa memandang bidang
pekerjaannya (1991).
Pada tahun 1992, Associated Press melaporkan hasil sebuah survey yang
dilakukan terhadap 402 perusahaan. Survey itu mengungkapkan bahwa para
eksekutif memberi penghargaan tertinggi pada kemampuan menulis namun
dalam kenyataannya, 80% pegawai mereka berada pada tingkat
memprihatinkan sehingga harus di upgrade kemampuan menulisnya. Angka
ini menunjukkan peningkatan sebesar 20% dibandingkan hasil survey yang
sama tahun 1991.
Tahun 1993, Olsen Corp. â?" sebuah perusahaan penempatan tenaga kerja â?"
melakukan sebuah survey yang menunjukkan bahwa 80% dari 443 pegawainya
memerlukan pelatihan khusus untuk meningkatkan kemampuan menulisnya.
Berbagai studi menunjukkan bahwa sepertiga dari kantor akuntan publik
di Amerika ternyata tidak puas terhadap kemampuan komunikasi yang
dimiliki oleh para akuntan baru. Salah satu dari studi itu menunjukkan
bahwa kemampuan menulis yang buruk ternyata memiliki peran sebagai
penyebab para akuntan entry-level kehilangan pekerjaannya (Kim,
"Accountants as Communicators," Trusted Professional, edisi Desember
1998).
Dari 19 karakteristik yang dipersyaratkan recruiter kantor akuntan
publik, teridentifikasi bahwa kemampuan menulis menempati urutan
kelima paling penting sebagai karakteristik penentu dalam penyaringan
awal calon akuntan baik di kampus-kampus maupun dalam proses
interview. Kemampuan menulis memiliki ranking yang lebih tinggi dari
pada kemampuan teknis, keanggotaan dalam Beta Alpha Psi, pengalaman
kerja dan reputasi almamater (Moncada dan Sanders, "Perceptions in the
Recruiting Process," CPA Journal, edisi Januari 1999).
Dari 22 macam keahlian yang dianggap kritis dalam bisnis dan ekonomi,
praktisi akuntansi me-ranking kemampuan komunikasi tertulis sebagai
keahlian yang paling penting untuk dikembangkan di lingkungan
mahasiswa (Albrecht dan Sack, "Accounting Education: Charting the
Course through a Perilous Future" Agustus, 2000).
Menurut sebuah survey dari majalah Fortune 500, para senior tax
executives menemukan bahwa kemampuan menulis adalah termasuk atribut
yang paling penting dalam proses perekrutan (Paice dan Lyons,
"Addressing the People Puzzle," Financial Executive, edisi September
2001).
Kemampuan menulis yang sempurna secara jelas membedakan high
performers dalam bidang konsultasi perpajakan dari orang-orang yang
semata-mata menginterpretasikan dan menerapkan aturan perpajakan
(Sherrie Winokur, Tax Partner, Pricewaterhouse Coopers.)
Sebuah survey dilakukan oleh suatu tim dari Southern Utah University
terhadap 90.000 anggota AICPA (American Intitute of Certified Public
Accountants) dan IMA (Institute of Management Accountants). Dari 2.181
respon yang masuk seluruhnya menunjukkan bahwa "writes well" â?"
kemampuan menulis yang baik - adalah satu dari tujuh keahlian yang
sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap akuntan khususnya di
tingkat entry level. Enam atribut lainnya, ternyata juga kembali pada
faktor pentingnya kemampuan menulis yaitu kemampuan mendengar secara
efektif, kemampuan menggunakan tata bahasa yang baik dalam berbicara
dan menulis, kemampuan membuat dokumen dengan ejaan yang tepat,
kemampuan mengajukan pertanyaan yang tepat saat berhadapan dengan
klien, kemampuan untuk mengorganisir informasi ke dalam kalimat dan
paragraf, dan kemampuan untuk menggunakan vocabulary bisnis dengan
benar.
National Commission on Writing di Amerika Serikat (beranggotakan lebih
dari 4.300 sekolah dan perguruan tinggi) mengungkapkan beberapa hal
berkaitan dengan perlunya "revolusi dalam menulis" sebagaimana
disarikan berikut ini.
Grammar atau tata bahasa, retorika dan logika adalah dasar-dasar yang
membangun proses real learning dan self-knowledge. Artinya, semua itu
adalah dasar bagi pengembangan proses belajar yang nyata dan bagi
pengembangan karir pribadi seseorang. Kemampuan untuk mengatakan
sesuatu secara benar, baik dan masuk akal adalah nilai dasar bagi
dunia pendidikan. Oleh karena itu, menulis dengan baik adalah sebuah
kemampuan yang tidak boleh ditinggalkan atas dasar tiga pilar utama
sebagai berikut.
Pertama, aktivitas menulislah yang telah merubah dunia. Berbagai
revolusi di dunia dimulai dari menulis. Dalam banyak hal, menulis
telah meningkatkan taraf hidup manusia secara keseluruhan, apapun
bidang yang dirambahnya. Dalam faktanya, segala hal yang menekan dan
terjadi dalam sejarah selalu mendorong orang untuk kembali ke tinta
dan alat tulis.
Kedua, aktivitas menulis secara nyata telah terbukti memperkaya
kehidupan politik setiap negara. Para pemimpin besar telah memadukan
unsur kekuatan dan persuasi yang bisa mendorong orang melihat berbagai
hal dari sudut-sudut baru yang lebih baik. Mereka telah menggunakan
kekuatan kata, bahasa dan tulisan untuk mengingatkan kembali perlunya
berbagai standar yang lebih tinggi guna mencapai kesejahteraan yang
lebih baik.
Ketiga, menulis ternyata juga bisa mengungkap secara sangat mendalam
berbagai hal yang seringkali orang tidak melihatnya. Padahal, semua
hal yang tadinya tak terlihat itu adalah bagian yang tak terpisahkan
dari kehidupan setiap orang.
Menulis adalah sesuatu yang lebih jauh dan dalam dari sekedar
menguasai tata bahasa dan tanda baca. Menulis adalah sebuah proses
yang dapat mengembangkan kemampuan dalam berpikir dinamis, kemampuan
analitis dan kemampuan membedakan berbagai hal secara akurat dan
valid. Menulis bukan hanya sebuah cara untuk mendemonstrasikan apa
yang telah diketahui, lebih dari itu menulis adalah cara untuk
memahami apa yang telah diketahui. Menulis akan meningkatkan rasa
percaya diri, dan rasa percaya dirilah yang akan memunculkan berbagai
kreatifitas dan rasa bahagia.
Manfaat pribadi yang bisa diperoleh dengan menulis adalah:
- Koneksi dan jaringan untuk kepentingan karir;
- Pengetahuan yang lebih mendalam;
- Motivasi personal dan sosial yang meningkat;
- Financial reward;
- Kredit akademis;
- Hubungan dengan dunia ilmu yang tak terputus. Ingatlah bahwa ilmu
selalu berubah dan berkembang, demikian juga berbagai aturan main
dalam dunia usaha, baik aturan formal seperti hukum perpajakan maupun
aturan main dalam bisnis;
- Kemampuan yang lebih baik dalam bekerja secara tim (team work);
- Kemampuan yang lebih baik dalam aspek komunikasi yang lain seperti
membaca, mendengar dan berbicara;
- Peningkatan dalam kemampuan presentasi;
- Peningkatan percaya diri dan personal branding. Anda menaikkan
status dan posisi personal branding dan corporate branding Anda dengan
cara yang elegan dan tanpa biaya. Ingatlah bahwa di era sekarang,
personal branding adalah hal yang penting.
- Profesional plus. Nilai plus-lah yang bisa memperpanjang karir Anda
dan membantu mencapai berbagai harapan dan cita-cita;
- Anda telah membuka pintu-pintu baru bagi masa depan Anda dengan
lebih baik, apapun konsepsi Anda tentang masa depan itu. Anda mulai
membangun rumah-rumah baru bagi masa depan Anda sendiri;
- Anda siap dengan berbagai argumentasi dan analisis akurat di semua bidang;
- Anda menjalani profesi Anda dengan lebih baik dan dengan masa depan
yang lebih baik. Itu pasti;
- Anda sudah mulai membenahi apa-apa yang sudah Anda pelajari sejak
kecil dengan bersusah payah dan sempat tersia-sia. Dengan demikian,
Anda akan memiliki kemampuan yang seimbang dalam mengembangkan diri
dan profesi. Anda akan mampu, survive dan sukses dengan personal
branding yang kuat;
- Ini adalah KESEMPATAN bagi Anda untuk BERINVESTASI.
Saya Tidak Punya Waktu
Ungkapan itu sebenarnya berbahaya. Anda mengatakan tidak punya waktu
karena mengejar dan menyelesaikan berbagai hal dalam pekerjaan, karir
dan cita-cita. Bagaimana mungkin Anda tidak punya waktu untuk sesuatu
yang dapat membantu terwujudnya semua itu? Bukan tidak mungkin, waktu
Anda yang tersita habis selama ini justru disebabkan karena
kekurangoptimalan Anda dalam membaca, mendengar, berbicara dan
menulis. Dan menulis, ibarat "sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau
terlampaui'. Dengan menulis, Anda memperbaiki dan meningkatkan
kualitas Anda dalam membaca, mendengar dan berbicara.
Di samping itu, ada banyak cara yang bisa membantu Anda dengan
berbagai hal yang dapat menghemat waktu berharga Anda seperti, teknik
wawancara, teknik ghost writing, teknik asistensi dan riset, dan
berbagai teknik lain sesuai kesepakatan.
Saya Tidak Berbakat Menulis
Sekali lagi, ungkapan Anda berbahaya. Anda tidak semestinya membangun
tembok-tembok bagi pengembangan pribadi Anda sendiri dengan tidak
membuka pintu dan peluang baru yang mencerahkan masa depan Anda.
Dalam banyak kasus, berbagai media yang ada seringkali dibangun dan
dikembangkan oleh orang-orang teknis yang SAMA SEKALI tidak berlatar
belakang dunia tulis-menulis. Para kontributor mereka pun demikian.
Itu sebabnya media-media itu tidak melulu berpaling pada orang-orang
dari dunia jurnalistik. ANDALAH orang yang paling tepat untuk menulis.
Anda adalah jurnalis.
Tidak ada yang bisa menjanjikan bahwa tulisan Anda akan fenomenal.
Tapi siapapun bisa menjamin bahwa tulisan Anda bisa diperbaiki menjadi
sesuatu yang lebih menguntungkan Anda.
Saya Tidak Boleh Menggunakan Nama Perusahaan dalam Menulis
Anda boleh memilih untuk anonymous. Anda bisa menggunakan nama "Si
Keren Ujang" misalnya, dan jika tulisan Anda sudah mulai diminati,
maka cepat atau lambat "Si Keren Ujang" akan identik dengan nama Anda
sendiri. Ingatlah bahwa menulis adalah investasi dan kesempatan itu
sering diberikan dengan free.
Bidang Saya Tidak Terkait dengan Apa yang harus Ditulis
Hampir semua bidang menjadi aspek mendasar dalam kehidupan setiap
masyarakat dan bangsa. Profesi Anda juga pasti bisa dikaitkan ke sana.
Oleh karena itu dunia tertentu bisa ditinjau dari segala aspek dan
profesi yang ada. Anda bisa memandangnya dari segi hukum, seni,
ekonomi, manajemen, sumber daya manusia, sosiologi, psikologi,
pertanian, peternakan, perikanan dan sebagainya.
Anda ungkapkan saja ide-ide yang Anda punya sesuai bidang Anda, mereka
akan membuatnya menjadi wacana. Anda bahkan cukup berbicara tentang
dunia Anda, merekalah yang akan membumbuinya dengan aspek bidang
mereka.
Saya Pernah Menulis dan Ditolak
Pada prinsipnya, apa yang dilakukan adalah bukan penolakan. Media
sangat memahami bahwa setiap pemikiran dan ide semestinya bisa
diungkapkan dan dirilis kepada publik. Hanya saja seringkali mereka
dengan terpaksa harus mendahulukan tulisan yang siap rilis. Anda hanya
ditantang untuk bersaing, tulisan Anda atau tulisan orang lain. Itu
saja. Ada media yang mungkin siap mengolah kembali tulisan Anda dari
keadaan seadanya dan menjadikannya alat investasi bagi Anda. Sebab,
mereka memahami bahwa dunia di luar sana amat membutuhkan buah pikir
Anda.
Kompensasinya Masih rendah
Tergantung cara pandang dan orientasi Anda.
Tidak Bisa Menuangkan Ide
Hampir semua media mengembangkan berbagai cara untuk bisa menjadi
wadah bagi aliran ide dan pemikiran Anda. Pada prinsipnya, mereka akan
mencoba berbagai hal untuk bisa menangkap ide Anda. Bila perlu, mereka
menerapkan metode wawancara atau ghost writing. Yang penting, Anda
punya sesuatu yang juga penting.
Saya Nggak PD
Menulis adalah salah satu cara terbaik untuk menaikkan PD Anda secara
elegan dan profesional. Justru karena itulah Anda harus menulis.
Saya Sudah Menulis di Tempat Lain
Yakinlah tidak ada satu media pun yang melarang seorang penulis untuk
menulis di media lain. Setidaknya hal itu bisa ditengahi dengan
berbagai kesepakatan. Mereka tidak ingin melakukan hal itu. Anda bebas
menulis di media lain. Mereka hanya beranggapan bahwa mereka adalah
salah satu media dari semua media yang ada, dan mereka amat memahami
fokus dan keunikannya masing-masing sebagai sebuah media. Yang jelas,
dengan menulis Anda sudah menambah nilai plus bagi personal branding
Anda.
Saya Adalah Penulis Buku dan Bukan Penulis Artikel Pendek
Dalam banyak hal, Anda mungkin punya ide atau gagasan yang tidak cukup
panjang dan dalam untuk dijadikan sebuah buku. Atau sebaliknya, sebuah
buku Anda bisa Anda sarikan dalam bentuk yang lebih pendek berupa
artikel. Ini berarti promosi bagi buku Anda sendiri. Selain itu, waktu
yang dibutuhkan untuk menulis artikel cenderung lebih singkat.
Sementara itu, kontak Anda dengan pembaca cenderung bisa lebih
ditingkatkan frekuensinya. Ini akan sangat menguntungkan bagi
buku-buku Anda di masa depan. Dan jika Anda cukup sering menulis,
koleksi artikel Anda itu bisa Anda jadikan buku di kemudian hari.
Saya Tidak Menguasai Aturan Main di Bidang Itu
Mungkin Anda benar. Akan tetapi, dengan sedikit menggali Anda pasti
bisa meyakini bahwa Anda adalah satu dari sedikit orang yang memahami
aturan mainnya â?" apapun bidang itu. Artinya, pemikiran Anda tetap
dibutuhkan oleh banyak orang yang jauh lebih awam daripada Anda
sendiri.
Media Itu Tidak Blak-Blakan
Ini adalah kendala yang dihadapi setiap media selama hidupnya. Visi
dan misi setiap media mengharuskan mereka berdiri pada posisi yang
netral dengan asumsi bahwa posisi ini akan memberi manfaat yang lebih
besar bagi semua sistem dan budaya serta bagi semua khalayak yang
terlibat di dalamnya. Pada prinsipnya, setiap media harus
mengungkapkan apa adanya, namun demikian hal itu harus dilakukan
dengan bijaksana tanpa dikotori oleh unsur SARA misalnya. Adalah
tanggung jawab mereka untuk mengungkapkan sesuatu yang blak-blakan
dalam cara yang lebih konstruktif, Anda tetap bisa berbicara
blak-blakan. Namun Anda harus memahami, bicara blak-blakan yang tidak
disertai dengan kebijaksanaan akan lebih destruktif sifatnya. Oleh
karena itu, banyak media lebih memilih pendekatan yang bijaksana,
sistemik dan ilmiah. Ini saatnya rekonsiliasi dan bukan saling
menyakiti.
Saya Lebih Suka Menulis Fiksi
Ada yang sudah menyediakan tempatnya, dan mereka akan mencoba
mentransformasikan ide dan gagasan Anda ke dalam "format mereka".
Tidak Ada Komputer untuk Menulis
Anda tidak bisa beralasan seperti itu. Banyak media juga menerima
kontribusi dalam bentuk tulisan tangan. Bahkan, ada juga yang menerima
ide dan gagasan dalam bentuk suara atau gambar.
Sudah Terlambat bagi Saya untuk Menulis
Tidak. Inilah saatnya di mana Anda bisa menuangkan segala ide dan
gagasan Anda demi masa depan diri sendiri dan demi masa depan bangsa
ini. Jika Anda sebagai ahlinya tidak mau berbicara, maka segala
cita-cita termasuk cita-cita pribadi Anda, akan terkendala.
Kesimpulan
Raihlah tingkatan tertinggi dalam kemampuan profesi. Jadilah orang
yang eksak. Bicaralah kepada yang sudah mati, kepada yang tidak hadir
dan kepada yang belum lahir. Apapun profesi Anda, Anda harus mulai
menulis.
Dari berbagai sumber.
Ikhwan Sopa
Majalah Indonesian Tax Review.
"Hanya ada satu jalan untuk meningkatkan kemampuan menulis, yaitu
menulis. Apa saja."
Menulis Sebagai Ilmu Komunikasi
Apa yang harus kita lakukan adalah
mencapai keseimbangan itu dengan menulis sebanyak kita berbicara,
mendengar dan membaca.
Mengapa toko buku tak pernah sepi dari pengunjung? Mengapa sepatah dua
patah kata dari para tokoh dan selebriti selalu diharapkan dalam
setiap event? Mengapa kursus bahasa Inggris dan ilmu komputer begitu
laris? Mengapa iklan di media massa dipandang sebagai cara efektif
untuk mendongkrak penjualan? Mengapa narasumber tertentu begitu
sibuknya menjawab pertanyaan konsultasi atau memberikan seminar dan
pelatihan? Kuncinya adalah fakta bahwa setiap orang secara alamiah
sangat menghargai kemampuan berkomunikasi!
Jika kita cermati, kemampuan berkomunikasi dikembangkan dari empat
modal pokok yaitu:
- Listening atau mendengar;
- Speaking atau berbicara;
- Reading atau membaca; dan
- Writing atau menulis.
Perhatikan bahwa empat modal dasar di atas tidak pernah berdiri
sendiri. Perhatikan pula bahwa urut-urutannya tidak bisa ditentukan
dengan ranking. Anda pasti yakin bahwa sekalipun writing atau menulis
dalam modal dasar di atas diletakkan di baris akhir, keberadaannya
harus tetap merupakan satu kesatuan dengan modal dasar lainnya secara
proporsional dan berimbang. Apa yang harus kita lakukan adalah
mencapai keseimbangan itu dengan menulis sebanyak kita berbicara,
mendengar dan membaca. Anda bisa mencapai apa yang Anda cita-citakan
dalam karir, enterpreunership dan leadership hanya jika Anda memiliki
bekal yang lengkap. Salah satunya, adalah kemampuan menulis.
Mengapa harus Menulis?
Dalam berkomunikasi lisan, kita menyampaikan ide kepada orang lain.
Komunikasi itu hanya akan berjalan dengan baik jika apa yang hendak
disampaikan memang bisa tepat sama dengan apa yang dipersepsi oleh
pihak penerimanya. Dalam menulis, kata-kata adalah batu bata dalam
berkomunikasi yang memiliki fungsi sama. Berbicara kepada anak-anak
membutuhkan bahasa lisan yang bisa dimengerti dan dipahami oleh
anak-anak. Berbicara kepada orang tua dari kaum profesional menuntut
hal yang sama. Begitu pula dengan menulis. Jika Anda sudah berbicara
seumur hidup Anda, maka Anda sangat mungkin tidak menghadapi kendala
dalam berkomunikasi lisan. Akan tetapi, jika akumulasi aktivitas
menulis Anda hanya 3 tahun sementara usia Anda sudah 25 tahun atau
lebih, maka Anda sangat mungkin mengalami berbagai kesulitan dalam
berkomunikasi secara tertulis. Sebabnya hanya satu, jam terbang Anda
dalam menulis masih terhitung rendah. Maka sekali lagi, kita tidak
punya pilihan lain kecuali mencoba untuk menulis sebanyak kita
membaca, sebanyak kita mendengar dan sebanyak kita berbicara.
Formulir, laporan, proposal, hasil pertemuan, perjanjian, pernyataan,
research memo, judicial review dan sebagainya jelas menuntut keahlian
menulis yang baik. Itu artinya perlu latihan, brainstorming dan
diskusi. Salah satu media latihan yang terbaik adalah menulis di
berbagai media seperti jurnal, majalah, surat kabar dan sebagainya
atau bahkan menulis buku. Maka, menulis menjadi bagian tak terpisahkan
dari profesi seseorang.
Francis Bacon (filsuf Inggris yang disebut sebagai Bapak Ilmu
Pengetahuan Modern) mengatakan "reading maketh a full man, conference
a ready man, and writing an exact man". Oleh sebab itu, pengetahuan
dan keahlian seseorang akan dapat dikembangkan dengan akurat dan
efektif melalui kegiatan menulis dari pada sekedar membaca atau
berdiskusi saja.
Ingatlah kembali bagaimana sulitnya Anda saat masih di Taman
Kanak-kanak, saat di SD, SMP, SMA atau bahkan di bangku kuliah. Anda
telah belajar dengan keras, susah payah atau bahkan menyakitkan.
Mulanya Anda hanya dituntut untuk bisa berkata-kata. Kemudian Anda
diperkenalkan pada huruf dan simbol. Selanjutnya Anda dituntut untuk
selalu membaca. Pada saat yang sama, Anda juga mulai dituntut untuk
mulai menulis dan mendengarkan orang lain dengan lebih baik. Memasuki
SMP, Anda diharapkan sudah menguasai semuanya.
Sejak saat itu Anda mulai menguasai semuanya. Anda mulai pintar
membaca, mendengar orang lain lewat debat dan diskusi, mulai pandai
berbicara dan sesekali menulis. SEKALI-SEKALI? Ya Anda hanya menulis
sekali-sekali saja! Coba Anda hitung dan bandingkan porsi Anda dalam
membaca, mendengar atau berbicara dengan menulis. Anda pasti terkejut
bahwa aktivitas menulis Anda tidak akan mencapai 25% dari keseluruhan
aktivitas Anda. Dalam banyak hal, pekerjaan menulis laporan atau
proposal bahkan sudah menjadi semacam alergi bagi Anda sendiri. Apa
yang terjadi?
Yang terjadi sesungguhnya adalah ketidakseimbangan dalam perkembangan
kemampuan Anda. Dan dalam hal ini, Anda telah menyia-nyiakan apa yang
sudah Anda peroleh sejak kecil dengan mengembangkannya tanpa
memperhatikan proporsi. Kemampuan menulis itu penting. Penting bagi
karir Anda, penting bagi cita-cita Anda dan penting bagi karakter
kepemimpinan Anda.
Perhatikan grafik berikut ini. Grafik ini tidak dibuat berdasarkan
data-data, namun demikian kita bisa sangat yakin bahwa fenomena ini
memang nyata adanya.
Selama sekolah Anda masih mungkin bisa menyeimbangkan kemampuan dalam
menulis, membaca, mendengar dan berbicara. Akan tetapi begitu kita
memasuki dunia karir dan wilayah kerja, perkembangan kemampuan menulis
Anda mulai tertinggal jauh dari kemampuan Anda dalam membaca,
mendengar dan berbicara. Sengaja atau tidak, aktivitas menulis Anda
hanya dibatasi pada laporan, formulir atau proposal. Padahal,
kemampuan Anda yang lain terus tumbuh dan berkembang. Maka, sangat
mungkin kemampuan menulis Anda menjadi stagnan atau bahkan menurun.
Cepat atau lambat, sesuai karakteristiknya penurunan kemampuan dalam
menulis justru berkembang menjadi hambatan bagi kemajuan kemampuan
membaca, mendengar dan berbicara.
Tidak menulis berarti Anda telah menyia-nyiakan kemampuan dasar yang
sudah Anda peroleh di masa-masa awal pendidikan Anda. Dengan kata
lain, telah terjadi penyimpangan dari rencana hidup atau blue print
Anda sendiri, yang semestinya dikembangkan secara paralel dan
seimbang!
Berikut ini adalah fakta-fakta tentang pentingnya menulis bagi
keberhasilan seorang profesional.
Hackett, Betz dan Doty (1985), dalam sebuah buku mereka mengungkapkan
bagaimana karir seseorang bisa dikembangkan melalui sebuah matriks
seperti berikut ini.
Communication Skill Career Advancement Skill
Interpersonal Skill Job-Specific Skill
Political Skill Adaptive-Cognitve Skill
Administrative and Leadership Skill Career Management Skill
Kemampuan menulis adalah bagian yang tak terpisahkan dari pengembangan
Job-Specific Skill. Oleh sebab itu, mereka meletakkan kemampuan
menulis sebagai salah satu unsur utama. Kemampuan menulis bisa
dikembangkan dengan cara-cara:
- Sering menulis berdasarkan kegunaan (purpose) spesifik atau audience
spesifik;
- Memahami fakta bahwa "menulis" adalah "menengok kembali" (writing is
revising). Dengan kata lain, menulis adalah memperdalam keahlian Anda;
- Memperoleh pengalaman editing yang akan bermanfaat tidak hanya untuk
menulis akan tetapi secara keseluruhan bermanfaat untuk pengembangan
kemampuan riset dan auditory atau observasi;
- Mempublikasikan tulisan.
Seorang pakar komunikasi, Donna M. Mc. Cune mengungkapkan
pengalamannya. Bisa jadi Anda adalah seorang profesional yang hebat.
Berapa lamakah karir Anda akan tetap bersinar? 10 tahun? 20 tahun? 30
atau 50 tahun? Jika profesi Anda menuntut pemikiran yang hebat, atau
jika Anda harus bekerja dengan tangan atau kaki Anda, Anda mungkin
masih bisa melakukannya dengan baik saat ini. Bagaimana dengan 20 atau
30 tahun lagi? Anda jelas tidak akan bisa bertahan hanya dengan
menekan-nekan tombol keyboard di depan komputer untuk melakukan entry
atas hal-hal yang sama sepanjang hidup Anda. Jika Anda bercita-cita
menjadi petani atau traveller pengeliling dunia, Anda pun sudah harus
mempersiapkannya dari sekarang. Lebih dari itu, ada satu hal yang bisa
amat membantu mencapai apapun cita-cita Anda di masa depan dan pada
saat yang sama menyelesaikan berbagai tugas Anda di masa sekarang
dengan lebih baik, yaitu lebih sering menulis.
Jika kita perhatikan baik-baik, tingkatan achievement yang dianggap
paling tinggi bagi seorang profesional adalah membagi semua ilmu yang
dimiliki kepada orang lain. Itu sebabnya setiap orang hebat di dunia
pada akhirnya akan menulis buku atau menjadi public speaker yang
berbicara di depan orang banyak. Artinya, hampir bisa dipastikan bahwa
karir setiap profesional akan bermuara pada aktivitas berbicara dan
menulis. Menjadi pembicara atau penulis. Seorang S3 pada akhirnya
harus mampu berbicara dan menulis dengan baik. Seorang pedagang
asongan yang sempat menjadi konglomerat pun demikian. Maka, menulis
adalah alat survival.
Anda harus percaya, muara manapun yang Anda pilih â?" pembicara atau
penulis, kemampuan menulis adalah tulang punggungnya. Masalahnya, apa
yang sudah Anda persiapkan mulai sekarang, sementara kita mengetahui
bahwa aktivitas menulis Anda terbilang minim?
Pada tahun 1988, sebuah survey melaporkan bahwa 79% dari eksekutif
yang menjadi objek survey mengungkapkan bahwa menulis adalah kemampuan
yang paling diabaikan dalam dunia bisnis. Padahal menurut mereka,
keahlian menulislah yang justru paling penting dalam konteks
produktifitas.
Pada tahun 1989, seberkas white paper berjudul "Perspectives on
Education: Capabilites for Success in Accounting Profession"
mengungkapkan bahwa semua dari 8 besar kantor akuntan publik (Big-8
Firms) menyepakati bahwa akademi dan universitas manapun semestinya
menyediakan suatu kurikulum, yang bisa mengembangkan kemampuan
komunikasi para siswa.
Pada tahun 1990, Accounting Education Change Commission, menggaungkan
sentimen yang sama sekali lagi dalam "Objectives of Education for
Accountants: Position Statement Number One." Para siswa, calon akuntan
dan para profesional yang menunjukkan kemampuan komunikasi yang kuat,
secara tegas menunjukkan keunggulan dalam pasar tenaga kerja dan
berkecenderungan lebih berhasil di sepanjang karirnya. Keahlian
komunikasi dalam bentuk tertulis yang kuat akan bermuara pada job
placement yang lebih baik, diperolehnya kepercayaan untuk memikul
tanggung jawab yang lebih besar, kepuasan kerja yang lebih besar,
hasil yang lebih tinggi dalam job performance evaluations dan kemajuan
karir yang lebih pesat. Kemampuan menulis yang tidak jelas, ambiguous
dan tak terorganisir dengan baik akan menghasilkan kerugian berupa
turunnya tingkat kepercayaan supervisor atau client's goodwill.
US Labor Departement (Depnakernya Amrik) memberikan catatan bahwa
sebagian besar bidang profesi dan pekerjaan di masa yang akan datang,
akan menuntut kemampuan menulis sebagai salah satu syarat utama. Dunia
kerja terus berubah dan yang akan survive adalah orang-orang yang
memiliki kemampuan dalam komunikasi, tanpa memandang bidang
pekerjaannya (1991).
Pada tahun 1992, Associated Press melaporkan hasil sebuah survey yang
dilakukan terhadap 402 perusahaan. Survey itu mengungkapkan bahwa para
eksekutif memberi penghargaan tertinggi pada kemampuan menulis namun
dalam kenyataannya, 80% pegawai mereka berada pada tingkat
memprihatinkan sehingga harus di upgrade kemampuan menulisnya. Angka
ini menunjukkan peningkatan sebesar 20% dibandingkan hasil survey yang
sama tahun 1991.
Tahun 1993, Olsen Corp. â?" sebuah perusahaan penempatan tenaga kerja â?"
melakukan sebuah survey yang menunjukkan bahwa 80% dari 443 pegawainya
memerlukan pelatihan khusus untuk meningkatkan kemampuan menulisnya.
Berbagai studi menunjukkan bahwa sepertiga dari kantor akuntan publik
di Amerika ternyata tidak puas terhadap kemampuan komunikasi yang
dimiliki oleh para akuntan baru. Salah satu dari studi itu menunjukkan
bahwa kemampuan menulis yang buruk ternyata memiliki peran sebagai
penyebab para akuntan entry-level kehilangan pekerjaannya (Kim,
"Accountants as Communicators," Trusted Professional, edisi Desember
1998).
Dari 19 karakteristik yang dipersyaratkan recruiter kantor akuntan
publik, teridentifikasi bahwa kemampuan menulis menempati urutan
kelima paling penting sebagai karakteristik penentu dalam penyaringan
awal calon akuntan baik di kampus-kampus maupun dalam proses
interview. Kemampuan menulis memiliki ranking yang lebih tinggi dari
pada kemampuan teknis, keanggotaan dalam Beta Alpha Psi, pengalaman
kerja dan reputasi almamater (Moncada dan Sanders, "Perceptions in the
Recruiting Process," CPA Journal, edisi Januari 1999).
Dari 22 macam keahlian yang dianggap kritis dalam bisnis dan ekonomi,
praktisi akuntansi me-ranking kemampuan komunikasi tertulis sebagai
keahlian yang paling penting untuk dikembangkan di lingkungan
mahasiswa (Albrecht dan Sack, "Accounting Education: Charting the
Course through a Perilous Future" Agustus, 2000).
Menurut sebuah survey dari majalah Fortune 500, para senior tax
executives menemukan bahwa kemampuan menulis adalah termasuk atribut
yang paling penting dalam proses perekrutan (Paice dan Lyons,
"Addressing the People Puzzle," Financial Executive, edisi September
2001).
Kemampuan menulis yang sempurna secara jelas membedakan high
performers dalam bidang konsultasi perpajakan dari orang-orang yang
semata-mata menginterpretasikan dan menerapkan aturan perpajakan
(Sherrie Winokur, Tax Partner, Pricewaterhouse Coopers.)
Sebuah survey dilakukan oleh suatu tim dari Southern Utah University
terhadap 90.000 anggota AICPA (American Intitute of Certified Public
Accountants) dan IMA (Institute of Management Accountants). Dari 2.181
respon yang masuk seluruhnya menunjukkan bahwa "writes well" â?"
kemampuan menulis yang baik - adalah satu dari tujuh keahlian yang
sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap akuntan khususnya di
tingkat entry level. Enam atribut lainnya, ternyata juga kembali pada
faktor pentingnya kemampuan menulis yaitu kemampuan mendengar secara
efektif, kemampuan menggunakan tata bahasa yang baik dalam berbicara
dan menulis, kemampuan membuat dokumen dengan ejaan yang tepat,
kemampuan mengajukan pertanyaan yang tepat saat berhadapan dengan
klien, kemampuan untuk mengorganisir informasi ke dalam kalimat dan
paragraf, dan kemampuan untuk menggunakan vocabulary bisnis dengan
benar.
National Commission on Writing di Amerika Serikat (beranggotakan lebih
dari 4.300 sekolah dan perguruan tinggi) mengungkapkan beberapa hal
berkaitan dengan perlunya "revolusi dalam menulis" sebagaimana
disarikan berikut ini.
Grammar atau tata bahasa, retorika dan logika adalah dasar-dasar yang
membangun proses real learning dan self-knowledge. Artinya, semua itu
adalah dasar bagi pengembangan proses belajar yang nyata dan bagi
pengembangan karir pribadi seseorang. Kemampuan untuk mengatakan
sesuatu secara benar, baik dan masuk akal adalah nilai dasar bagi
dunia pendidikan. Oleh karena itu, menulis dengan baik adalah sebuah
kemampuan yang tidak boleh ditinggalkan atas dasar tiga pilar utama
sebagai berikut.
Pertama, aktivitas menulislah yang telah merubah dunia. Berbagai
revolusi di dunia dimulai dari menulis. Dalam banyak hal, menulis
telah meningkatkan taraf hidup manusia secara keseluruhan, apapun
bidang yang dirambahnya. Dalam faktanya, segala hal yang menekan dan
terjadi dalam sejarah selalu mendorong orang untuk kembali ke tinta
dan alat tulis.
Kedua, aktivitas menulis secara nyata telah terbukti memperkaya
kehidupan politik setiap negara. Para pemimpin besar telah memadukan
unsur kekuatan dan persuasi yang bisa mendorong orang melihat berbagai
hal dari sudut-sudut baru yang lebih baik. Mereka telah menggunakan
kekuatan kata, bahasa dan tulisan untuk mengingatkan kembali perlunya
berbagai standar yang lebih tinggi guna mencapai kesejahteraan yang
lebih baik.
Ketiga, menulis ternyata juga bisa mengungkap secara sangat mendalam
berbagai hal yang seringkali orang tidak melihatnya. Padahal, semua
hal yang tadinya tak terlihat itu adalah bagian yang tak terpisahkan
dari kehidupan setiap orang.
Menulis adalah sesuatu yang lebih jauh dan dalam dari sekedar
menguasai tata bahasa dan tanda baca. Menulis adalah sebuah proses
yang dapat mengembangkan kemampuan dalam berpikir dinamis, kemampuan
analitis dan kemampuan membedakan berbagai hal secara akurat dan
valid. Menulis bukan hanya sebuah cara untuk mendemonstrasikan apa
yang telah diketahui, lebih dari itu menulis adalah cara untuk
memahami apa yang telah diketahui. Menulis akan meningkatkan rasa
percaya diri, dan rasa percaya dirilah yang akan memunculkan berbagai
kreatifitas dan rasa bahagia.
Manfaat pribadi yang bisa diperoleh dengan menulis adalah:
- Koneksi dan jaringan untuk kepentingan karir;
- Pengetahuan yang lebih mendalam;
- Motivasi personal dan sosial yang meningkat;
- Financial reward;
- Kredit akademis;
- Hubungan dengan dunia ilmu yang tak terputus. Ingatlah bahwa ilmu
selalu berubah dan berkembang, demikian juga berbagai aturan main
dalam dunia usaha, baik aturan formal seperti hukum perpajakan maupun
aturan main dalam bisnis;
- Kemampuan yang lebih baik dalam bekerja secara tim (team work);
- Kemampuan yang lebih baik dalam aspek komunikasi yang lain seperti
membaca, mendengar dan berbicara;
- Peningkatan dalam kemampuan presentasi;
- Peningkatan percaya diri dan personal branding. Anda menaikkan
status dan posisi personal branding dan corporate branding Anda dengan
cara yang elegan dan tanpa biaya. Ingatlah bahwa di era sekarang,
personal branding adalah hal yang penting.
- Profesional plus. Nilai plus-lah yang bisa memperpanjang karir Anda
dan membantu mencapai berbagai harapan dan cita-cita;
- Anda telah membuka pintu-pintu baru bagi masa depan Anda dengan
lebih baik, apapun konsepsi Anda tentang masa depan itu. Anda mulai
membangun rumah-rumah baru bagi masa depan Anda sendiri;
- Anda siap dengan berbagai argumentasi dan analisis akurat di semua bidang;
- Anda menjalani profesi Anda dengan lebih baik dan dengan masa depan
yang lebih baik. Itu pasti;
- Anda sudah mulai membenahi apa-apa yang sudah Anda pelajari sejak
kecil dengan bersusah payah dan sempat tersia-sia. Dengan demikian,
Anda akan memiliki kemampuan yang seimbang dalam mengembangkan diri
dan profesi. Anda akan mampu, survive dan sukses dengan personal
branding yang kuat;
- Ini adalah KESEMPATAN bagi Anda untuk BERINVESTASI.
Saya Tidak Punya Waktu
Ungkapan itu sebenarnya berbahaya. Anda mengatakan tidak punya waktu
karena mengejar dan menyelesaikan berbagai hal dalam pekerjaan, karir
dan cita-cita. Bagaimana mungkin Anda tidak punya waktu untuk sesuatu
yang dapat membantu terwujudnya semua itu? Bukan tidak mungkin, waktu
Anda yang tersita habis selama ini justru disebabkan karena
kekurangoptimalan Anda dalam membaca, mendengar, berbicara dan
menulis. Dan menulis, ibarat "sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau
terlampaui'. Dengan menulis, Anda memperbaiki dan meningkatkan
kualitas Anda dalam membaca, mendengar dan berbicara.
Di samping itu, ada banyak cara yang bisa membantu Anda dengan
berbagai hal yang dapat menghemat waktu berharga Anda seperti, teknik
wawancara, teknik ghost writing, teknik asistensi dan riset, dan
berbagai teknik lain sesuai kesepakatan.
Saya Tidak Berbakat Menulis
Sekali lagi, ungkapan Anda berbahaya. Anda tidak semestinya membangun
tembok-tembok bagi pengembangan pribadi Anda sendiri dengan tidak
membuka pintu dan peluang baru yang mencerahkan masa depan Anda.
Dalam banyak kasus, berbagai media yang ada seringkali dibangun dan
dikembangkan oleh orang-orang teknis yang SAMA SEKALI tidak berlatar
belakang dunia tulis-menulis. Para kontributor mereka pun demikian.
Itu sebabnya media-media itu tidak melulu berpaling pada orang-orang
dari dunia jurnalistik. ANDALAH orang yang paling tepat untuk menulis.
Anda adalah jurnalis.
Tidak ada yang bisa menjanjikan bahwa tulisan Anda akan fenomenal.
Tapi siapapun bisa menjamin bahwa tulisan Anda bisa diperbaiki menjadi
sesuatu yang lebih menguntungkan Anda.
Saya Tidak Boleh Menggunakan Nama Perusahaan dalam Menulis
Anda boleh memilih untuk anonymous. Anda bisa menggunakan nama "Si
Keren Ujang" misalnya, dan jika tulisan Anda sudah mulai diminati,
maka cepat atau lambat "Si Keren Ujang" akan identik dengan nama Anda
sendiri. Ingatlah bahwa menulis adalah investasi dan kesempatan itu
sering diberikan dengan free.
Bidang Saya Tidak Terkait dengan Apa yang harus Ditulis
Hampir semua bidang menjadi aspek mendasar dalam kehidupan setiap
masyarakat dan bangsa. Profesi Anda juga pasti bisa dikaitkan ke sana.
Oleh karena itu dunia tertentu bisa ditinjau dari segala aspek dan
profesi yang ada. Anda bisa memandangnya dari segi hukum, seni,
ekonomi, manajemen, sumber daya manusia, sosiologi, psikologi,
pertanian, peternakan, perikanan dan sebagainya.
Anda ungkapkan saja ide-ide yang Anda punya sesuai bidang Anda, mereka
akan membuatnya menjadi wacana. Anda bahkan cukup berbicara tentang
dunia Anda, merekalah yang akan membumbuinya dengan aspek bidang
mereka.
Saya Pernah Menulis dan Ditolak
Pada prinsipnya, apa yang dilakukan adalah bukan penolakan. Media
sangat memahami bahwa setiap pemikiran dan ide semestinya bisa
diungkapkan dan dirilis kepada publik. Hanya saja seringkali mereka
dengan terpaksa harus mendahulukan tulisan yang siap rilis. Anda hanya
ditantang untuk bersaing, tulisan Anda atau tulisan orang lain. Itu
saja. Ada media yang mungkin siap mengolah kembali tulisan Anda dari
keadaan seadanya dan menjadikannya alat investasi bagi Anda. Sebab,
mereka memahami bahwa dunia di luar sana amat membutuhkan buah pikir
Anda.
Kompensasinya Masih rendah
Tergantung cara pandang dan orientasi Anda.
Tidak Bisa Menuangkan Ide
Hampir semua media mengembangkan berbagai cara untuk bisa menjadi
wadah bagi aliran ide dan pemikiran Anda. Pada prinsipnya, mereka akan
mencoba berbagai hal untuk bisa menangkap ide Anda. Bila perlu, mereka
menerapkan metode wawancara atau ghost writing. Yang penting, Anda
punya sesuatu yang juga penting.
Saya Nggak PD
Menulis adalah salah satu cara terbaik untuk menaikkan PD Anda secara
elegan dan profesional. Justru karena itulah Anda harus menulis.
Saya Sudah Menulis di Tempat Lain
Yakinlah tidak ada satu media pun yang melarang seorang penulis untuk
menulis di media lain. Setidaknya hal itu bisa ditengahi dengan
berbagai kesepakatan. Mereka tidak ingin melakukan hal itu. Anda bebas
menulis di media lain. Mereka hanya beranggapan bahwa mereka adalah
salah satu media dari semua media yang ada, dan mereka amat memahami
fokus dan keunikannya masing-masing sebagai sebuah media. Yang jelas,
dengan menulis Anda sudah menambah nilai plus bagi personal branding
Anda.
Saya Adalah Penulis Buku dan Bukan Penulis Artikel Pendek
Dalam banyak hal, Anda mungkin punya ide atau gagasan yang tidak cukup
panjang dan dalam untuk dijadikan sebuah buku. Atau sebaliknya, sebuah
buku Anda bisa Anda sarikan dalam bentuk yang lebih pendek berupa
artikel. Ini berarti promosi bagi buku Anda sendiri. Selain itu, waktu
yang dibutuhkan untuk menulis artikel cenderung lebih singkat.
Sementara itu, kontak Anda dengan pembaca cenderung bisa lebih
ditingkatkan frekuensinya. Ini akan sangat menguntungkan bagi
buku-buku Anda di masa depan. Dan jika Anda cukup sering menulis,
koleksi artikel Anda itu bisa Anda jadikan buku di kemudian hari.
Saya Tidak Menguasai Aturan Main di Bidang Itu
Mungkin Anda benar. Akan tetapi, dengan sedikit menggali Anda pasti
bisa meyakini bahwa Anda adalah satu dari sedikit orang yang memahami
aturan mainnya â?" apapun bidang itu. Artinya, pemikiran Anda tetap
dibutuhkan oleh banyak orang yang jauh lebih awam daripada Anda
sendiri.
Media Itu Tidak Blak-Blakan
Ini adalah kendala yang dihadapi setiap media selama hidupnya. Visi
dan misi setiap media mengharuskan mereka berdiri pada posisi yang
netral dengan asumsi bahwa posisi ini akan memberi manfaat yang lebih
besar bagi semua sistem dan budaya serta bagi semua khalayak yang
terlibat di dalamnya. Pada prinsipnya, setiap media harus
mengungkapkan apa adanya, namun demikian hal itu harus dilakukan
dengan bijaksana tanpa dikotori oleh unsur SARA misalnya. Adalah
tanggung jawab mereka untuk mengungkapkan sesuatu yang blak-blakan
dalam cara yang lebih konstruktif, Anda tetap bisa berbicara
blak-blakan. Namun Anda harus memahami, bicara blak-blakan yang tidak
disertai dengan kebijaksanaan akan lebih destruktif sifatnya. Oleh
karena itu, banyak media lebih memilih pendekatan yang bijaksana,
sistemik dan ilmiah. Ini saatnya rekonsiliasi dan bukan saling
menyakiti.
Saya Lebih Suka Menulis Fiksi
Ada yang sudah menyediakan tempatnya, dan mereka akan mencoba
mentransformasikan ide dan gagasan Anda ke dalam "format mereka".
Tidak Ada Komputer untuk Menulis
Anda tidak bisa beralasan seperti itu. Banyak media juga menerima
kontribusi dalam bentuk tulisan tangan. Bahkan, ada juga yang menerima
ide dan gagasan dalam bentuk suara atau gambar.
Sudah Terlambat bagi Saya untuk Menulis
Tidak. Inilah saatnya di mana Anda bisa menuangkan segala ide dan
gagasan Anda demi masa depan diri sendiri dan demi masa depan bangsa
ini. Jika Anda sebagai ahlinya tidak mau berbicara, maka segala
cita-cita termasuk cita-cita pribadi Anda, akan terkendala.
Kesimpulan
Raihlah tingkatan tertinggi dalam kemampuan profesi. Jadilah orang
yang eksak. Bicaralah kepada yang sudah mati, kepada yang tidak hadir
dan kepada yang belum lahir. Apapun profesi Anda, Anda harus mulai
menulis.
Dari berbagai sumber.
Ikhwan Sopa
Majalah Indonesian Tax Review.
"Hanya ada satu jalan untuk meningkatkan kemampuan menulis, yaitu
menulis. Apa saja."
Post Title
→Menulis Sebagai Ilmu Komunikasi
Post URL
→https://gallerygirlss.blogspot.com/2004/06/menulis-sebagai-ilmu-komunikasi.html
Visit Gallery Girls for Daily Updated Gallery Girls